"Arghhh..."
Kim Vicle mendongakan kepalanya, tetap meny*nt*k-ny*nt*k pinggulnya secara konstan.
Sambil mengagumi pemuda cantik di bawahnya yang tidak sadarkan diri.
Sebut saja Vicle gila.
Jarrel Jeon—pemuda cantik dibawah kungkungannya tampak meringis-ringis. Namun tidak bisa berbuat apapun. Merasa ada yang men*nd*h tubuhnya, kepala pusing menjadi hambatan untuk tau apa yang sedang terjadi dengan tubuhnya. Tubuhnya terasa bergerak-gerak dalam tempo cepat dan gelinyar panas yang menyengat-nyengat tubuhnya.
Salahkan Jeon yang menenggak minuman beralkohol sampai tumbang- oh tidak, ini juga tidak total salahnya Jeon.
See? Pemuda kekar di atasnya itu tidak menghentikannya ketika dia minum berlebihan-malah memancingnya untuk minum lebih. Sh*t
Menyeringai, Vicle menatap tubuh molek tak berdaya di bawahnya dengan tatapan kabut nafsu.
"Mmhhhh"
Melumat bibir cherry itu dengan kasar. Toh sang pemilik bibir tidak bisa melawan. Bibir cherry yang selalu memberi perintah dan umpatan padanya itu sekarang dalam kuasanya. Hell!
Senang sekali ketika bisa mencicipi tubuh bosnya, walau dengan cara seperti ini. Vicle suka.
Setelah 'menghabisi' Jeon, Vicle membersihkan tubuh Jeon, kemudian memasangkan kembali pakaiannya. Menyelimuti tubuh kurus itu.
.
.Brakkk
"BAGAIMANA BISA! TAK BECUS! MENANGKAP TIKUS KECIL SEPERTINYA KALIAN TIDAK BISA!? F*CK!"
Kursi dan meja berserakan. Lima pria besar di depannya membuatnya emosi setengah mati.
Uang senilai dua milyar dibawa kabur. Dan Jeon menugaskan lima pria itu untuk menangkapnya, namun gagal.
"OTAK KALIAN DIMANA HAH! AKU MENYEWA KALIAN DENGAN BAYARAN TINGGI! DAN APA? OMONG KOSONG! TIDAK BERGUNA! SH*T!!!"
Braakk
Kembali sebuah kursi menabrak tembok, menghasilkan jeritan dari kursi itu.
Diam.
Adalah satu-satunya yang bisa mereka lakukan ketika Jeon mengamuk.
"KELUAR KALIAN! JANGAN PERNAH MENAMPAKAN WAJAH KALIAN! AKAN KUBUNUH KALIAN JIKA BERANI MUNCUL DI HADAPANKU!"
Blam.
Kocar kacir meninggalkan ruangan dengan segera. Lima pria itu seperti habis diamuk singa, oh tidak- malah lebih buruk dari itu.
"Vicle, siapkan mobil. Kita akan menangkap tikus itu. Sial padahal aku baru saja akan istirahat. Percuma aku menyewa orang, akhirnya aku sendiri yang turun tangan, f*ck"
Membungkuk adalah hal yang dilakukan Vicle ketika mendengar perintah itu, dan tentu mengabulkannya.
.
Bintang bertaburan di langit gelap, hembusan angin malam membawa kesan yang damai.
Oke, mari kita cek.
Disebelah sini kita bisa melihat pemuda manis sedang menekuk alisnya.
Menarikan jari-jari lentiknya di atas keyboard laptop yang bertengger manis di pangkuannya.
Sedangkan, entitas tampan dan gagah sedang mengendalikan mobil. Memainkan stirnya dengan lincah.
Curi-curi pandang dilakukan oleh Vicle.
KAMU SEDANG MEMBACA
VELOCITY
RandomKim Vicle jatuh cinta pada anak ketua mafia yg sudah punya tunangan. Vicle hanya seorang bodyguard dan calon mertuanya itu tentu tidak sudi untuk menjadikannya menantu. Tapi apakah Vicle benar-benar bodyguard biasa?