chapter 15: obsesi seseorang

67.7K 4.7K 154
                                    

Sehabis kejadian tak terduga di kantin raihan membawa ridwan ke kelas lalu berkata akan kembali lagi sebelum waktu istirahat selesai dan menyuruh ridwan untuk tidak kemana-mana selama dirinya pergi.

yang pada dasarnya ridwan keras kepala ya jadinya dia keluar kelas dan jalan-jalan di area sekolah, menurut nya membosankan kalau hanya diam di kelas.

"ridwan! "Mendengar suara panggilan seseorang dari arah belakang menghentikan langkah ridwan.

ridwan menoleh kan kepalanya ke belakang dan mendapati seorang pemuda bersurai blonde sedang berjalan menghampirinya, pemuda itu bernama reenjana.

dia adalah Reenjana rejandra teman kelasnya yang sangat famous di Sekolah ini, memiliki surai berwarna blonde alami keturunan ayahnya kalau tidak salah ia keturunan Eropa-Indonesia.

"oh, reen. kenapa?"sapa ridwan santai seraya memasukkan kedua tangannya ke saku celana, tersenyum kecil pada teman sekelas nya itu.

"bisa bantuin gue ngambil beberapa buku di perpus ga?"tanya reenjana dengan senyuman ramah nya pada ridwan.

"bisa. bu ninda yang minta ambilin buku?"balas ridwan balik bertanya dengan sebelah alis terangkat.

"Iya,"Ucap reenjana Sembari mengangguk lalu tersenyum.

ridwan yang mendapat respon itu langsung menarik tangan reenjana agar berjalan ke perpustakaan dan acara mari membantu reenjana lebih cepat selesai lalu bisa kembali ke kelas seperti apa yang disuruh raihan.

Reenjana terdiam mengikuti ridwan, menatap lekat tangan nya yang ditarik ridwan.

serasa sangat romantis pikiran reenjana mulai error dengan keinginan hasratnya.

di tengah perjalanan tidak ada yang berbicara arah pikiran ridwan hanya lah ke perpustakaan untuk membantu reenjana membawa buku berbeda lagi jika kalian bertanya apa yang sedang dipikirkan reenjana.

percaya atau tidak jangan tertipu dengan wajah bak dewa yunani milik reenjana sebab ada segala kelicikan yang tersembunyi dibaliknya.

"perpus yang mana? dekat kelas 1 atau dekat kelas kita aja?"tanya ridwan karena di sekolah mereka terdapat dua perpustakaan.

"yang deket kelas 1 ipa, lagian perpus yang itu udah mau deket"jawab reenjana tersenyum simpul pada ridwan yang balas senyum tipis.

lalu mereka lanjut berjalan tanpa ada pembicaraan lagi guna mempercepat waktu.

Ketika melewati toilet pria reenjana tiba-tiba mendorong ridwan sampai ridwan terhuyung dan terjatuh ke dalam Toilet.

Buk!

ridwan terjatuh ke lantai, rasanya cukup sakit apalagi bokong nya yang mendarat dengan keras di lantai marmer toilet.

"ash! Reen, apa yg-"ucapan ridwan terpotong ketika melihat Tatapan tajam dari reenjana.

/Klek..

pintu ruangan toilet itu dikunci oleh reenjana yang menyeringai lebar menatap lurus netra ridwan yang bergetar karena kaget.

Ridwan mencoba bangun dari jatuhnya tapi ternyata kakinya terkilir karena dorongan keras reenjana.

"Jangan memaksakan diri mu untuk bangun, sayang."reenjana berjalan mendekati ridwan yang merangkak mundur.

Reenjana berjongkok di depan ridwan dengan lembut menyentuh pergelangan kaki ridwan membuat si empu menatap nya waspada dengan apa yg akan dilakukan nya.

terlebih lagi dengan kakinya yang terkilir itu akan menyusahkan nya bergerak jika saja reenjana melakukan hal diluar batas.

"Apakah ini sakit?"reenjana menunjukkan ekspresi khawatir nya yang malah terlihat menakutkan dimata ridwan.

"Bad boy × Sange boy! " || BLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang