"Salah paham kecil." ||34

30.5K 2.3K 70
                                    

Ridwan langsung menghambur kan tubuh nya ke kasur, menelungkup kan Wajahnya di balik selimut.

sebenarnya,ia tdk kesal dengan Raihan tapi karena tiba-tiba jadi diri Ridwan dan hati mungiel nya tidak bisa bekerja sama dengan Baik alhasil ia malu sendiri.

DUAR!

ridwan terbangun dari acara rebahan nya,menengok ke arah luar kamar.

apa yg terjadi? pikirnya.

"Rain?hei,lu ngapain?"panggil ridwan mencoba mencari tau asal keributan di luar kamar.

hening.

akibat tidak ada respon ridwan turun dari kasurnya,berjalan perlahan ke luar kamar dan —

sebuah benda kenyal hangat mendarat di belakang leher Ridwan,
ridwan tersentak kaget ,Terdiam dan melihat ada dua lengan Kekar melingkar rapi di pinggang Nya.

sudah jelas,rain mengecup bagian leher belakangnya dan yaa,dengan tiba-tiba tanpa aba-aba.

"rian. . ."

suara berat raihan Terdengar dingin di telinga ridwan membuat nyali nya ciut seketika.

"Rai?"Ucap ridwan Memberanikan diri walaupun di posisi terancam akan berakhir di bawah kungkungan raihan lagi.

"yes?"ujaran raihan yg Terdengar lebih lembut membuat ridwan refleks Menghela nafas tenang.

"kita harus Nya sekolah ege."tukas ridwan langsung melepas lingkaran tangan raihan lalu pergi ke kamar mandi.

sebenarnya itu alesan aja si,dia ingin menghindari raihan yg tampang macan siap menerkam Nya.

beralih dari ridwan dan raihan,,tepat di depan apartemen raihan berdiri  seorang wanita Bersurai hitam panjang.

siap menekan bel pintu apart milik raihan .

tangan wanita itu terangkat , namun terhenti tanpa sebab.

tangan Nya yg terangkat turun kembali,menunduk dalam seolah tidak siap untuk berhadapan dengan sepasang raihan -ridwan.

wanita itu memundurkan langkahnya, bersiap pergi dari depan pintu yg ditempati raihan dan ridwan.

tampak Nya wanita itu belum siap.

kaki nya melangkah ke arah lift,menekan tombol lantai dasar dengan tergesa-gesa, bola mata Nya bergerak liar seakan takut ketahuan.

"naya?" suara itu,

wanita itu membeku seketika,suara lembut halus mengalun di lorong apart yg Sepi.

tepat di depan lift,ridwan berdiri Menatap nya membuatnya mau tak mau keluar dari lift lebih dulu.

'sial' batin wanita tersebut.

"Em–o-oh , hai ridwan.."Ucap wanita itu sedikit canggung.

"ngapain lu disini?"tudep ridwan tanpa basa-basi.

"g-gue abis jenguk temen gue yg sakit disini,"ujaran wanita itu Sembari membenahi poni rambutnya.

ridwan mengeryit bingung,lalu muncul Senyuman khas meremehkan.

"ini bukan rs ,nona naya"ridwan berucap dengan Santai sambil Terkekeh ringan.

wanita yg di panggil naya tersebut sedikit tersenyum kecil antara canggung dan malu.

"i know, btw em lu sibuk ga malam ini?" tiba-tiba wanita bernama naya tersebut bertanya.

"Engg–." ucapan ridwan terhenti.

"ya.ridwan ada keperluan penting sama gue" Potong seseorang di belakang ridwan.

ridwan menoleh kebelakang dan benar saja seperti yang di duga, ia adalah raihan yg langsung mengambil keputusan .

"o-oh gituu.. em yaudah gue dluan yaa ridwan!bye"Ucap wanita itu yg ingin lekas pergi karena Tatapan tajam dari raihan.

"hu'um"angguk ridwan tersenyum kecil pada naya si teman masa kecil Nya.

raihan menarik tangan ridwan untuk kembali masuk ke ruangan apart Nya.

ridwan hanya pasrah mengikuti Tarikan raihan yg agak kasar tapi tidak terlalu terburu-buru.

setelah masuk raihan hanya diam menatap ridwan yg bingung karena mereka diam di depan pintu tanpa alasan yg jelas .

"siapa."

ujaran tanpa nada tanya apapun membuat ridwan heran sendiri, ada apa dengan nada dingin dan datar dari cara bicara raihan?apa dia marah?

"naya,temen gue."ridwan menjawab seadanya lagipula kenyataan nya dirinya hanya menjawab pertanyaan raihan.

"ngapain lu sama dia?"raihan berjalan satu langkah lebih dekat pada ridwan,menajamkan pandangan Nya apabila terdapat kebohongan dari ekspresi ridwan.

"ga sengaja gue liat dia, pas keluar buat buang sampah eh liat dia mau masuk lift karna lama g ketemu ya gw nanya in dia ngapain disini,itu aja."jelas ridwan tanpa ada kebohongan.

raihan meneliti dengan baik segala tingkah laku ridwan selama menjelas kan alasan nya,dan ya tidak ada kebohongan sedikit pun.

"kenapa tadi gue ampe denger dia ngajak lu pergi malam ini?"pertanyaan itu ,ridwan sudah menduga raihan akan mencurigai itu.

"dia tiba-tiba ngomong kek gitu.,ya
gue gatau kalo dia bakal ngajak pergi malam ini"ujar ridwan karena dirinya memang tidak tau tujuan dan maksud naya .

"hm, tapi dengerin baik-baik... kalo ada orang yg ngajak pergi atau ngomongin hal ga penting ketika gue ga berada di sekitar lu,Tolak orang itu.gue ga mau lu knp²,oke?"raihan mengatakan Nya dengan serius.

ridwan mengangguk kecil lalu tersenyum Lebar dan melangkah maju untuk memeluk leher kokoh raihan.

Huh, posesif sekali rain kali ini.

kekesalan raihan Meredam , Membalas pelukan ridwan dengan senang hati.

"maaf ,rain" Bisik ridwan yg membuat raihan membentuk senyum tipis nya.

"anything for you, dear"

balas raihan menghirup dalam-dalam tengkuk leher Ridwan yang selalu menjadi candunya.

Tbc.

HOLA GES,
setelah sekian lama aku update mwehehe.
maaff bgtt menghilang Nya lama sekali (〒﹏〒)

"Bad boy × Sange boy! " || BLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang