Secret Love¹⁶

641 101 10
                                    

Hari-hari berlalu begitu saja. Walaupun ia masih sedih dengan kepergian ibunya, setidaknya ada guru yang selalu menemaninya saat ini. Lalisa pikir, ia akan sendirian, gurunya akan menjauhinya jika tahu kalau sekarang dia tidak punya siapa-siapa lagi disini. Faktanya hubungan keduanya makin erat. Mereka sering kesekolah bersama, bahkan gadis itu meminta waktu khusus untuk belajar dengan sang guru tercinta.

Lalisa melangkah dengan senyum kecil yang menghiasi wajahnya hingga seseorang yang tidak ia kenal datang menghampirinya.

"Nona Lalisa?"

Lalisa berkerut, seingatnya dia tidak mengenal pria dengan pakaian serba hitam. Bahkan ini pertama kalinya ia bertemu dengan pria ini. Lalu pertanyaannya bagaimana laki-laki ini mengenalnya?

"Ya?"

"Tuan kami ingin bertemu dengan anda nona."

"Tuan? Siapa tuan kalian? Kenapa dia ingin bertemu denganku?"

Laki-laki itu menunjuk sebuah mobil hitam dengan seseorang yang lebih tua yang juga sedang menatap kearahnya sembari tersenyum.

Lalisa menggeleng tidak mau. Jangan-jangan ini penculikan anak. Lalisa takut dan hendak berbalik hingga laki-laki yang tadi menghampirinya berkata, "dia adalah kakek dari pria yang kau kencani saat ini."

Detik itu juga, tubuh Lalisa menjadi kaku. Ia tidak bisa berbalik dan memilih menutup matanya rapat. Berharap apa yang ia dengar tadi salah. Selama ini ia selalu berharap bisa bertemu dengan sang kakek yang berani melukai sang guru tercinta namun sekarang keberaniannya menghilang kala melihat sendiri bagaimana aura menakutkan sang kakek keluar begitu saja disekitarnya. Lalisa menjadi ketakutan sendiri.

Bertanya-tanya bagaimana sang kakek bisa berada di tempat seperti ini. Dan untuk apa datang menemuinya.

Dengan gerakan kaku, Lalisa membalikkan badannya dan menunduk 90 derajat dan menyapa sang kakek.

Namun bukan sapaan yang ingin orang tua itu terima. Pertemuan dengan Lalisa-lah yang menjadi alasan kenapa orang tua itu ada disini.

Lalu duduk di samping orang tua itu dengan sedikit gemetar. Ia ketakutan sekarang.

"Tampaknya kau begitu pendiam. Bukankah kau ingin bertemu denganku?"

Bagaimana ia tahu? Bagaimana orang tua ini tau kalau ia ingin bertemu dengan orang tua ini, untuk menyuruhnya berhenti menyakiti guru tercintanya.

"Ya aku memang ingin bertemu denganmu. Tapi bukan sekarang." Entah keberanian darimana, ia bisa mengucapkan kalimat itu dengan lancar.

"Kalau begitu kita bisa bertemu lagi nanti. Aku kesini untuk menyuruhmu menjauhi cucuku."

"Kenapa? Kenapa kau menyuruhku menjauhi cucumu? Apa karena aku masih kecil? Atau karena aku bukan dari kalangan atas? Atau karena aku bukan seorang dokter?" Gadis itu yakin bahwa pertanyaannya itu semua memang alasan kenapa kakek tua itu mau memisahkannya dengan sang guru tercinta.

Kakek itu terkekeh. "Kau pikir aku menyuruhmu menjauhi cucuku karena alasan itu? Bahkan jika kau jadi orang yang memiliki harta lebih banyak dariku pun aku tetap tidak akan setuju dengan hubungan kalian. Kau mau tau alasannya?"

Gadis itu mengangguk kaku. Bagaimanapun juga ia harus tahu alasannya. Walaupun akan menyakitkannya.

"Karena keluargamu tidak rukun. Keluargamu kacau, aku tidak ingin cucuku hidup dengan kekacauan dari keluargamu. Itulah alasan kenapa aku tidak menyetujui hubungan kalian. Karena apa? Ia juga mengalami hal yang sama denganmu dimasa lalu. Dan asal kau tahu gadis muda, dialah yang membunuh ayahnya sendiri."

Kalimat terakhir membuat Lalisa tercengang hingga ia kehabisa kata.

✏️✏️✏️

Secret LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang