19. Chaos

384 57 18
                                    

Yeonjun melirik ke arah Beomgyu yang masih terdiam, air matanya tak berhenti mengalir, pikiran Beomgyu masih mengingat jelas bagaimana mobil Yeonjun menabrak dan membuat Taehyun menabrak tiang di jalan

"Maaf"

Hanya itu kalimat yang ingin Yeonjun katakan saat ini dan berharap Beomgyu mau memaafkannya

"Aku benar - benar panik dan takut" sambungnya

"Apa harus dengan menabraknya? Kau bisa membawaku pulang karena aku juga berniat untuk menolak ajakannya dan kembali ke rumah"

"Maka dari itu aku minta maaf, aku harap dia baik - baik saja"

"Aku tidak bisa memaafkanmu sampai aku mendengar kabarnya"

"Baiklah. Mari tunggu Bibi pulang, tapi berhentilah menangis" Yeonjun mendekat dan ingin menyeka air mata Beomgyu, tapi Beomgyu menepis tangan Yeonjun

"Jauhkan tangan pembunuhmu itu dariku"

"Beomgyu, aku melakukan ini karena aku ingin melindungimu, baru kali ini aku gagal, tapi kau langsung melupakan hal yang baik tentang kita karena hal ini"

"Jika kau aku, apa kau takkan marah jika seseorang menabrakku dengan sengaja?"

"Apa perasaanmu masih sebesar itu padanya hingga kau membedakan antara perasaan aku dan kau? Aku tahu sebesar apa aku menyayangimu, apakah rasa cinta yang kau miliki sebesar itu?"

"Apa pentingnya membicarakan soal perasaan sekarang? Kau menabrak seseorang yang aku cintai"

Yeonjun menarik nafasnya kasar lalu ia tertawa tanpa suara dan menggaruk kepalanya, ia duduk di sofa yang berada di depan Beomgyu

Bibi masuk ke rumahnya "aku harus menghubungi temanku yang seorang pengacara, aku yakin Orang tuanya takkan diam melihat anaknya seperti ini, mereka katanya akan mengecek cctv yang berada disana"

Bibinya menatap kedua anak lelaki yang terdiam itu

"Hey! Ini masalah kalian! Jangan diam saja"

Yeonjun bangkit dari duduknya dan memegang kedua pundaknya "makasih ya Bibi, aku tidak apa, tidak perlu membayar seorang pengacara, jika memang aku harus dipenjara, biarkan saja" Yeonjun berjalan menaiki tangga, Bibi menatap ke arahnya "Hey! Ada apa denganmu? Mengapa? Yeonjun berhenti!"

Yeonjun pun berhenti dan memutarkan tubuhnya menatap ke arah Bibi

"Ada apa?"

"Kenapa?" tanya Bibi

"Tanya saja pada keponakanmu, aku sedang malas bicara"

"Astaga anak - anak ini! Kalau belum dewasa jangan membuat masalah dulu! Ah mengapa aku jadi yang mengurusnya, disaat seperti ini kalian malah bertengkar? Ah kepalaku sakit sekali"

Yeonjun masuk ke kamar dan membanting pintunya, air mata seketika menetes di pipinya, ia menjatuhkan tubuhnya dibelakang pintu

"Yeonjun-ah! Buka dulu pintunya! Bibi ingin bicara"

"Lebih baik bicara pada keponakanmu saja"

"Yha!! Kau itu lebih dewasa darinya, jadi aku lebih baik mendengar darimu"

"Jaga saja dia! Jika kau meninggalkannya nanti dia bisa lari lagi"

"Dia tidak akan pergi, aku sudah memperingatkannya, jadi aku harus bicara padamu"

Yeonjun menghapus air matanya dan membuka pintunya

"Ada apa?" tanya Bibi ketika masuk kamarnya

Yeonjun menceritakan kembali hal - hal yang dikatakan oleh Beomgyu

"Dia mengatakan itu?" tanya Bibi

Love Is So Hard 18+ ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang