Secret Love⁴

809 140 13
                                    

Sehun baru saja memarkirkan mobilnya. Suara bertengkar dari rumah seberang terdengar sangat jelas. Sungguh membuat siapapun yang mendengarnya merasa tidak nyaman.

Saat Sehun ingin keluar dari mobil, matanya tidak sengaja melihat seorang murid yang selalu membuat ulah padanya akhir-akhir ini tertangkap dikaca spion mobilnya.

"Apa yang dia lakukan disini? Apakah dia ingin minta maaf padaku?" Sehun berbicara sendiri, seolah ucapannya itu benar.

Saat Sehun menurunkan kaca mobilnya untuk memanggil Lalisa, gadis itu malah berlari dengan kencang.

"Ada apa dengannya?" Tangan Sehun pada diri sendiri sekali lagi.

Karena penasaran ia pun turun dari mobil dan menghampiri rumah dimana Lalisa baru saja menuju kerumah ini.

"Jadi ini rumahnya?"

"Tunggu, berarti yang bertengkar didalam sana itu orang tuanya?"

"Aboji, hentikan!"

"pukul aku saja. Pukul aku!! Jangan eomma!!"

Mendengar teriakkan Lalisa, Sehun ingin sekali masuk kerumah itu. Namun ia sadar diri bahwa itu bukan urusannya. Sehun tidak akan ikut campur masalah rumah tangga mereka karena dia tidak berhak. Pekerjaannya adalah guru jadi bisa dipastikan bahwa tugas yang ia lakukan adalah mengajar dan mendidik para murid bukan ikut campur kedalam masalah rumah tangga orang lain.

Entah sudah berapa lama Sehun duduk disana yang pasti dia melihat sebuah mobil keluar dari pekarangan rumah tersebut. Namun laki-laki itu tak sedikitpun beranjak dari mobil itu. Masih betah dan memikirkan apa yang terjadi pada Lalisa.

Mungkinkah sikap yang ada disekolah itu hanya dibuat-buat? Tapi untuk apa? Bahkan jika dia berbuat ulah seperti itu bukannya akan mendapat masalah?

Namun lagi-lagi Sehun menggeleng-gelengkan kepalanya karena seharusnya ia tidak memikirkan gadis itu.

Saat Sehun keluar dari mobil, ia melihat Lalisa menenteng sebuah kotak, yang terbungkus oleh kain.

Sehun mengikuti kemana Lalisa pergi dan baru menyadari bahwa gadis itu menuju rumahnya.

Sehun bersembunyi dibalik bunga yang tak jauh dari depan rumahnya. Dan melihat bagaimana Lalisa menekan bel rumah berkali-kali.

"Harusnya dia letakkan saja disitu." Celetuk Sehun.

Lalu matanya membola saat melihat Lalisa membuka pintu itu dengan mudah.

"Wah~ jadi dia tahu sandi rumahku?"

Kalau disini terus, ia tidak tahu apa yang Lalisa lakukan. Lebih ia masuk saja. Toh itu rumahnya, jadi kenapa ia harus bersembunyi seperti ini?

"Apa yang kau lakukan disini?"

Gadis terkejut lalu menggelengkan kepalanya keras.

"Jadi orang baru itu kau?! Wah~ kalau tahu begitu aku tidak repot membawa cemilan dari ibuku kesini!" Gadis itu baru saja beranjak pergi dari rumah Sehun, namun laki-laki itu menahannya.

"Kenapa?"

Sehun tidak menjawab melainkan menyeret gadis itu.

"Apa yang kau lakukan?! Lepaskan aku sialan! Yaaaaaaa!"

Sehun menyeret lengan Lalisa lalu mencari sesuatu.

"Yaaaa brengsek! Apa kau ingin melecehkanku? Tidak begini caranya! Jangan perkosa aku! Aku masih perawan! Yaaaaaaaaa!"

Sehun seolah tuli dengan teriakan Lalisa. Lagipula semua yang Lalisa katakan tidak benar. Perkosa? Kalau mau kenapa harus Lalisa? Banyak gadis yang sedang antri untuk tidur dengannya diluaran sana jadi Lalisa adalah urutan paling terakhir untuk ia tiduri. Gadis urakan ini bukan TIPENYA!

Secret LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang