Selamat membaca💕
.
.
.
.Duduk kaku di depan seseorang yang menatapnya tajam.
Senyuman dari pria itu sungguh membuatnya kesal. Ingin rasanya menendang wajahnya dengan brutal.
"Bukankah sangat bahagia jika kau tau kau akan segera menikah denganku?"
Menatap tajam, walau Felix terus melempar senyuman, Jeon sama sekali tidak tertarik untuk menarik sudut bibirnya.
Detak jantung Jeon mulai cepat karena menahan amarah. Dia sungguh tidak mau dengan orang ini. Namun apa daya? Ayahnya yang otoriter itu akan membunuh Vicle. Ingatkan pada Jeon, ayahnya merupakan seorang ketua mafia bengis.
Seperti sekarang, ayahnya masuk melalui pintu berkayu mahoni. Ruangan nuansa kuno dengan berbagai hiasan antik itu sungguh mempesona, namun ada ketegangan di dalamnya. Itu adalah ruang kerja tuan Doki.
"Hahaha, Felix! Senang sekali aku akan membicarakan hal ini denganmu"
Tuan Doki duduk di samping Felix. Cih,
Menatap lurus pada anak semata wayangnya.
"Jeon, ramah sedikit pada calon suamimu!" tegas tuan Doki.
Jeon tetap diam, tidak bergerak sama sekali. Seperti boneka. Tatapannya kosong.
Menghela nafas berat, tuan Doki mengusap wajahnya kasar.
"Tidak apa tuan, Jeon yang seperti ini sudah cukup" ujar Felix sambil hendak meraih pipi Jeon.
Plak
Ditepisnya dengan kasar tangan Felix yang melayang di udara.
"JEON! TIDAK SOPAN! KAU SANGAT BERBEDA DENGAN IBUMU YANG LEMBUT!"
Urat-urat di pelipis tuan Doki bermunculan.
Mendengar ibunya diseret dalam percakapan ini, Jeon jengah. Menatap dalam ke arah mata sang ayah.
"Ayah, aku laki-laki. Tentu berbeda. Heh, kukira ayah tidak akan mengingat ibu lagi setelah apa yang dilakukan ayah pada ibu" ujar Jeon.
"Kau tidak tau apapun Jung, kau masih sangat kecil" ujar tuan Doki, sambil menelisik ke ekspresi anaknya yang keras.
"Ayah pikir aku bodoh? Aku punya semua petunjuknya. Ibu meninggal dengan cara tidak biasa. Walau aku sangat kecil waktu ibu meninggal, aku tentu mencari tau ketika aku sudah besar" ujar Jeon.
Sedangkan, Felix menyimak dengan seksama percakapan panas antara ayah dan anak ini.
"Bukan ayah pelakunya, ayah tidak serendah itu untuk melakukan hal seperti itu pada ibumu. Ya, memang ayah selingkuh, tapi ayah sungguh tidak melakukan hal itu" ujar tuan Doki.
"Baiklah, aku masih terus mencari. Dan akan mengubur hidup-hidup orang yang berani membunuh ibuku. Walau banyak kesaksian yang bilang ibu meninggal setelah melahirkanku dan aku masih sangat kecil, atau dianiya oleh kau, atau yang lain. Aku masih akan terus mencari hingga tau siapa pembunuh sebenarnya. " ujar Jeon yang membuat Felix bergidik ngeri karena suara dalam dan ancaman yang terdengar meyakinkan yang keluar dari bibir ranum dan merah itu.
Ya, dari kecil Jeon memang tidak tau bagaimana ibunya. Hanya fotonya saja yang terpajang di kamar tamu. Namun, suatu hari Jeon melihat petunjuk-petunjuk aneh yang menjurus kepada kematian ibunya. Dia menyimpulkan, ibunya tidak meninggal secara wajar. Ayahnya juga seperti menyimpan rahasia tentang ibunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
VELOCITY
RandomKim Vicle jatuh cinta pada anak ketua mafia yg sudah punya tunangan. Vicle hanya seorang bodyguard dan calon mertuanya itu tentu tidak sudi untuk menjadikannya menantu. Tapi apakah Vicle benar-benar bodyguard biasa?