2

2.3K 192 12
                                    

Vomen guys💕


Kemudian Vicle menjauh. Dan duduk di depan stir. Melajukan mobilnya dengan keheningan di antara mereka.

Jeon kelewat menawan bagi Vicle. Berada di dekatnya merupakan suatu kebahagiaan. Namun, jiwa Vicle memberontak. Hampir 24 jam berada di sisi pria cantik itu membuat dia tidak tahan untuk menyentuhnya. Ketika tangan kasarnya menyentuh kulit putih lembut itu, darah Vicle berdesir cepat.

.
.

" Apakah uangmu sudah kembali Jeon?"

Suara dentingan sendok menemani suara barithone milik seorang pria berumur 43 tahun itu.

"Sudah ayah"

Di meja itu, cuma mereka bertiga.

Jeon

Vicle

Tuan Do Ki- ayah Jeon.

"Hari ini kau tidak ke kantor kan?"

"Iya ayah, hari ini aku tidak ke kantor, kenapa?"

"Felix menelpon ayah tadi malam. Dia akan kemari nanti siang. Berhenti mengacuhkannya Nak! Dia orang berpengaruh dan sebentar lagi jadi suamimu!"

Melirik ayahnya, yang menatapnya tajam. Netra bulat cantiknya balik menatap tajam.

Tep

Sendok itu ditaruh. Dikunyahnya cepat-cepat daging itu, sambil tetap menatap tajam ke arah ayahnya.

Vicle melihat aura gelap di antara ayah dan anak ini.

" Ayah, sudah kubilang berapa kali. Aku tidak menyukainya, kenapa aku harus menikah dengan orang yang tidak aku sukai?"

Traang...

Sebuah garpu hampir mengenai pelipis Jeon, untungnya garpu itu meleset dan menabrak guci yang ada di belakangnya.

"Nak, apa ada orang kau sukai?"

"Tidak ayah, tidak ada. Aku hanya ingin bebas dan menikmati hidupku sendiri. Apa itu susah sekali untuk ayah? Seegois itukah ayah?"

Mengigit bibir bawahnya, Vicle hanya diam saja, memperhatikan ketegangan itu. Tentu dia tidak bisa ikut campur.

BRAAK!

"DENGAR JEON! KAU JANGAN MEMPERMALUKAN AYAH DI DEPAN FELIX! DAN TENTU AYAH AKAN EGOIS JIKA MENYANGKUT MASA DEPANMU! KAMU AKAN HIDUP BAIK DENGAN FELIX! AYAH TIDAK MAU KAU MENIKAH DENGAN ORANG YANG TIDAK BERKUALITAS!"

Tatapan tajam itu tetap dilayangkan kepada ayahnya.

Sett

Jeon langsung berdiri dan pergi menuju kamarnya.

Melihat kelakukan anak satu-satunya itu, tuan Doki hanya bisa mengusap wajahnya kasar dengan telapak tangannya. Kemudian matanya bergerak ke arah Vicle yang sedang mengunyah makanannya.

"Vicle, jaga anakku dengan baik"

"Baik tuan"

Setelah itu, tuan Doki langsung pergi entah kemana.


















..

"Ahh...ahh...!"

Lihat? Sepertinya Vicle menjaga anak kesayangan tuan Doki dengan sangat baik.

Tubuh molek itu terh*nt*k-h*nt*k kasar di bawah kungkungan Vicle.

Tangan pucat Jeon mencengkram sprei yang sudah acak-acakan, meng*ngk*ng lebar untuk pria kekar di atasnya.

"Apa rasanya sakit tuan?"

Menggeleng, respon cepat dari Jeon karena sungguh kepalanya terasa pening akibat nikmat yang dirasakan tubuh bagian bawahnya.

"Hahh...ahh!"

Cup

Mengecup bibir cherry itu sekilas. Vicle langsung menarik pinggang ramping itu agar bangun dari posisi terlentangnya dan menjadi duduk.

"Aah...Vicle..."

Jeon merasakan bagian bawahnya begitu penuh karena dia mengambil posisi duduk meng*ngk*ng menghadap bodyguard tampannya itu.

Menggeram rendah dilakukan oleh Vicle ketika Jeon meletakan kedua tangan pucat itu di bahu lebarnya, kemudian bergerak. Menyebabkan rasa nikmat luar biasa karena gerakan yang dilakukan Jeon.

M*r*m*s b*k*ng sintal itu dilakukan oleh Vicle. Gemas sekali dengan benda kenyal yang bergerak-gerak itu.

"Ahh..."

"Arrghhh...terus Jeon, ya..ahhh...begitu..."

"Mhhhhh"

Diciumnya bibir merah milik Jeon, Vicle mengigit pelan bibir bawah tuannya itu ketika gerakan dari Jeon semakin cepat.

Cup

Cup

Cup

Cup

Mengecup bibir cherry favoritnya itu berkali-kali, dan mengh*s*pnya kuat.

"Nghhh....aahhh"

Tok

Tok

Tok




Tbc....

VELOCITYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang