15

402 66 1
                                    

Benar saja, Dyegan menjemput Ryuka pulang sekolah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Benar saja, Dyegan menjemput Ryuka pulang sekolah.

Namun Ryuka tak diantar pulang melainkan mampir ke taman kota. Dyegan juga aneh, selama perjalanan, lelaki itu tidak bicara sama sekali. Tumben sekali.

Ryuka menghela nafas kesal. Ia sudah lelah sekarang.

"Mending anterin aku balik, deh. Disini cuma diem dieman ngapain juga, kan?" akhirnya Ryuka berbicara duluan.

Dyegan mengambil duduk di bawah pohon yang terdapat bangku panjang lalu menepuk tempat sebelahnya untuk Ryuka. Ryuka menurut.

"Tuh, diem lagi. Sariawan, ya?" tanya Ryuka jengah. Dyegan memiringkan tubuhnya menghadap Ryuka.

"Kamu sadar gak sih semalem muji muji laki laki lain didepan aku? Dan laki laki itu Naren, temen aku. Kamu mau aku ribut sama dia?" penjelasan menggebu dibalik diamnya Dyegan akhir nya terdengar. Ryuka terdiam menatap Dyegan yang menampakkan ekspresi kesal bukan main.

Tangan Ryuka bergerak mengusap pipi Dyegan yang terlihat gembul. "Itu aku belum selesai ngomong tapi kamu matiin. Salah sendiri,"

Dyegan mengambil tangan Ryuka yang ada di pipinya lalu ia genggam. "Aku gak kuat dengerin kamu muji Naren segitunya. Panas tau, gak?"

Ryuka tersenyum jahil, "Cemburu, ya?"

"Kalo iya kenapa? Gak boleh? Cemburu sama pacar sendiri masa gak boleh? Lagian kamu—"

Cup.

Mata Dyegan membola terkejut.
Bukan sembarangan kecup, Ryuka mengecupnya di bibir bukan pipi. DI BIBIR!!

"Kamu kalo cemburu berisik." Ryuka terkekeh kecil melihat ekspresi Dyegan. Telinga lelaki itu memerah, mata membulat serta bibir yang mengerucut lucu. Gemas.

Ryuka mencubit pipi Dyegan pelan. "Mau sesempurna apapun laki laki lain, cuma kamu yang masuk definisi sempurna nya aku, Dyegan."

Dyegan tersadar sampai tersentuh mendengar ucapan kekasihnya. "Mau cium lagi, boleh?"

Ryuka berdecak. Benar, laki laki memang begitu.

"Gak boleh, belum sah. Anterin aku pulang sekarang, panas tau." Ryuka berdiri sembari membetulkan ranselnya.

Dyegan tersenyum kecil.
Selalu Ryuka alasan nya jungkir balik.

◎▼◎

Akhir akhir ini Ryuka nampak sibuk. Waktu Ryuka untuk Dyegan bahkan tidak banyak.

Ryuka sibuk dengan persiapan ujian kelulusan dan Ryuka juga sibuk mengajari OSIS baru yang sering sekali meminta bantuan nya. Ryuka tak keberatan asal tidak menganggu waktu belajarnya.

Tapi yang terganggu adakah Dyegan.
Sudah waktu Ryuka untuknya tidak ada, juga para OSIS baru yang kebanyakan laki laki meminta bantuan pada Ryuka seolah sengaja.

U and I [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang