Pain chapter 14

561 50 23
                                    

Cast: Song Eunna, Park Jungsoo & other cast.
Genre: Romance Family.

.

.

.

Jungsoo memasuki rumah saat malam datang. Sedikit binggung tidak mendapati siapapun dirumah. Tidak Minra, Donghae dan orang tuanya.

Helaan napas keluar dari mulutnya mendapati rumah sepi. Jungsoo lupa orang tuanya menghadiri jamuan makan malam dengan keluarga Lee, besan keluarga Park.

Park Nakyung menikah dengan anak keluarga Lee lima tahun lalu. Membuat Jungsoo harus pindah dari rumah lamanya ke rumah orang tuanya.

Dulu Jungsoo engan pindah ke rumah keluarga Park selain tidak ingin meninggalkan rumahnya sendiri. Jungsoo takut Minra tidak nyaman tinggal berasama orang tuanya karena sang ibu tidak menyukai Minra. Penggalaman saat Eunna tinggal dirumah ini, ayah dan kakaknya membuat Eunna kesulitan selama tinggal disini.

Beruntung Nyonya Park tidak sekeras Tuan Park. Seiring berjalannya waktu Nyonya Park menerima Minra menjadi bagian keluarganya. Jungsoo bersyukur akan hal itu dan sedikit miris mengingat Eunna yang dulu berusaha keras mengambil hati ayah dan kakaknya. Hidup sungguh tidak adil pada wanita malang itu.

Eunna adalah wanita baik, tidak ada kekurangan dalam dirinya. Hanya satu kesalahan Eunna yaitu mencintai dirinya.

Samar Jungsoo mendengar suara mobil masuk. Tidak perlu melihat Jungsoo tahu siapa pemilik mobil itu. Suara mobil yang sangat dikenalnya, milik Minra.

Jungsoo berdecak kesal melihat istri dan anaknya masuk dengan banyak belanjaan. "Sebenarnya apa yang kalian beli sampai baru pulang!"

"Tanya anakmu. Lihatlah kakiku sampai lelah mengikuti Donghae kesana kemari!"

Minra meletakkan belanjaan di sisi sofa ruang tamu. Selesai meletakkan belanjaan Minra duduk disofa, memijit kakinya yang sedikit nyeri. Dia menggunakan heels dan Donghae mengguji kesabarannya dengan berlari kesana kemari. Untung anak sendiri.

Donghae menghampiri kantong belanjaan, mengeluarkan semua yang ada didalamnya. Mata Jungsoo melebar melihat banyaknya mainan yang mereka beli. Mobil-mobilan, robot, kereta, pistol mainan dan masih banyak lagi.

"Kalian hanya membeli mainan kenapa lama sekali. Dan kau Hae mainanmu sudah banyak kenapa masih beli!" sembur Jungsoo.

Minra memilih mengabaikan semburan Jungsoo. Berbeda dengan Donghae yang menatap ayahnya tidak suka.

"Mainan ini untuk dongsaengku. Saat dongsaengku pulang dia tidak perlu bermain mainan bekas milikku!" katanya kembali mengamati mainan didepannya.

Suasana ruang tamu menjadi sedikit suram. Hanya suara gumaman Donghae yang mengiringi disertai bunyi kresek wadah mainan.

Minra tidak berniat mencairkan suasana. Jungsoo setia mengamati Donghae. Sampai pelayan rumah datang mengatakan makan malam sudah siap. Minra bangkit dari sofa ingin membersihkan diri lebih dulu.

Ada sesuatu yang menggelitik hati Jungsoo melihat berbagai mainan itu. "Kenapa mainannya untuk namja semua Hae. Bagaimana jika dongsaengmu yeoja?" tanya Jungsoo penasaran.

Donghae mendongak melihat Jungsoo. "Appa tahu aku selalu bermimpi melihat saengie. Dia selalu datang minta permen padaku. Dongsaengku Namja Appa!"

"Benarkah? Ceritakan pada Appa mimpimu itu." sahut Jungsoo antusias duduk bersila dihadapan Donghae.

🌸

PAINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang