11. Bersama Bibi

441 69 10
                                    

Sesuai janji sang Bibi, ia pun membawa Beomgyu ke tempat peristirahatan kedua Orang tuanya, ia memegang guci tempat abu kedua Orang tuanya ditaruh, ia menangis memegangi guci itu, Bibinya pun berusaha menenangkannya dengan mengelus pundaknya

"Eomma, Appa, apa kalian tau aku? Namaku adalah Beomgyu, aku adalah anak kalian, maaf sangat mengecewakan kalian, bukannya mendoakan kalian, aku malah tumbuh menjadi seorang anak laki - laki yang buruk, aku pasti membuat kalian sangat tersiksa, Eomma, Appa kalian akan memaafkanku kan? Aku sangat ingin bertemu dengan kalian, aku sangat ingin dipeluk oleh kalian, aku sangat membutuhkan kalian" Beomgyu melihat foto Orang tuanya yang dipajang di sana "Eomma, kau sangat cantik, Appa juga sangat tampan, mengapa aku tak seberuntung itu, mengapa aku hanya bisa menatap wajah kalian tanpa bisa melihat kalian secara langsung"

"Eomma, Appa aku sangat ingin bertemu dengan kaliann"

Bibinya memeluk tubuhnya "Beomgyu-ya jangan terlalu larut dengan kesedihanmu, Bibi membawamu kesini agar kau bisa melihat mereka, tapi jangan menangis seperti ini, Bibi tidak tega melihatmu, ayo berdiri sayang, Bibi akan membawamu ke restoran untuk makan malam, ayo bangkitlah"

"Aku ingin disini Bibi"

"Tidak Sayang, ayo ikut Bibi, bagaimana jika Hyungmu sudah pulang? Dia pasti mencarimu, ayo kita makan lalu pulang"

Beomgyu pun akhirnya berdiri dan mengikuti langkah Bibinya

Sepanjang perjalanan, Beomgyu terus menundukkan kepalanya, Bibinya pun terus menerus memandang ke arahnya

"Aigo! Lelaki sialan mana yang menyakiti keponakanku seperti ini hah?" Bibinya memukul stirnya dengan kuat hingga Beomgyu mengangkat kepalanya untuk menatap Bibinya "Ah sialan! Bodoh sekali dia menolak orang secantik keponakanku ini, aku yakin dia akan menyesal setelah melihat anaknya nanti, anaknya pasti akan sangat cantik atau tampan, ah di dunia ini memang banyak lelaki bodoh yang tak bisa mengendalikan dirinya, berbuat semaunya, lalu meninggalkan kita tanpa rasa bersalah, tapi aku yakin orang - orang brengsek seperti mereka yang akan menangis nantinya karena tak bisa menemukan cinta yang lebih baik dari kita lalu ia akan mengemis seperti orang gila meminta kita kembali padanya dan saat itu kita sudah menemukan lelaki yang jauh lebih baik darinya, huh dia pikir hanya dia lelaki yang bisa menarik perhatianmu? Aku yakin si brengsek itu bahkan tak tahu caranya membuatmu keluar dari otaknya karena otaknya begitu kecil, sekecil biji semangka, tidak - tidak lebih kecil dari itu, pasti wajahnya itu sangat menyebalkan, tidak tahu diri, jika membunuh itu tidak dosa sudah aku suntik mati dia"

Beomgyu tersenyum

"Woah lihatlah keponakanku, senyumanmu itu sangat cantik, akhirnya Bibi bisa melihat senyuman manis itu, yaampun aku pasti sangat diberkati karena diberi kesempatan melihat senyuman itu, jadiiiii .... mau makan ramyeon dan tteokboki?"

Beomgyu mengangguk kuat

"Let's go!!!!" Bibinya mengencangkan laju mobilnya

"Bibi" Beomgyu terkejut, ia duduk dengan tegak

"Ya!! Ya!! Ayo tegakkan badanmu, tatap kedepan, jangan takut! Lawan semua masalahmu! Apa kau tahu? Disana ada restoran tteokboki menunggu kita hahaha ayo lihat kedepan!!! Lihatlah"

"Bibi" Beomgyu memegang sabuknya dengan kuat

"Ayo Beomgyu berteriaklah!! Jangan raguu!! Ayo teriakk!!"

"WHHHHAAAAAAAAAAA BIIBBIIII AKU TIDAK MAU MATI!!!!! WHHHHAAAAAAA"

Ciiitttttt

Bibinya berhenti tepat didepan restoran tteokboki, Beomgyu mengatur nafasnya, sementara Bibinya bertepuk tangan

Love Is So Hard 18+ ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang