Pain Chapter 8

380 37 5
                                    

Cast: Song Eunna, Park Jungsoo & other cast.
Genre: Romance Family.

.

.

.

"Khamsamida Uisa!"

Eunna membungkukkan tubuhnya pada dokter yang baru memeriksanya. Senyumnya terus terukir setelah keluar dari ruangan dokter kandungan yang ia datangi.

Rautnya cerah terlihatvjelas diwajahnya tidak ada lagi raut kesedihan yang akhir-akhir ini nampak membayanginya. Dengan hati-hati Eunna menyimpan hasil USG kehamilannya. Segumpal darah yang memberinya kebahagian Eunna bersumpah akan menjaganya dengan baik.

"Apa kau ingin makan jajangmyeon?" tanya Eunna berbicara sendiri saat melihat kedai yang menjual jajangmyon didepan klinik tersebut sebelum akhirnya terkekeh dengan kebiasan barunya.

Saat tahu dia hamil Eunna sering bicara seorang diri. Orang mungkin mengangapnya gila tapi Eunna tidak peduli. Dia sungguh bahagia dengan kehadiran sang anak.

Eunna menatap kedai itu dengan tangan tidak berhenti mengelus perutnya. "Sejujurnya eomma tidak menyukai Jajangmyeon tapi karena kau ingin memakannya baiklah ayo! kita makan." ucapnya semangat melangkah masuk kedalam kedai itu.

#####

Disisi lain seorang wanita juga tersenyum bahagia mendengar senandung lucu terdengar jelas dari bocah berusia empat tahun. Sama halnya dengan Eunna, Minra juga bahagia dengan kehadiran anaknya.

"Aku sudah wangi eomma?" tanya Donghae.

"Tentu sayang. Kau sudah wangi siap pergi kepenitipan?" tanyanya balik yang dijawab angukkan antusias Donghae.

"Bersama Appa?"

Minra menggelengkan kepalanya "Tidak. Appa sibuk hanya eomma yang mengantar Donghae!"

Donghae merengutkan wajahnya Minra menatapnya sendu. Dua hari ini Minra tidak mendapat kabar dari Jungsoo membuatnya cemas. Takut terjadi sesuatu dengan lelaki itu dan sahabatnya. Baik Jungsoo dan Eunna tidak membalas pesannya. Minra juga terlalu takut datang kerumah mereka.

"Kita telepon Appa ya Eomma!" pinta Donghae yang langsung Minra tolak.

"Eomma sudah pernah bilang kan kita tidak boleh mengganggu Appa jika Donghae ingin pergi kepantai. Itu mengganggu pekerjaan Appa Hae!" jelas Minra.

Dalam hati Minra meminta maaf pada Donghae karena sudah banyak membohongi anaknya. Donghae yang mendapat jawaban seperti itu mendesah kecewa.

Minra yang melihatnya langsung memeluk Donghae. "Jangan sedih. Kau harus mengerti Appa sibuk kita tidak boleh sering mengganggunya. Donghae anak baik bukan? jadi harus menurut kata Eomma dan Appa Arrachi?"

"Ne! Eomma!"

"Anak pintar. Sekarang kita berangkat ne Donghae tidak mau bukan jika eomma telat dan dimarahi bos eomma." ujarnya yang dibalas anggukkan Donghae.

Anak itu segera mengambil tasnya di sofa ruang tamu. Minra menggandeng tangan Donghae bersiap pergi ketujuan masing-masing.

#####

Langkah kaki itu berjalan beriringan dengan kaki lain namun berlawanan arah. Jam makan siang telah tiba para karyawan berhamburan keluar kantor untuk mengisi perut mereka.

Langkah kaki yang berlawanan arah itu berhenti dipintu masuk kantor membuat para karyawan berbisik satu sama lain atau menyapa sang pemilik kaki.

Eunna sang pemilik kaki itu mengabaikan semua suara yang didengarnya. Telinganya seolah tuli matanya lurus menatap sendu pintu perusahaan Jungsoo. Perusahaan dimana suaminya bekerja dan memimpin ribuan orang.

PAINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang