14

391 71 0
                                    

Please, tandai typo!
Aku butuh banget makasih.

Terlambat.
Ryuka terlambat sampai sekolah karena Dyegan tidak menjemput.
Lelaki itu bilang harus menjenguk nenek nya di Bandung selama 3 hari, jadi lelaki itu izin.

Sampai sekolah, Ryuka langsung disuruh menghormat pada bendera di lapangan yang panas tidak mendung juga tidak. Cuacanya sejuk.

Ia suka tapi ia tidak suka orang disebelahnya.
Walau tidak bicara, ia tetap tak suka.

"Cherry, tangan nya diangkat lagi!"

Ya, Ryuka bersama Cherry.
Hanya mereka berdua yang terlambat, keren.

Cherry berdecak lalu kembali hormat.

"Males banget sebelahan sama si Bangsat."

Ryuka yang mendengarnya hanya memutar bola matanya malas.

"Lo sok sok an indigo buat nakutin gue, kan?" Ryuka mengangkat alis, perempuan disebelahnya ini kenapa random sekali?

"Bukannya sok sok an indigo, tapi itu makhluk tanpa mata kayaknya nemplok mulu sama lo dari kemarin. Lo bikin masalah, ya?" Ryuka berbohong, ia selalu suka menjahili perempuan alay disampingnya ini.

Cherry membulatkan mata. "Anjing, makin kesini makin kesana! Jangan takut nakutin!"

Cherry bahkan menggerakkan badannya takut benar benar ada yang nemplok.

Ryuka menahan tawanya.
Ia mengedarkan pandangan lalu menemukan sesuatu.

"Liat kesana, deh." jari telunjuk Ryuka diarahkan ke arah pohon yang terlihat aneh. Pergerakan pohon itu tidak menyeluruh, hanya pada bagian satu batang yang menunjukkan pergerakan sendiri. Seharusnya bila angin yang menggerakkan, semua daun di pohon itu bergerak namun yang bergerak hanya daun yang ada di satu batang.

Cherry menatap hal yang ditunjuk Ryuka, dia juga melihat hal ajaib itu. Matanya melirik Ryuka.

"Disitu ada perempuan yang duduk di batang itu ngebelakangin kita, kaki nya berayun ayun. Lo gak bisa liat, kan?" Ryuka tidak bohong, ia lihat dengan jelas bagaimana bentuk perempuan yang bukan manusia itu. Kalo dijelaskan lebih teliti—

Tidak perlu.

Cherry meneguk ludahnya. Ia tidak lihat apa apa sama sekali. "L-Lo bohong, ya?"

Ryuka menghela nafas.

"Gue bisa manggil hantu itu kesini buat ganggu lo, mau?" pukulan kecil didapati Ryuka dari Cherry.

"Gak usah! Gue percaya, tapi please jangan lagi." Cherry bahkan mendekat ke arah Ryuka, ia parno.

Ryuka terkekeh menggeleng lalu keduanya melanjutkan hukuman.

◎▼◎

Pulang sekolah, Ryuka langsung merebahkan diri diatas ranjang tanpa mengganti pakaian terlebih dahulu.

U and I [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang