8

1.8K 180 12
                                    

Voment guys💕



PRAANGG

Piring itu pecah berhamburan di lantai.

"Kau! Jeon! Berani sekali menolak makan malam dengan Felix! Kau tidak tau bagaimana Felix meluangkan waktunya untuk datang kemari demi menemuimu sialan!"

Makan malam ini sangat panas. Murka, ayah Jeon mengamuk.

Vicle yang duduk di samping meneguk ludahnya kasar.

Sedangkan, pemuda cantik itu hanya diam saja.

"AYAH TIDAK MAU TAU! KAU HARUS MAU MAKAN MALAM DENGANNYA! JIKA TIDAK, AYAH AKAN MENGHANCURKAN MARKAS KECILMU ITU! KAU TIDAK TAU SIAPA AKU HAAH!"

Menghela nafas panjang, Jeon menatap ayahnya.

"Baik ayah"

Vicle mengepalkan tangannya, memutar otak. Jika dia terus begini, dia tidak akan bisa mengklaim Jeon menjadi miliknya sepenuhnya.

.
.

"Kau mengadu dengan ayahku? Pecundang!"

Felix yang duduk tepat di depan Jeon terkekeh. Suasana makan malam mendadak itu sangat romantis dengan hiasan lilin dan bunga mawar. Namun tidak dengan orang-orangnya.

"Hei sayang, aku membatalkan semua jadwal demi makan malam ini. Dan apakah kita tidak bisa berdua? Aku tau dia bodyguardmu, tapi tidak harus ikut juga kan?" Felix menatap kesal ke arah Vicle yang berdiri di samping Jeon dan sekarang memasang wajah tegas balik menatap lurus ke arah mata Felix yang tajam.

"HEI! KAU BERANI MENATAPKU!"

"FELIX! HENTIKAN! AKU BERHAK MEMBAWA DIA KEMANAPUN! KAU BISA SAJA MEMCELAKAIKU KAN!?"

Brakk

Menggebrak meja dengan kasar, Felix menghela nafas.

"Mencelakaimu? Jeon, itu sama sekali tidak"

Jeon merotasi matanya malas.

"Diamlah Felix, kita makan saja"

Jeon menyelesaikan percakapan itu.

Dan diam-diam, tanpa sepengatahuan Felix, tangan pucatnya mengamit tangan besar milik Vicle yang tergantung bebas.

Dibalas dengan genggaman hangat oleh Vicle.

Sungguh membosankan dirasakan oleh Jeon.

"Felix, aku permisi ke toilet"

Pemuda cantik itu langsung berdiri dan diikuti oleh bodyguard yang merangkap sebagai kekasihnya gelapnya.

Berjalan beriringan, dan sampai di depan toilet, Jeon malah berbalik arah.

"Vicle, bawa aku pergi dari sini"

"Baik tuan"

Diam-diam pergi dari restauran mewah itu dan Vicle memacu mobilnya cepat ke suatu tempat.

Angin malam itu menerpa-nerpa wajah tampan milik Vicle.

"Kita mau kemana Vic?"

Tidak merespon pertanyaan dari Jeon  dan malah mengambil sebelah tangan pucat milik pria cantik dan mengecupnya lembut.

Seketika, Jeon memerah dan membuang wajahnya ke arah Jendela, menghasilkan kekehan geli untuk Vicle.

"Kita akan ke danau, cantik..."

"Aku tidak cantik! Aku tampan!"

Melarikan diri bersama pria tampan seperti Vicle adalah hal manis untuk Jeon.

Terlebih ketika mereka sudah sampai di pinggiran danau yang tenang.

Cahaya bulan purnama memantul di air danau yang tenang serta bintang yang bertaburan di atasnya. Cantik

Vicle sudah keluar duluan,

Bingung ketika Jeon masih berdiam diri di dalam mobil.

"Baby...apa kau tidak mau menikmati pemandangan ini?"

Vicle membuka pintu mobil untuk Jeon.

Sett

Dasi Vicle di tarik, membuat wajah tampannya sangat dekat dengan Jeon.

"Lupakan semua pemandangan itu dan hancurkan aku"









Tbc....

VELOCITYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang