camp || 48

18.9K 1K 33
                                    


raihan dan ridwan masih berdiri di depan festival, terlihat tidak ada niat masuk dan masih sibuk mengobrol.

"baru dateng lo bedua? sekali-sekali on time kek" celotehan nyaring itu berasal dari fajar yang berjalan santai sambil membawa beberapa lipatan selimut tebal.

diiringi lana di belakangnya yang bawa lebih banyak barang termasuk kabel dan lampu lampu yang nanti nya akan di pasang di area perkemahan.

raihan dan ridwan mengalihkan pandangan mereka pada pasangan itu, raihan hanya tertawa kecil menanggapi fajar dengan wajah sebal nya berbeda dengan lana yang mempertahankan ekspresi datar.

"ya maap. raihan ni kek babi soal nya, ini juga udah usaha dicepetin dari biasa nya."

ridwan menyindir dari sudut mata nya pada raihan yang mengusap tengkuk nya menatap ke arah lain, ridwan mengambil alih beberapa lipatan dari tangan fajar untuk turut membantu.

pasal nya raihan tadi kebanyakan drama sok lesu kalo ridwan gamau ngasih dia ciuman, tapi yang nama nya raihan malah kebablasan untung sekali aja.

tatapan tajam melayang ke arah raihan yang meringis ngilu, tiba-tiba pukulan ridwan yang sempat di dapat nya di bahu jadi berdenyut lagi.

sedangkan lana hanya menggeleng tidak habis pikir sambil menepuk-nepuk pundak raihan, sebagai sobat mendramatis ikut prihatin menyemangati.

fajar mendengus lalu meraih lengan ridwan, menarik pemuda jangkung itu untuk meninggalkan dua makhluk berlebih hormon itu.

"ah elah anjirt, sange an gatau waktu. dah ayo cepet kabur ama gue rii!"

setelah teriakan itu fajar membawa ridwan untuk berlari masuk ke kerumunan festival, berlari kecil menjauhi raihan dan lana yang melongo.

ya jelas bingung ini kekasih mereka pada kabur kan langsung low energy rasanya. daripada diem aja akhirnya mereka milih bantu tim yang ngurus acara kemah buat nyiapin game-game seru.

...

ridwan diminta memasang gantungan lampu-lampu kecil untuk menghiasi sekitar camp, dan karena itu pula saat ini ia sedang berdiri di atas tangga lipat berbahan besi sambil menggantung lampu bersinar oranye itu.

kadang ridwan ngumpat kesal karena alfi dan fajar di bawah sengaja goyang-goyangin tangga nya, padahal disuruh ngejagain biar ga geser dan bikin dirinya jatuh.

"woi babi, gue ampir jatoh bangsat!" ridwan merunduk natep dua teman nya yang cuman ketawa-ketawa, kalo boleh ridwan ingin melempar palu yang sedang di pegang nya ke kepala dua makhluk jahil itu.


narik nafas sedikit, ridwan berusaha kembali tenang dan mulai menggantung lampu-lampu yang tersisa ke tiang yang disediakan.

"yaelah, gantung doang lama bener." Ucap alfi sedikit keras agar ridwan mendengar, sengaja agar membuat yang sedang fokus jadi kesal.

"tau tuh. padahal lo kan jelmaan spiderman" fajar menimpali dan diakhiri tawaan dari kedua nya.

duk

sebuah bola lampu jatuh dari atas ke tanah menimbulkan suara pecahan, tawa kedua nya terhenti dan mendongak hanya untuk mendapati wajah tidak mengenakkan ridwan.

"brisik banget lo pada njingan."

lagi, bukan nya ketakutan ketawa alfi dan fajar seketika kembali pecah membuat raut wajah ridwan semakin malas.

berusaha menulikan indra pendengaran, ridwan berharap gendang telinga nya pecah agar tidak mendengar tawa konyol dua manusia bodoh itu.

fajar yang masih tertawa terbahak-bahak tiba-tiba meneguk ludah nya merasakan beban di lehernya, sebuah tangan yang hangat? dan sapuan halus bisikan di telinga kanan nya? itu cukup akrab dan tidak asing.

"Bad boy × Sange boy! " || BLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang