6

501 83 1
                                    

Atas sogokan traktiran bakso, Gracel bersedia menutup mulut soal hubungan Ryuka dan Dyegan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Atas sogokan traktiran bakso, Gracel bersedia menutup mulut soal hubungan Ryuka dan Dyegan.

Dan kini di jam istirahat, Ryuka yang hendak menuju kantin bersama Gracel berhenti ditengah koridor yang tak terlalu ramai karena teriakan Dyegan.

"RYUKA!!" sontak hal tersebut menjadikan Ryuka dan Dyegan sebagai pusat perhatian. Ryuka memicing kesal menatap Dyegan yang menyengir mendekatinya. Jangan lupakan dua teman nya yang setia mengintil.

Tangan Dyegan yang ternyata tak kosong terangkat menampakkan totebag kecil.

Ryuka menatap sekitarnya lalu menarik Dyegan pergi dari sana. Mereka menatap keduanya dengan tatapan penasaran, Ryuka tak suka.

Gracel yang paham pun tak mencegah sama sekali, begitupun Naren dan Brian.

Ryuka menarik Dyegan sampai di taman belakang sekolah, tempat Ryuka menerima Dyegan sebagai kekasih.

Setelah melepaskan tarikannya, Ryuka berkacak pinggang sembari mendongak menatap Dyegan yang berdiri didepan nya.
"Sengaja, ya?"

Dyegan tersentak mendengar nada bicara Ryuka yang berbeda, terdengar kesal dan hendak marah.

"Aku.. Maaf," kepalanya tertunduk. "Aku gak liat sekitar tadi, cuma ada kamu dimata aku." ia jujur tapi terdengar tengah menggoda Ryuka juga.

Ryuka mengalihkan tatapannya dengan ekspresi tak percaya di serta bubuk salting sedikit.

Ryuka berdeham, "Kapan kapan chat gue dulu kalo mau makan bareng, jangan kayak tadi." ujar Ryuka sebelum mengambil duduk di bangku taman, "Sini, duduk."

Dyegan pun menurut.
Duduk dan meletakkan barang bawaan nya diantara keduanya.

Makan siang buatan Mama Daira.

"Makan bareng, ya?" ajak Dyegan sembari melirik Ryuka yang tengah melihat isi tempat makan. Hanya tumis buncis, ayam goreng yang sudah disuir, kacang tanah goreng sebagai sampingan, tentunya nasi dan terakhir buah anggur ungu.

"Emang kenyang makan berdua?"

Dyegan mengangguk disertai senyum riang nya.

"Tapi cuma ada satu sendok, gimana?" tanya Dyegan menatap sendok plastik tebal ditempat makannya.

Ryuka mengambil alih tempat makan Dyegan lalu mengambil sendokan yang lengkap.
"Gampang," Ryuka mengangkat sendok tersebut lalu mengarahkan kedepan bibir merah muda Dyegan.

Dyegan menatap sendokan Ryuka dengan ragu lalu kemudian ia membuka mulut dan memakan nya.

Ryuka tersenyum, menyendokkan lagi lalu berkata, "Satu sendok berdua." dan setelahnya ia melahap sesendok isian lengkap tanpa kacang.

Kunyahan Dyegan terhenti, matanya membulat terkejut dan diakhiri dengan kedua telinga nya yang memerah. Ia tak menyangka saja kalau Ryuka... Mau satu sendok dengannya yang bahkan bekas nya. Untung ia tidak tersedak.

U and I [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang