21.

418 56 19
                                    

Setelah itu, Yeonjun langsung membawa Beomgyu kembali ke rumah untuk bicara dengan Mama dan Papa, Bibi pun ikut bersama mereka. sepanjang perjalanan menuju rumah, Beomgyu hanya menundukkan kepalanya, ia sangat ketakutan saat ini untuk menghadapi orang tua angkatnya itu.

Setiba di rumah, mereka pun masuk dan langsung menuju ruang tengah

"Ma, Pa" panggil Yeonjun

Mereka pun langsung mengalihkan pandangan mereka, Mama langsung berdiri dan matanya terbelalak "ngapain kau bawa dia? Kita tidak bisa menerimanya lagi. Mama sama Papa udah lepas tanggung jawab. Lagian dia udah besar, biarin dia urusin diri dia sendiri, ngapain kau itu masih berbaik hati seperti ini padanya?"

"Ma, dengerin Yeonjun dulu, Beomgyu setuju untuk menikah"

Hembusan nafas berat Papa terdengar "Katanya mau, lalu tidak mau, sekarang mau, apa maumu sebenarnya?"

"A-aku ... aku tak mau jauh dari Hyung" jawabnya terbata

"Jangan mencari kesempatan, anakku bukan tameng hidupmu! Kau hanya ingin terus berlindung dibelakangnya kan?" Tanya Papa

"Maafkan aku, aku tahu ini membuat kalian bingung, tapi aku meminta kalian untuk melanjutkan persiapan pernikahan kami" Beomgyu menundukkan kepalanya

Mama menatap ke arah Papa, ia mendekati suaminya itu "Sejujurnya, aku tidak tega, bagaimana pun jiwa keibuanku ini tetap menggebu - gebu, satu sisi aku marah karena dia menyakiti Yeonjun, satu sisi aku mengurusnya dari ia lahir, itu membuatku bingung, aku merasa sakit untuk keduanya, bagaimana ini?"

"Bicara dulu padanya, yang aku takutkan, ia akan merubah pemikirannya lagi disaat kita sudah mempersiapkan 90% dari pernikahan itu, dia itu sangat labil"

"Aku akan bicara padanya"

Mama mendekatinya dan menarik tangannya "ayo kita bicara dulu"

Beomgyu mengangguk dan mengikuti langkah Mama menuju halaman belakang

"Kau sudah pikirkan ini semua?" Tanya Mama

Beomgyu mengangguk

"Aku tidak mau melihat anggukanmu, itu bukan jawaban yang pasti menurutku"

"Iya aku sudah memikirkannya, beberapa hari tanpa Hyung membuatku sangat kesepian dan ketakutan, aku sudah terbiasa berada disamping Hyung, ini sangat berbeda dengan ketika ia pergi kuliah keluar negeri"

"Masalahnya, kau siap menikah dengannya? Beomgyu, Mama tak mau kau menyakitinya, sudah lama ia memiliki perasaan ini padamu, dia sangat menyayangimu, Mama tak mau mendengarnya terluka. Apa yang kau harapkan jika kau menolak pernikahan ini? Menjadi seorang single parent? Mengharapkan mantanmu? Dia sudah menyakitimu, mencampakkanmu, membuangmu, bahkan menolak anak ini secara terang - terangan. Kau mau anak ini memiliki seorang Ayah sepertinya? Jika dia memang mencintaimu, dia pasti akan bertanggung jawab sejak awal, dia pasti sudah membantah ucapan orang tuanya sejak awal, kau tahu Yeonjun bagaimana kan? Dia tidak perduli, dia bisa membantah kami hanya untuk melindungimu, dan aku tidak marah karena aku tahu memang itulah cinta sejati"

Beomgyu menatap Mama, matanya terlihat sangat basah, ia menahan air matanya agar tidak menetes

Mama memegang perut Beomgyu "Janinmu sehat kan? Apa Bibimu rutin memeriksanya?"

Beomgyu mengagguk

"Syukurlah. Lalu bagaimana? Kau yakin? Jangan sampai kau merubah pikiranmu. Jika kau tak siap, maka kami juga tidak akan ikut campur"

"Aku siap, maafkan aku yang sudah membuat kalian bingung"

"Baikalah, Mama akan sangat marah jika kau merubah pikiranmu lagi, kami akan menyiapkan sisanya, tidak lama lagi kalian akan menikah, jadi tetaplah disini hingga hari pernikahan kalian tiba"

Love Is So Hard 18+ ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang