ridwan menyikut perut raihan, mendorong pemuda yang mengukung nya itu sedikit menjauh darinya."udah sialan." ridwan menyeka bibir dengan kain bagian lengan baju nya, menelisik tajam raihan yang menyengir.
"manis nya. pacar siapa aih?" raihan mencium pipi ridwan, memberikan waktu menghirup pipi memerah itu; sniff kiss.
"mnn..! siapa aja boleh." ridwan mendorong tubuh raihan untuk menjauhkan wajah dan bibir tebal itu yang menciumi pipi nya.
"iya deh, lo kan bini gue."
ridwan mendengus geli lalu terkekeh mendengar ucapan raihan, melangkah kan kaki nya duluan meninggalkan sudut sempit gedung itu.
raihan menyusul, berjalan disebelah ridwan dengan tangan yang menyusur menggandeng telapak tangan ridwan. tersenyum lebar mendapati reaksi tatapan dari ridwan.
"jangan di lepas. nyaman." lirih raihan pelan sepanjang langkah tenang kedua nya.
ridwan tak menanggapi, ia hanya mengeratkan tautan genggaman tangan nya dan berjalan dalam diam menuju keramaian.
——
"yo! kemana tadi? beduaan terus elah."
perempuan berperawakan tinggi dengan rambut kuncir nya menjadi yang pertama menyapa kedatangan mereka.
"kemana aja asal bedua ridwan mah gue jabanin terus wir."ujar raihan ketawa-ketawa sambil ngelirik ridwan yang geleng-geleng kepala.
cewe yang dipanggil wirna itu tertawa kecil, tingkah orang bucin emang suka lupa sama yang lonely ini.
wirna, dia itu di gelar-in jawir ; Jawa ireng. asli nya mah ga ireng cuman anak nya suka ireng-irengin diri biar kaya bule katanya.
"serah dah. eh habis ini acara petasan dan pentas seni, lo pada kesana kan? yang lain dah pada stay disana." wirna berkata sambil mengecek jam di pergelangan tangan nya.
"iya kesana kok." gumam ridwan sembari melihat notif pesan dari fajar.
"oke, duluan ya."
"yo."sahut raihan pada wirna yang berjalan pergi dan segera tenggelam dalam keramaian.
raihan mengalihkan pandangan dan ikut mengintip isi pesan dari fajar, menaruh dagu nya di bahu ridwan dan memeluk pinggang nya dari arah belakang.
"rian, apa katanya?"
"on the way ceunah, tapi lama tinggalin aja lah janco."umpat ridwan hampir melempar benda persegi panjang itu jika saja raihan tidak menahan tangan nya.
"ssh..sugar."raihan memberikan bisikan halus penenang, memeluk erat sambil mengelus perut ridwan pelan.
"hm." ridwan hanya bergeming, Tarikan nafasnya menyaman kan diri di pelukan raihan yang menyembunyikan dirinya.
"udah bisa pergi nih?"raihan mengecup sekilas pipi kiri ridwan, tersenyum tipis mendapati reaksi rengutan dari ridwan.
"carry gue." cicit ridwan dengan arah matanya yang beredar ke lain asalkan tidak menatap raihan yang termangu.
raihan sesaat berpikir dengan menyatukan kebenaran Indra pendengaran nya, apa ga salah denger?
seketika senyuman raihan terulas sumringah, berdiri di depan ridwan ia merendahkan tubuhnya setengah berjongkok.
"sini, naik ke bahu gue. pelan pelan naiknya." tawar raihan lembut yang membuat ridwan tersenyum diam-diam.
perlahan ridwan naik ke punggung raihan, duduk di bahu kokoh itu ridwan berpegangan pada kepala raihan agar tidak jatuh. layak nya semasa anak kecil, dulu raihan selalu menggendong nya di bahu.
"siap my hiro?"raihan berdiri tegap dan memegangi kedua tungkai kaki Ridwan yang menjulur dari atas bahu nya.
tersenyum simpul, mata ridwan berbinar dengan gerlipan lampu-lampu dari atas
"yes."
——
raihan dan ridwan melangkah kan kaki dengan tenang di jembatan penghubung antara acara pentas dan perkemahan serta festival.
dalam posisi yang sama, hanya satu kaki yang berjalan yaitu raihan sedang Ridwan menikmati tumpangan nyaman dan aman nya.
semilir angin malam disertai air tak ber arus yang tenang membuat kedua nya hanyut dalam diam sebagai abadian momen.
"rain, gue ga mau sendiri."hening dipecahkan oleh ridwan, ia mengusap lembut surai rambut raihan yang menjadi pegangan nya.
"ada gue. lo ga akan pernah sendiri." raihan berucap pasti mengarti bahwa itu bukan sebuah bualan belaka.
ridwan mengangguk kecil mendengar, cukup mengiyakan.
kepala nya mulai melayang dengan cepat ke hal hal lain untuk dipikirkan, pandangan nya bergulir ke danau luas yang sedang dilewati dengan jembatan ini.
"kalo gue udah tua, lu pasti ga suka gue lagi kan? pasti gue jadi aki-aki suka ngomel." ujar Ridwan, iya bernada lucu tapi sebenarnya serius.
"nah itu tau, ngomel mulu sih." kekeh raihan tentu mendapat cubitan di kedua pipi nya dan geraman ridwan membuatnya semakin puas.
"rian, kalo udah tua nanti gue emang udah ga suka lagi sama lo."
"—tapi gue cinta sama lu. hidup sampai tua udah lo rencana in? yaudah kita yang jalanin, karena apapun asal sama lo gue selalu ada."
Ridwan terdiam, bahkan langkah kaki raihan yang membawa nya juga terhenti. kata-kata itu membuat nya sulit berkata.
ini di tengah perjalanan di atas jembatan, tepat di tengah danau dengan kesenyapan yang justru hangat.
"mau mati, asal sama lu gue siap. sampe gue bungkuk dan rabun pun gue tetap pegang tangan lo dan jalan bareng lo. cuman lo rian."
raihan menarik tangan ridwan, menggenggam nya lalu ia tersenyum.
Ridwan turun dari gendongan raihan, meski ia bersikap acuh dan menatap ke arah lain tapi tangan nya membiarkan bergenggaman dengan raihan, telinga nya memerah hingga ke pipi.
"maaf meragukan mu."suara kecil ridwan membuat raihan tergelak dengan senyuman lebar.
Raihan mendekat wajah nya, tangan nya membawa pinggang ridwan dalam rengkuhan nya.
"rian, Lo tau gue cinta mati sama lu."
"i know. gue juga cinta sama lo."
mata terasa sayu, dan entah bagaimana bibir kedua nya bersatu. ciuman yang dalam tanpa gairah.
*ptass
petasan kembang api meluncur di tengah mesra cumbuan mereka, kilapan malam yang redup menjadi warna porak yang menghias mata.
pantulan indah di air danau membuat aliran air tenang menjadi goyah.
sorak ramai para penonton di segala sudut, mengabai kan dua orang yang sedang mengadu asmara. entah cinta mana yang bisa mengalahkan.
..
.
.
tbc.OII MANTEMAN
kalo kata gue si gegara kebanyakan hiat hiat, jdi kagak bisa lagi kan nulisರ╭╮ರ
inie mau chap berape seh?
KAMU SEDANG MEMBACA
"Bad boy × Sange boy! " || BL
Novela Juvenildua sahabat yang kelakuannya beda tipis, yang satu nakal nya minta ampun tapi untungnya lebih kaleman dikit walaupun sama aja sih sejenis. tapi yang satunya lagi sange everywhere dan kerjaannya nyolot ga tau malu lagi. nah, beberapa siswi di kelas t...