Pain chapter 23

383 34 12
                                    

Hari hari Eunna berjalan seperti biasa. Sejak kejadian tangis Kyuhyun di mobil entah kemana perginya Jungsoo. Laki-laki itu seperti menghilang ditelan bumi. Eunna sendiri masa bodoh dengan Jungsoo yang membuatnya kesal adalah Kyuhyun sering menangis mencari ayahnya.

Seperti saat ini Eunna berusaha keras meninggalkan Kyuhyun pada Geunyoung. Anak itu tidak mau pisah dengan ibunya sedangkan Eunna harus bekerja.

"Kyu eomma harus bekerja sayang!"

"Shileo!"

"Jika tidak bekerja bagaimana eomma harus membeli susu dan mainan Kyunie eoh?!." ujar Eunna memberi penjelasan.

Napasnya sedikit sesak karena kedua tangan Kyuhyun melingkar erat dilehernya. Geunyoung sendiri sudah kehabisan cara membujuk Kyuhyun apalagi Ryeowook sudah berangkat sekolah.

"Kenapa Eomma halus bekelja? Appa sudah pulang eomma disini saja menemani Kyunie belmain!" rengek Kyuhyun.

"Tidak bisa Kyunie. Kita tidak boleh bergantung padanya!"

"HUWEEE EOMMA!"

Kyuhyun menangis keras saat ibunya melepas pelukan mereka. Dengan sigap Geunyoung menggendong Kyuhyun membawa anak itu masuk rumahnya.

Eunna sedikit lega melihat Kyuhyun dibawa masuk Geunyoung bahkan tak jarang Kyuhyun memukuli temannya minta diturunkan.

"Aku titip Kyuhyun, Youngie!"

"Ne! Eonnie percayakan saja Kyuhyun padaku!" balas Geunyoung sedikit berteriak. Wanita itu nampak kesusahan menggendong Kyuhyun karena anak itu terus memberontak.

"Eomma kajima HUWEEE EOMMA!"

Tangis Kyuhyun masih terdengar meski pintu rumah keluarga Kim sudah tertutup. Mendengar tangis anaknya Eunna hanya bisa menghela napas kecil. Tega tidak tega dia harus meninggalkan Kyuhyun demi beberapa lembar uang.

Tidak ingin mendengar tangis anaknya lebih lama Eunna bergegas pergi. Meski pagi itu langkahnya terasa berat meninggalkan buah hatinya.

#####

"Shileo!"

Geunyoung mengaduh saat Kyuhyun yang terus memberontak tanpa sengaja memukul wajahnya. Lepas dari gendongan Geunyoung balita empat tahun itu berlari menuju pintu ingin mengejar ibunya. Namun sayang pintu rumah keluarga Kim terkunci rapat.

"Eomma huweee eomma!."

Tangis kembali pecah dari Kyuhyun. Geunyoung yang mulai lelah membujuk hanya membiarkan Kyuhyun meluapkan tangisnya. Dia tidak akan meminta balita itu berhenti menangis toh jika sudah lelah Kyuhyun akan berhenti sendiri.

Kyuhyun yang mulai kesal menggedor-gedor pintu dengan tangan mungilnya. Sedangkan Geunyoung berusaha menahan senyumnya saat Kyuhyun mengeluh sakit.

"Sakit?" tanya Geunyoung menghampiri Kyuhyun dan melihat telapak tangan keponakannya.

"ANI!"

Kyuhyun menjawab keras membuat Geunyoung terkikik geli. Pasalnya anak itu mengalihkan pandangan dengan pipi di gembungkan.

"Kenapa Kyunie melarang eomma bekerja?" tanya Geunyoung ingin mendengar alasan Kyuhyun melarang Eunna bekerja.

Perlahan Kyuhyun mengalihkan pandangan menatap Geunyoung. Ia sedikit menundukkan kepala sebelum menjawab pertanyaan itu.

"Kyu ili pada Wookie Hyung, setiap hali dia bermain dengan eommonim. Sedangkan Kyu tidak! Meski libul eomma suka sibuk sendili kenapa sih dia harus kelja padahal Appa sudah pulang. Halusnya eomma tidak pellu bekelja sepelti Eomma Kim."

PAINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang