112. diutamakan

306 105 32
                                    


Edward mengangguk. Berat hati dia pergi.

Diruang baca, Ayah dan ibunya disana. Suke bertanya padanya."Cincin itu, apa artinya?"

Sejak tadi ingin bertanya, mencari waktu tepat ketika tidak ada Snow.

"Apa kamu tidak tahu artinya." Balik bertanya.

"Apa dia hamil?"

"Tidak!"

Suke bernafas lega."Kalian tungulah sampai Jordan sudah setahun menikah. Dalam satu keluarga tidak boleh ada dua pernikahan dalam satu tahun."

Dia mencari orangtuanya untuk pamit pulang. Edward akan meneruskan langkah pergi.

"Kamu mau kemana. Bukankah dia disini?" Suke terbengong dengan sikap putranya.

Dimana-mana, pria ingin dekat dengan tunangannya selama ada kesempatan. Tapi putranya tidak. Sungguh, sungguh-sungguh tidak perhatian.

"Apa bedanya?" Edward balik bertanya lagi.

Suke berkata padanya."Selama bertahun-tahun dia hidup seorang diri. Penderitaan apapun telah dia alami. Awalnya gadis kaya, menjadi bukan siapa-siapa, yang lemah berubah menjadi kuat. Saat ini gadis seusianya banyak yang masih bermanja-manja di rumah. Caroline contohnya, dia sejak kecil dimanjakan Sandy Norman, setelah menikah dimanjakan Leon Maxwell. Maksudku, kamu mengertikan."

Maksud Suke sudah jelas. 'Berusahalah memanjakannya.'

Maksud ibunya dia mengerti. Tapi itu tidak pernah di lakukannya. Hal memanjakan ini.

Selama ini, orang selalu memprioritaskannya. Dia menjangkit penyakit superioritas. Ingin jadi utama.

Dia memilih Snow, karena tahu gadis itu pandai dalam banyak hal. Hatinya padanya adalah tulus.

Hal utama ini, sudah didapatkannya. Setelah sudah tidak ada lagi Erik. Snow akan mengutamakannya. Jika dia harus sebaliknya, jika dia harus memanjakan, apa bisa? Dia tidak yakin bisa.

"Aku tidak bisa melakukan itu. Kamu tahu itu!"

"Kalau begitu, belajar!" Berkata keras.

Edward tidak berkata apa-apa lagi. Tapi dia sudah mengerti. Dia tetap pergi.

*

Snow bangun sangat pagi. Ditempat baru, Dia tidak bisa tidur. Snow kedapur, membantu pelayan memasak.

Dikediaman Edward, sedikit masak, ada banyak sisa. Dirumah neneknya ada tiga orang, masak tidak dibiarkan tersisa.

Ketika bersama Erik, terkadang di akhir pekan ada banyak teman kerja datang, dia masak banyak masakan, selalu habis. Dalam hal menyiapkan masakan, berapapun banyaknya, baginya mudah.

Snow melihat menu yang disiapkan tidak sesuai dengan selera Edward. Semua menu adalah kesukaan Freddy dan Suke. Dia membuat sarapan untuk Edward.

Suke keluar kamar dan melihat dua menu manis. Dia suka makanan manis. Namun karena Freddy suka makanan asin dan gurih, dia ikut-ikutan.

"Apa Edward akan datang?" Dari meja makan pada Snow.

"Iya."

Suke meninggalkan meja makan. Dia harus mengurus keperluan suaminya.

Edward masih belum datang, hatinya mulai berdegup kencang. Suke dan Freddy tidak lama masuk keruang makan.

"Sedang menunggunya? Pria harusnya dibiarkan dia menunggumu. Tidak seharusnya selalu kamu yang melakukan untuknya."

Snow sedikit malu."Aku tidak melakukannya untuk dia. Ini hanya pengertian. Dia akan bekerja, bekerja sangat keras, akan lelah, dia tidak bisa memasak, aku hanya melakukan apa yang aku bisa saja. Bukankah ini sudah seharusnya?" Menatap jari-jari tangannya sendiri.

Snow And The Blue Diamond Ring (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang