Secret Love⁸

719 125 11
                                    

Suara ketukan pintu mengalihkan pandangan Lalisa dari ponsel yang ia mainkan kearah pintu.

"Hai. Aku membawa buah-buahan untukmu."

Lalisa meraih plastik tersebut lalu membukanya dan melihat buah apa saja yang dibawa gurunya.

Sehun duduk disamping tempat tidur Lalisa dan membiarkan gadis itu mulai membuka jeruk untuk dimakan.

"Manis?"

"Hmmm." Lalisa mengangguk.

"Terima kasih." Ucapnya lagi.

"Apa kau masih marah?" Tanya Sehun dengan hati-hati. Laki-laki itu takut melukai perasaan Lalisa. Mengingat gadis itu marah padanya semalam. Membuatnya sedikit khawatir akan jawabannya nanti.

"Karena kau membawaku buah jadi aku sudah tidak marah padamu."

Sehun tersenyum, "syukurlah."

"Aku dan Joy tidak punya hubungan apapun. Kami hanya berteman."

Lalisa memelankan kunyahannya. "Tapi dia bilang kalian akan menikah."

Sehun mengangkat bahu pelan, "aku tidak punya rencana pernikahan apapun dengannya. Selama ini aku belum menemukan seseorang yang cocok untukku ini. Jika aku tidak menemukan siapapun, maka aku akan menikah dengannya."

"Jadi kau jadikan dia sebagai pilihan terakhir?"

"Bukan, bukan. Kalau dia menemukan pasangannya berarti aku akan hidup sendiri selamanya."

"Bagaimana denganku?" Tanya Lalisa.

Gadis itu juga kaget dengan pertanyaannya sendiri.

"Lupakan pertanyaan tadi."

Sehun menggeleng, " jika aku cocok denganmu suatu saat nanti, aku akan menunggumu sampai selesai sekolah kemudian menyelesaikan semua studimu. Lalu kita akan menikah."

Pipi Lalisa merona, berusaha terlihat baik-baik saja. Namun salah tingkahnya membuat Sehun sadar bahwa yang dikatakan Joy semalam itu benar. Gadis ini menyukainya.

Dering ponsel mengalihkan perhatian Sehun.

Laki-laki itu berdiri untuk mengangkat panggilan itu.

"Ya Joyi?"

"Kau dimana?"

"Aku dirumah sakit sekarang."

"Aku ingin mengatakan sesuatu padamu."

"Katakanlah."

"Aku ingin mengatakan langsung."

"Kita bicara ditempat biasa."

Sehun memutuskan panggilan tersebut lalu menghampiri Lalisa. "Aku pergi sebentar."

"Apa wanita itu ingin bicara denganmu?" Rasanya Lalisa sangat tidak suka menyebut nama wanita itu.

"Hmmm. Kau mau ikut."

"Tidak. Aku disini saja. Pergilah."

"Kau—tidak marah 'kan?"

"Tidak! Kenapa aku harus marah? Pergilah! Aku akan menendangmu keluar jika kau masih disini!"

Sehun meringis mendengar ancaman Lalisa. Laki-laki itu keluar dari kamar rawat Lalisa.

Gadis itu lompat dari tempat tidurnya. Meletakkan sisa jeruknya diatas nakas lalu mengejar kepergian Sehun.

Kali ini dia penasaran atas apa yang ingin Sehun dan Joy katakan. Dengan langkah yang hati-hati ia bisa melihat Joy menghampiri Sehun dan tampak seperti ingin menangis.

Secret LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang