Secret Love⁷

742 122 7
                                    

"Tapi Ssaem... Kenapa kau memelukku?"

Sehun tersentak. Tanpa sadar melepaskan pelukan itu dengan cepat.

"Maaf." Ucapnya penuh sesal.

Ia terlalu senang tadi hingga tanpa sadar memeluk gadis itu begitu saja.

Sehun mengusap tengkuknya dengan salah tingkah. "Y-yak y-yak! Aku memelukmu karena khawatir. Itu saja. Jangan salah paham."

Memangnya tidak boleh dipeluk? Sehun hanya memeluk gadis itu karena terlalu senang karena gadis itu baik-baik saja.

Kecuali dia melakukan hal aneh-aneh. Kan cuma memeluk. Namun ingatannya kembali saat ia dengan lancangnya mencium gadis itu.

"Dan soal ciuman tadi, bukan bukan. Kecup? Cium? Arrrghhhh... Pokoknya maafkan aku karena telah lancang melakukan yang harusnya tidak boleh dilakukan."

"Tcchh! Ssaem, padahal banyak cara untuk menutup mulutku. Kenapa kau harus mencium bibirku?"

Sehun melotot saat gadis itu dengan lancarnya mengeluarkan kalimat itu. Apalagi ada ibunya yang tengah berbaring saat ini. Betapa malu dan bodohnya kelakuannya.

"Ssshhhh." Sehun menutup mulut Lalisa dengan telapak tangannya.

"Aku hanya refleks. Benar-benar tidak sengaja. Kau banyak bicara, ku pikir membungkam mulutmu dengan cara seperti itu adalah hal terbaik."

Lalisa menepis tangan Sehun kasar. "Aishhh, bilang saja kau memang ingin menciumku." Balas Lalisa tanpa tahu malu.

"Yak!"

Lalisa menaikkan kedua bahunya tampak tak peduli dengan mata Sehun yang melotot.

Lalu gadis itu kembali menghampiri sang ibu yang tengah tertidur.

"Eomma, kalau kau bangun jangan lupa berterima kasih pada dokter Sehun. Dia yang membawamu kesini."

"Ssaem, terima kasih karena menolongku. Aku akan melakukan apa saja untuk membalas kebaikanmu."

"Kau yakin?"

Lalisa mengangguk.

"Tapi jangan menyuruhku untuk melakukan sesuatu yang tidak bisa aku lakukan."

"Ikuti semua kelas. Maka utangmu lunas."

"Apa?"

"Aku yakin kau bisa mendengarnya dengan baik."

"Ssaem, memangnya tidak ada yang lain? Kenapa harus mengikuti kelas? Kelasmu saja aku tidak suka apalagi kelas orang lain."

"Kau hanya mengikutinya bukan melakukan hal berat hingga kau menolak."

"Tapi aku tidak suka ssaem. Yang lain saja permintaannya."

"Tidak ada."

"Huh! Kalau begitu aku akan melakukanya. Seperti yang kau katakan tadi, aku akan mengikutinya tapi tidak dengan mengerjakan tugas, mengikuti latihan. Pokoknya semacam patung hidup dikelas."

Sehun mengangguk, "asal kau masuk kelas." Tandas Sehun.

Lagi-lagi dia punya utang yang banyak pada lelaki dewasa ini.

"Ssaem..."

"Apa?" Tanya Sehun ditengah keheningan mereka berdua.

"Aku lapar."

"Astaga aku lupa kalau kau belum makan. Mari makan diluar." Sehun meraih tangan Lalisa. Kemudian bersiap untuk keluar dari ruangan tersebut namun berhenti karena seseorang baru saja masuk.

"Joyi? Apa ada yang darurat?"

"Kakekmu. Dia memanggilmu." Sehun menghela napas sejenak.

"Apa kau bisa menungguku? Aku tidak lama. Joyi, jaga Lalisa." Joyi mengangguk kaku saat melihat tautan tangan kedua orang itu.

Secret LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang