"Ih, jangan deket deket gue. Muka lo serem,"
Samar Ryuka mendengar percakapan sepihak diarea parkir.
Langkahnya menuju motor matic nya yang terparkir indah hingga tatapan nya bertemu dengan mata lugu laki laki bernama Dyegan.Memutuskan kontak mata tersebut terlebih dahulu, Ryuka langsung memakai helm nya lalu memundurkan motornya keluar dari area parkir.
"Ryuka, Ryuka!" Ryuka menoleh kearah suara.
Dyegan terlihat mendekat ke arah nya.
"Serem banget muka dia, tolong usirin, ya?" tatapan itu, teduh dan terlihat lugu. Ryuka mengalihkan pandangan ke arah perempuan yang berdiri tak jauh dari keduanya.
Kalau tak salah, perempuan itu adalah salah satu dari banyak nya pelanggar peraturan sekolah. Namanya Ira.
Dari penampilan, perempuan itu terlihat lebih tua dari nya padahal masih kelas 11. Make up yang masih tertata lengkap di wajah songong nya itu memang pantas mendapatkan kata 'seram' dari mulut Dyegan. Ya, Dyegan tak salah.
"Ondel ondel boleh masuk ke area sekolah, ya?" tanya Ryuka dengan suara yang sengaja dibesarkan. Terlihat Ira membulatkan mata besar nya membuatnya semakin terlihat menyeramkan.
"Ih, gak takut apa matanya keluar?" kini Dyegan bersuara dengan langkah mundurnya mendekati Ryuka. Terlihat ketakutan.
"Dasar babu sekolah!" Ira menghentakkan kaki nya kesal lalu pergi meninggalkan area parkir.
Melihat Ira yang sudah pergi, Ryuka menyalakan mesin motor nya. Sedangkan Dyegan hanya diam menatap Ryuka yang bersiap pergi.
"Ryuka, masih gak mau jawab pertanyaan gue?"
Ryuka menurunkan kaca helm nya. "Duluan." lalu melajukan motornya menjauhi Dyegan yang memerosotkan bahu.
Matanya berkaca kaca, ia mengangkat kepala nya lalu menganggukkan kepala dan mengembungkan pipinya. "Kata Naren, masih ada hari esok!"
Dyegan berbalik lalu berlari menuju motornya sebelum ondel ondel kembali.
◎▼◎
"MAMA, DYEGANTENG PULANG!!" Dyegan meletakkan helm nya diatas rak sepatu yang tersedia didekat pintu masuk lalu berlari masuk kedalam rumah mencari sang Mama.
Daira, sang Mama yang tengah membuat adonan bolu menggeleng mendengar suara berat menggelegar milik anak lelakinya.
"MAM—"
"Gak udah teriak teriak, Bang, Mama denger."
Dyegan menyengir.
Berdiri dibelakang Mama nya lalu memeluk Mama nya dari belakang dengan kepala yang diletakkan di bahu perempuan yang sudah mengasuhnya selama ini.
Ya, Daira bukan Ibu kandungnya tapi Dyegan tetap sangat mencintai Daira seperti cinta seorang anak pada ibu nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
U and I [End]
Teen FictionTentang sebuah hubungan antara Ryuka dan Dyegan. "Ajarin gue buat jatuh cinta sama lo baru lo bisa milikin gue." ucap Ryuka sebelum kembali mengunyah bolu manis yang mulai menjadi favorit nya. --- "Aku gak akan biarin hubungan kita putus. Percaya sa...