"escape" || 46

16.3K 1.2K 37
                                    


jakunnya naik turun, kegugupan menghampiri nya, ridwan merasa sulit untuk melangkah menjauh.

Lelaki tinggi itu tersenyum, memojokkan nya di dinding dan mengamati nya lamat-lamat.

"kangen gue gak lo? hmm..,?"

lelaki bersurai blonde ash dengan mata biru gelap nya berbinar, senyuman nya lebar dengan sudut yang tajam.

ridwan mengutuki dirinya, ia terjebak dan terpojok, salah nya karena tidak berjalan bersama raihan saja tadi.

"..jauhin gue sialan." mengumpulkan keberanian yang tersisa dalam diri, ridwan mendorong tubuh tinggi itu dari hadapan nya.

memicing kan matanya dingin pada sosok itu, sosok seorang bernama reenjana.

ridwan menggertakkan gigi nya, menahan emosi yang memburu diliputi ketakutan pada kejadian sebelumnya.

reenjana terkekeh, kekehan ringan yang berakhir dengan desahan halus, matanya menatap lurus mengintimidasi ridwan yang memilih berjalan pergi dengan cepat.

"lo, milik gue dir."

ucapan itu, kata-kata yang digunakan penuh penekanan membuat langkah kaki pemuda itu terhenti tapi enggan berbalik.

ridwan menutup matanya erat, mengambil nafas dalam-dalam menahan perasaan kacau nya"...jangan pernah manggil gue dengan sebutan itu."peringat ridwan tanpa menoleh sebelum melanjutkan jalan nya ke arah yang sebelumnya ia lewati.

yang diperingati hanya diam dengan ekspresi datar, rahangnya mengeras seiring pandangan nya menatap ke arah pergi nya ridwan.

ridwan berjalan ke arah ia meninggal kan raihan tadi, tapi orang yang dicari tidak ada membuatnya menghela nafas dan berteriak frustasi.

kepala nya terasa kembali pusing, ia mengganti jalurnya ke arah kantin, pergi untuk mendinginkan kepala sebelum bel masuk.

sementara di tempat reenjana, lelaki blasteran itu menunduk sedikit lalu mendecih kesal.

ketika badan nya ingin berbalik terasa seperti ada sesuatu bertengger di bahu kanan nya, secara langsung menoleh dan mendapati wajah tanpa ekspresi raihan menatap ke arah depan.

itu rangkulan dari raihan ternyata, tapi tidak terasa bersahabat, justru mematikan penuh ancaman.

Senyuman miring terukir di wajah tampan maskulin raihan, melirik reenjana yang terdiam kaku.

"asik ye bro, ngegoda bini orang mulu"

setelah ucapan raihan dengan nada ringan itu sebuah kepalan tangan menghantam pipi kanan nya, membuatnya yang terkejut terhuyung ke kiri membentur tembok.

mengambil kesempatan ketidaksiapan reenjana, raihan menginjak-injak punggung itu tanpa ampun.

menyalurkan seluruh amarah nya, anggap saja mewakil kan perasaan ridwan pujaan hatinya.

buk..buk!

"waras ga lo? sinting."

buk

"gini kan lo mojokin ridwan? lo ga liat dia kedorong dan punggung nya bentur tembok? sakit ga? hah? lecet pacar gue awas lo anjing!"

buk!

mendesis tajam ucapan raihan terasa penuh kebencian, raihan mengucap itu dengan satu kaki nya yang terus terangkat memberi pijakan telak menyakitkan di punggung reenjana.

"bangsat!" reenjana berusaha menahan kaki raihan tapi raihan mendorong nya sampai terlepas.

reenjana berusaha bangkit, berdiri dengan sempoyongan bak orang mabuk dengan mata tertuju dendam.

"Bad boy × Sange boy! " || BLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang