Pain chapter 12

505 52 8
                                    

Cast: Song Eunna, Park Jungsoo & other cast.
Genre: Romance Family.

.

.

.

Dengan sembarangan Jungsoo memarkirkan mobilnya dipinggir pantai. Tergesa pula Jungsoo keluar dari kendaraan itu. Matanya mengedar kesekeliling pantai berharap bisa menemukan wanita yang dicarinya.

Jangan bertanya bagaimana bisa Jungsoo datang ketempat ini untuk mencari Eunna. Sangat mudah baginya mencari keberadaan wanita itu dengan banyaknya koneksi yang Jungsoo milikki.

"Ya! Tuhan!"

Jungsoo memekik pelan melihat siluet Eunna dari kejauhan. Jungsoo memacu langkahnya secepat mungkin melihat Eunna berjalan ketengah laut apalagi sebagian tubuh Eunna sudah terendam air laut.

"Andwe Na-ya!" teriak Jungsoo saat ombak besar datang dari kejauhan.

Terlambat! ombak itu sudah menelan tubuh istrinya. Jungsoo berlari semakin cepat ketengah lautan, langkahnya sedikit tersendat karena harus menerobos ombak.

Jungsoo menyelam kedalam lautan berusaha mencari Eunna. Namun dia tidak bisa melihat apapun karena ombak membuat air sedikit keruh. Meski pantai ini dangkal rasa panik melanda Jungsoo, mengingat Eunna tidak bisa berenang.

Samar Jungsoo melihat gelembung air didekatnya yang Jungsoo yakini dari Eunna. Jungsoo berenang mendekati asal gelembung hingga dia bisa melihat Eunna. Saat sudah berada didekatnya Jungsoo segera menarik tubuh Eunna mendekati bibir pantai.

🌸

🌸

Bau obat-obatan terasa menusuk hidung. Jungsoo berdiri disalah satu lorong rumah sakit Incheon. Melihat dari luar pintu yang terhalang kaca. Dari sedikit celah itu Jungsoo bisa melihat sosok Eunna yang masih terbaring diranjang rumah sakit.

Pakaian yang Jungsoo kenakan pun terasa lembab karena belum sempat diganti. Tangannya perlahan membuka pintu yang sempat menjadi penghalangnya.

Wajahnya berubah sendu melihat wajah pucat Eunna. Menarik kursi disisi ranjang, Jungsoo duduk disana tanpa melepas tatapannya pada Eunna.

'Hah!'

Jungsoo menghela napas berat saat perkataan Dokter yang menanggani Eunna terngiang dikepalanya. Jungsoo merasa menajadi laki-laki paling brengsek didunia ini. Bahkan maaf pun tidak pantas dia dapatkan dari istrinya.

Matanya tiba-tiba berembun saat tatapannya beralih pada perut Eunna. Tangannya terulur guna menyentuh perut istrinya. Senyum kecil muncul diwajahnya membayangkan didalam sana ada sosok kecil yang menggemaskan.

"Kau harus tumbuh kuat dan sehat didalam perut ibumu. Pasti itu semua menyakitimu jangan menyalahkan ibumu karena ini salahku. Maaf tidak bisa menjaga kalian nae agya!" ucap Jungsoo lembut, tangannya mengelus pelan perut Eunna.

Perut istrinya tidak serata yang Jungsoo lihat terakhir kali, baby bumb itu sudah terasa saat Jungsoo menyentuhnya. Terhitung dua bulan lebih mereka berpisah sejak malam itu. Usia kandungan istrinya sudah melewati tri semester pertama.

Jungsoo tidak bisa membayangkan bagaimana sulitnya Eunna melewati masa itu. Belum lagi obat-obatan yang Eunna minum membuatnya tidak habis pikir.

'Jangan khawatir anak anda sangat kuat, sebuah keajaiban sang bayi bertahan sampai detik ini mengingat banyaknya obat yang istri anda minum. Dari hasil pemeriksaan istri anda meminumnya diatas dosis yang disarankan. Yang perlu anda khawatirkan adalah istri anda, dari psikisnya terlihat jelas dia tidak baik-baik saja. Jangan biarkan dia sendirian atau hal seperti ini terjadi lagi. Meski anak anda kuat tapi dengan keadaan istri anda sekarang tidak menjamin bayi kalian bertahan sampai kelahirannya!'

PAINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang