" pemain . " || 41

23.3K 1.7K 97
                                    


" gila lu pada kek bocah !"

suara lantang itu, pemuda tampan bertubuh tinggi jangkung mengangkat bisbolnya dengan santai.

"rian!" raihan menyerukan suara nya ,terkejut melihat sosok ridwan yang berdiri di sana dengan tongkat bisbol nya.

ridwan hanya memberikan cengiran lebarnya, tongkat nya terayun.

tongkat ini bukan tongkat bisbol biasa karena ini tongkat yang sudah memakan ribuan korban setiap ayunan pukulannya, anggap saja sudah seperti senjata keramat nya.

"kek apa yang gue bilang terakhir kali,"

"—gue bakal tetap ikut bahkan kalo kalian semua menentangnya." sambung ridwan, seringaian tajam terbentuk.

hembusan nafas kasar terdengar dari raihan, cukup lelah mengurus bocah ngeyel tak sadar diri satu ini.

memang nya tawuran ini terjadi karena apa? pihak reenjana itu mengincar ridwan, dan ia malah menampakkan diri bagai bidadari jatuh dari langit.

ridwan menoleh, melirik raihan sebentar lalu terkekeh kembali Tatapan nya pada reenjana yang menatap nya penuh ketertarikan.

"can i join?.. sir bastard?" ujar ridwan, langkah ridwan beringsut mendekati reenjana membuat raihan bersiap siaga apabila reenjana melakukan hal diluar dugaan.

"of course, baby boy"

Sahut reenjana, tangan pemuda itu hampir saja menyentuh helaian rambut ridwan jika saja raihan tidak bersuara.

"lo ga punya hak nyentuh apa yang jadi milik gue."

perucapan itu penuh penekanan, mengartikan keseriusan yanv ditujukan pada reenjana dan kawan-kawan nya, ancaman pasti tanpa ragu.

reenjana tertawa kecil membalas ucapan raihan.

"mundur rian." titah raihan, sudut mata nya memerintah pada ridwan yang menjadi penurut mendengar nya.

ridwan berjalan mundur dan segera fajar di ikuti jion bergerak di depan Ridwan memberi tanda melindungi.

tatapan reenjana masih terpusat pada Ridwan yang berada di belakang fajar dan jion.

"lawan lo gue, bukan yang disana sialan"

sumpahan itu ntah berapa kali terucap, desisan dengan suara yang memberat dan urat leher dari rahang raihan yang mengeras.

pandangan reenjana langsung beralih, menatap kesal pada raihan yang mengganggu nya.

"ck, cemburuan parah, emang kalo gue natep ridwan bisa ampe hamilin dia? engga kan?"tampang menyebalkan reenjana muncul.

raihan bukan orang yang mudah terpancing emosi, tapi tidak ada alasan untuk menahan amarah, dirinya juga sedikit marah dengan ridwan meski hanya sedikit.

"berisik bangsat!"setelah nya sumpahan raihan keluar hal mengejutkan terjadi..

tepat di tangan raihan, menodongkan senjata api yang ia sembunyikan di balik baju nya.

semua orang terkejut namun terkecuali kan lana dan fajar, sepasang kekasih itu tentu sudah mengetahui nya.

"aih sial, kenapa ga ber aba-aba dulu sih?"Alfi bersuara ia ikut mengeluarkan senjata nya.

rupa nya ini di rencanakan.

sekarang anggota inti yang berjumlah 34 orang menodong kan senjata api mereka pada reenjana yang sedikit tidak percaya dengan tindakan mereka.

"hei dude, ini berlebihan"
reenjana menganggap ini tidak adil, apa-apaan ini!? selama 2 tahun mereka selalu tawuran mengapa kali ini terlalu berlebih dari dugaan.

"Bad boy × Sange boy! " || BLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang