3

2K 192 8
                                    

Vomen guys💕


Tok

Tok

Tok






"Tuan Jeon! Tuan Felix datang!"

Suara seorang pelayan perempuan terdengar dari balik pintu.

Kepala mereka langsung menoleh ke arah pintu.

"Minta dia untuk menunggu di ruang tamu! Si*l*n!" Teriak Jeon, dengan Vicle yang sibuk memeluk Jeon.

"Sh*t! Bahkan aku belum kl*m*ks!" ujar Jeon menggerakan b*k*ngnya dengan pelan.

Sett

Brugg

"AHHH!"

Tiba-tiba tubuh molek milik Jeon sudah dalam posisi men*ngg*ng, Vicle lantas menyerang titik manisnya.

Sedangkan pemuda manis itu merotasikan matanya ke atas hingga bagian putihnya saja yang tersisa, menggigit bantal itu kasar sebab, ada sesuatu menggelitik perutnya, merangsek ingin keluar.

"Ahh...Jeon....."

Mendongakan wajahnya ke atas. Vicle menggigit bibir bawahnya sendiri,

Mencengkram pinggang Jeon kuat. Bergerak lebih cepat, mengejar...

"Ahhh..."

Suara nafas berat yang panas memenuhi kamar Jeon.

"AHHH!/ARRGGH"

Mereka mencapai dunia putihnya bersama.

Brug

Jeon terkapar dengan posisi tengkurap, sedangkan Vicle berbaring di samping Jeon.

Duakk

"Uh!"

Dada Vicle di pukul oleh Jeon.

"Hah...Vicle, siapkan aku baju"

Cup

Kecupan itu mendarat di kening Jeon yang penuh peluh.

"Baik tuan"

..

"Aku kesal melihat si Vicle tengik itu, apa bisa sedetik saja dia tidak ada di sampingmu? Aku sedang ingin berdua denganmu"

Seorang pemuda tampan, duduk dengan angkuh di atas sofa, menatap sebal ke arah Vicle yang memasang wajah datar, berdiri kaku di samping Jeon yang duduk di sofa berhadapan langsung dengan Felix, tunangannya itu.

"Berdua? Cih, aku tidak sudi berduaan denganmu. Bukankah sudah kubilang aku tidak menyukaimu? Kenapa masih keras kepala merayu ayahku dan datang kemari?" ujar Jeon, menatap tak suka ke arah Felix.

"Aku tunanganmu. Dan aku tidak peduli dengan perasaanmu atau perkataanmu. Mari kita makan malam berdua nanti"

"Maaf, aku tidak tertarik. Keluarlah dari rumahku"

Terkekeh pelan, Felix bisa melihat sorot mata dari Jeon yang seperti menusuk dirinya.

Felix Kemudian berdiri dari duduknya, menatap sekilas ke arah Vicle.

Sett

Plak

Tangan Felix berhasil ditangkis oleh Vicle ketika Felix hendak menyentuh pipi gembil milik Jeon.

Perempatan siku-siku muncul di pelipis Felix, hendak melawan, namun dia tidak ingin buang-buang tenaga.

Penolakan memang hal biasa bagi Felix jika menyangkut Jeon, tapi menurutnya tidak masalah karena dia mencintai pemuda manis itu.

Menghela nafas panjang. Akhirnya Felix meninggalkan rumah Jeon.


Tbc....

VELOCITYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang