Edward mematikan panggilan, melanjutkan rapat.Setelah wawancara, mereka merayakannya. Bella menyuruh pelayan didapur mulai menyajikan makanan. Salah satu menunya adalah soup daging, Snow tidak begitu suka daging merah. Sekarang selera makannya berubah, ia makan, makan tidak sedikit. Neneknya sampai terkejut melihat cara cucunya makan.
Setelah makan langsung ingin muntah. Ia kekamar mandi yang ada dikamar, muntah dengan parah.
Bella datang, dibelakang membantu memijat belakang leher cucunya."Snow, apa kamu baik-baik saja. Apakah kamu sedang hamil?"
Snow tertegun didepan toilet. Jika diingat, dia telah telat datang bulan. Dia pikir karena nafsu makannya meningkat, sehingga telat. Atau dia kurang peka. Kehamilan pertama, dia juga seperti ini, tidak peka.
"Sekarang sudah tidak apa-apa nek." Rasanya tidak enak, lambungnya sudah kosong karena muntah.
"Pergi periksa segera. Pergi bersama Edward." Nenek kemudian bangkit berdiri, meninggalkan kamar mandi.
Snow menatap pintu, Neneknya sudah pergi. Tangannya mengelus-elus perut rata, ada sebuah kehidupan kecil didalam sana. Perasaannya kini menjadi lembut.
*
Paginya, dia memeriksa dirinya mengunakan testpack. Dan hasilnya, dia positif. Sarapan pagi ini, sama sekali tidak bisa masuk, ia mual.
Snow langsung memberitahu kabar ini pada Edward. Hanya Mengirim foto hasil testpack. Setelah terkirim, centang biru, tapi tidak ada jawaban dari sana. Akhirnya dia mengetik pesan.
Snow: Aku hamil.
Edward: Pulang kuliah, kita periksa.
Pulang kuliah, mereka berdua pergi untuk memeriksa. Hasil tesnya sama. Dia positif hamil. Bibir tipisnya tersenyum, mengandeng tangan Snow, keluar rumah sakit.
Sebelum masuk mobil."Bagaimana ini. Aku masih harus sidang."
Edward membuka pintu mobil."Kita daftar pernikahan dulu. Resepsi bisa belakangan. Sekarang kita beritahu masalah mendaftarkan pernikahan pada orang tua kita."
Snow patuh, mengikuti pengaturan Edward. Dia sangat gelisah, masalah pernikahan bersama Edward, selalu membuatnya gelisah terus menerus.
Dia seperti itu karena takut. Takut kalau dia yang seperti ini, menjadi istri Edward, nantinya hanya akan membuat Edward malu.
*
Kediaman Freddy Wiseman
BintaroSetelah sampai di rumah keluarga Edward. Suke dengan ekspresi yang cukup bahagia, menyambut.
Dia menarik tangan Snow."Akhirnya Edward akan menikah juga. Dia sudah mengatur segalanya. Dari lamaran, seserahan, sampai resepsi nanti setelah kamu sidang. Dia mengatakan semua perencanaannya pagi ini pada kami. Snow, kamu tidak perlu memikirkan perihal itu."
Snow sembunyi-sembunyi melihat Edward. Pria itu langsung menghubungi orangtuanya, setelah melihat kiriman fotonya pagi ini. Pantas saja dia lama sekali membalas chat.
"Mulai hari ini, kamu panggil aku ibu." Suke memaksa Snow melihatnya.
Dua mata bagai mutiara itu membesar. Siapa ibu nya? Dia pikir didunia ini, tidak ada ibu untuk dirinya.
"Ibu." Suara bergetar memanggil.
Suke mengangguk pelan. Snow langsung memeluknya. Pelukkannya begitu hangat, Suke terkejut, tatapannya lembut tertuju pada putranya dibelakang Snow. Dipeluk seperti ini, Suke baru mengalaminya.
"Baik-baik. Disini ada peninggalan orang tua keluarga Wiseman. Kamu boleh pilih untuk dirimu simpan." Suke membuka box antik di atas meja. Didalamnya adalah perhiasan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Snow And The Blue Diamond Ring (End)
General Fiction👉 Khusus dewasa saja 21 tahun. Snow Ring mengalami kecelakaan saat usianya 5tahun. Mengakibatkan kematian kedua orangtuanya. Dan dia lupa akan dirinya sendiri. Snow Ring berakhir disebuah panti asuhan, dalam keadaan shock dan bisu. Dan dia berganti...