Secret Love¹⁵

600 96 8
                                    

Lalisa memasukkan buku-bukunya setelah selesai mengikuti pelajaran. Sesuai dengan ucapan Sehun tadi, Lalisa mengikuti perintah itu dengan patuh. Mengikuti pelajaran lalu pulang saat waktunya pulang.

Gadis itu membuka ponselnya berharap ada notifikasi dari gurunya.

Tidak ada tanda-tanda pesan baru atau sekedar panggilan terjawab, Lalisa pun memasukkan kembali ponselnya kedalam sakunya.

Gadis itu memasuki area rumahnya dengan pikiran yang penuh tanda tanya. Bagaimana keadaan gurunya disana? Apakah ia akan dicambuk lagi?

Lalisa menyesal karena mengikuti perintah gurunya. harusnya ia ikut saja. Menemani sang guru disana. Setidaknya ia punya sedikit kontribusi untuk gurunya. Demi kelangsungan hubungan mereka berdua.

Lalisa melangkah masuk kedalam rumahnya. Ia tahu, rumahnya sudah tidak ada lagi keributan namun kali ini ia tidak menemukan sosok ibu yang sering menunggunya pulang sekolah diruang tamu.

Namun Lalisa hanya mengangkat bahu tak peduli. Pikirnya, mungkin sang ibu sedang keluar.

Lalisa berjalan pelan menuju kamar ibunya. Sekedar memastikan bahwa ibunya memang benar-benar pergi.

Gadis itu membuka pintu kamar ibunya lalu memperhatikan sekitar. Ada kursi yang terjatuh ditengah-tengah ruangan. Gadis itu mengerutkan keningnya bingung saat melihat ada yang tidak beres.

Matanya menangkap kedua kaki yang menggantung. Dengan keberanian penuh, Lalisa mulai mengangkat wajahnya dan menatap kearah langit-langit rumah.

Langkah kakinya refleks mundur saat melihat apa yang terjadi.

"Eomma...."

Lalisa menghapus air matanya yang terjatuh.

"Apa yang kau lakukan disitu eomma?"

"Eomma... Kau baik-baik saja?" Meski tidak ada jawaban, gadis itu masih sempat bertanya.

Dengan tubuh bergetar, Lalisa meraih ponselnya untuk menghubungi Sehun. Ponselnya sempat terjatuh karena tremor yang ia rasakan.

Gadis itu mengambil ponselnya namun jatuh lagi karena tubuhnya yang melemas.

Lalisa jatuh terduduk dan mulai menangis disana. Ia tidak habis pikir atas apa yang ibunya pikirkan. Kenapa ibunya mengambil jalan ini untuk pergi meninggalkannya? Kenapa ibunya tega melakukan ini padanya.

Lalisa menghapus air matanya lalu meraih ponselnya yang tergeletak begitu saja diatas lantai. Lalu menghubungi Sehun.

Saat panggilannya diangkat oleh sang kekasih, saat itu juga ia pun memberitahu apa yang terjadi pada ibunya. Walaupun air matanya terus membanjiri pipi tanpa henti.

✏️✏️✏️

Sehun menekan bel rumah Lalisa beberapa kali. Saat gadis itu menghubunginya dan memberitahu keadaannya, detik itu Sehun pergi meninggalkan sang kakek yang terus memanggilnya.

Saat ini, prioritasnya adalah Lalisa.

Pintu terbuka dan menampilkan wajahnya yang tampak kacau karena menangis.

"Ssaem....."

"Dimana ibumu?"

Lalisa segera membawa sang guru memasuki tempat dimana ibunya gantung diri. Lalisa hanya berdiri diluar pintu kamar namun Sehun tahu tempat itu pasti tempat dimana ibu Lalisa mengakhiri hidupnya.

Saat sang guru ingin membuka pintu, tangannya ditahan oleh Lalisa, membuat guru itu pun mengerutkan keningnya bingung.

"Apa ibuku masih bisa selamat?" Tanya Lalisa penuh. Gadis itu masih memiliki keyakinan bahwa ibunya pasti masih hidup.

Secret LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang