dipagi hari yg cerah namun tidak secerah muka ridwan yang memiliki aura negatif mengerikan yang siap me- ngek siapa saja."RAIN! WEI ASU SINI LU." ribut ridwan sambil berkeliling ruang apart raihan, cara jalan nya saja mengangkang seperti preman.
raihan yang dipanggil menengok kaku ke arah ridwan yang menatap nya garang.
"apa?"sahut raihan tanpa rasa salah karna nyatanya dirinya juga ga tau ada salah apa.
"hoodie gue lu apain anjing!?"ucap ridwan sambil mengangkat hoodie berwarna cream kesayangannya.
pagi ini ridwan menemukan hoodie nya tergeletak tak berdaya di bawah kolong kasur dengan sedikit sobekan di lengan nya.
raihan menggaruk pipi nya dengan wajah bingung,"ga gue apa-apain."sahut raihan dengan santai nya, ya mana tahu menahu soal itu.
ridwan merenggut kesal, tidak bersuara lagi tapi langsung pergi ke dalam kamar berasa kamar nya sendiri padahal masih di apart Raihan.
"dih, ngambek."celetuk raihan melihat kekasih manis nya itu pergi ke kamar tanpa mengucapkan sepatah kata pun sambil menghentakkan kaki nya.
"GUE GA NGAMBEK YA BANGSAT!" teriak Ridwan dari dalam kamar, rupa nya ia masih mendengar ucapan raihan.
"kalo ga ngambek trus apa? hah?"ujar raihan sembari melangkah ke pintu kamar nya.
terlihat Ridwan yang menatap jendela kamar melihat pemandangan kota di pagi hari tanpa menghiraukan ucapan raihan.
lucu sekali tingkah pacarnya eh tunangan nya ini.
raihan tersenyum simpul, berjalan perlahan masuk mendekati tempat dimana ridwan duduk.
"ngapain mandangin luar?mending liatin aku nih." kali ini raihan Menggunakan aku-kamu untuk membujuk kekasih nya, jurus andalan.
"alay."balas ridwan dengan singkat, padat, dan terlalu jelas di pendengaran raihan yang meringis.
jahat sekali' batin raihan.
"yaelah, ntar gue beliin 15 karung hoodie model kek gitu."bujuk raihan yang sebenarnya ga main-main.
ridwan mendelik tajam, tetap tidak mau berganti posisi atau menatap raihan.
apa-apaan bujukan karung karungan itu? sangat tidak etis.
"menurut lu kalo gue jual ginjal lu trus gue beliin 15 ginjal punya orang lagi buat lu, lu bakal marah atau marah aja?"ucap ridwan kali ini sedikit menoleh.
raihan terhenyak, bisa-bisanya membandingkan ginjal dengan hoodie yang tidak ada hubungannya.
"ya perbandingan nya ga gitu juga lah."ujar raihan sembari mendesis merinding.
"ye."sahut ridwan malas melanjutkan pembicaraan dan memilih berdiri lalu tiduran di kasur.
raihan memandangi gerak-gerik ridwan, dan pandangan nya berhenti di kasur yang sekarang di atas nya terdapat ridwan yang terdampar bagaikan duyung mana wajah nya tertekuk lucu.
:Dmenghela nafas sejenak, ribet juga bayik tampan banyak mau milik nya ini.
raihan naik ke atas kasur juga, memeluk dari belakang ridwan uang memejamkan mata nya tak peduli dengan raihan yang menyembunyikan wajah di leher belakang nya.
"sayang.."bisik raihan pelan.
"hm,"gumam ridwan menikmati elusan lembut tangan raihan di rambut nya.
"can i?"ujaran raihan tersebut berhasil membuat ridwan membuka
mata nya."maksud?"oke, kali ini ridwan lumayan curiga.
raihan tidak bersuara lagi, hidungnya mengendus bagian belakang leher Ridwan, bibirnya semakin dekat dengan kulit ridwan.
"eunh.."
dengan tiba-tiba raihan menghisap leher nya kuat, membuat ridwan mengerang kecil.
"r-rainh.. lu n-ngapain!?"ridwan mengeraskan suara nya tapi gagal tubuh nya sudah di ambil alih oleh raihan.
raihan mengukung tubuh ridwan, menatap dalam-dalam manik indah ridwan yang selalu ia senangi pandang.
sementara itu, ridwan terdiam karena perasaan nya yang menjadi gugup melihat raihan terlalu serius menatap nya.
"Rain?" panggil ridwan perlahan, tangan nya menahan bahu raihan agar jarak di antara mereka masih ada.
raihan tetap diam tanpa ada niat untuk menyahut, netra raihan menutup tampak menahan sesuatu yang bergejolak di tubuh nya sendiri menimbulkan rasa bingung dari ridwan.
raihan mengikis jarak walaupun tangan ridwan menahan tapi kekuatan ridwan saat ini tidak mampu untuk melawan nya.
kedua belah bibir bertemu.
ridwan merasakan sesuatu yang berbeda di ciuman mereka saat ini, sedikit berbeda ketika raihan tidak menuntut sama sekali dan hanya menyatukan bibir kedua nya tanpa bergerak.
perlahan, ridwan terhanyut dalam ciuman manis itu.
raihan juga tidak mengerti apa yang terjadi dengan dirinya, entah kenapa ada perasaan takut tiba-tiba.
eaihan melepas ciumannya, menatap Ridwan yang juga menatap nya dengan penuh tanda tanya.
"lu milik gue, dan lu tau itu."
sekilas pernyataan itu sering ada di dalam hubungan tapi jika di dalam keadaan ini pernyataan tersebut sangat menarik.
"dan aku milik mu seutuhnya, rain."tegasan ridwan itu menginterupsi keadaan mereka.
benar-benar pernyataan yang sangat di dasari ke serius an di antara keduanya.
ridwan tersenyum tipis, meneliti setiap jengkal wajah raihan.
cup.
sebuah kecupan singkat penuh arti dari raihan mendarat di ujung hidung ridwan tanda gemas.
"aaaa gemoyy."ujaran raihan dengan gaje nya tersebut merusak suasana.
tidak lupa dengan cengiran lebar khas nya membuat ridwan memasang muka malas nya.
"ew." sahutan singkat dari ridwan membuat raihan terkekeh gemas.
tbc.
Jdi menurut penelitian guwe para pembaca guwe ini ada yg cmn baca dibagian +, hmm ketahuan guwe lu pada.
di akibat kan guwe mls ngetik dan cpe abis pulng alhasil double up nya nanti sj ye
KAMU SEDANG MEMBACA
"Bad boy × Sange boy! " || BL
Fiksi Remajadua sahabat yang kelakuannya beda tipis, yang satu nakal nya minta ampun tapi untungnya lebih kaleman dikit walaupun sama aja sih sejenis. tapi yang satunya lagi sange everywhere dan kerjaannya nyolot ga tau malu lagi. nah, beberapa siswi di kelas t...