"lotus" ||53

8.1K 575 11
                                    

bad boy x sange boy
.....

———

kini raihan dan ridwan sampai di sebuah hotel, yang tentu nya membuat ridwan yang baru turun dari motor langsung melangkah kan kaki nya ingin melarikan diri jika saja tidak dihalangi raihan.

ini bukan bukan cuman firasat lagi, sudah pasti bakal di apa-apain raihan.

"ngapain kesini? anjing lah, gue ga mau ngelakuin itu sialan."

ridwan menatap bengis, membuat perlindungan dirinya sendiri tanpa celah padahal baru di depan parkiran.

raihan tertawa lagi melihat nya, merangkul pinggang ridwan dan menariknya mendekat.

"kenapa sih? sensi-an banget istri ku."tangan nya mengelus-elus gemas pinggang ridwan, raihan membawa tubuh itu untuk berjalan masuk ke lobi.

sedang yang sedang di rangkul hanya bergumam malas, ayolah tangan raihan itu seperti meremas nya hingga sulit lepas rasa nya.

"bacot."

setelah itu hanya kekehan raihan yang terdengar, raihan memesan kamar dan dengan cepat membawa ridwan masuk ke lift.

ridwan perlahan merosot ke dinding lift membuat raihan sedikit kaget dan menahan tubuh itu agar tidak jatuh, sempat khawatir tapi ketika melihat ekspresi ridwan yang dramatis hanya membuat raihan tersenyum lebar dan mengecup pipi nya.

dalam raga ridwan, ia mendoakan pantat nya yang semoga saja tidak sakit dan jalan nya tidak aneh sehabis ini.

helaan nafas serta keluhan kecil ridwan sambil tersenyum miris, "seenggaknya lu inget waktu, gabisa lama. kita harus balik ke festival lagi sebelum tengah malem."

raihan memperhatikan jam tangan nya lalu mengangguk, itu artinya sudah dapat persetujuan.

"iya sayang, ga lebih kok."

senyum nya langsung merekah, tangan nya meraih pinggang ridwan ketika pintu lift terbuka dan ia segera menyeret langkah menuju ruang yang di pesan.

yang diseret hanya diam nurut, mungkin pasrah resiko pacar sange ga ketolong mana suka tiba-tiba jadi kudu ekstra perlindungan pantat.

"bawa pengaman kaga?" tanya ridwan yang tentu dibalas cengiran bodoh raihan, tanpa berkata pun pasti tidak.

raihan membuka pintu kamar berangka 14, aroma segar dari dalam kamar tercium setelah mereka berdua melangkah masuk.

lilin aromaterapi berjejer di atas meja-meja kamar, kasur nya berhiaskan kelopak bunga. tapi bukan sebuah mawar, itu bunga air.

berwarna merah muda yang memancar cantik terkena cahaya bulan luar kamar, bunga teratai itu terlihat menawan.

ridwan berdiri terdiam di depan kasur berukuran king size itu, mengangumi bunga yang ia anggap menarik.

keadaan kamar remang membuat ridwan hampir terjatuh kala tangan besar raihan memeluk tubuh nya dari belakang, dapat dirasakan wajah nya bersembunyi di belakang leher ridwan.

denting menara jam kota sayup terdengar, tengah malam. Raihan tersenyum dalam diam.

berbisik pelan, "be my valentine, please."

ridwan menghangat, semua terasa berlebihan sampai air mata nya hampir keluar. pelukan di perut nya mengerat, menunggu tanggapan.

ridwan mengangguk kan kepala nya, membalikkan tubuhnya seiring pelukan raihan melonggar membiarkan nya berbalik.

"Bad boy × Sange boy! " || BLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang