Classical Romance

Classical Romance - 10 (END)

Sehun x Jongin

Oh Sehun - Kim Jongin / Alternatif Universe / Romance? / Drama / Hurt-Comfort / M-preg / Mature / BL / Yaoi / Chaptered /

Main cast: SeKai slight ChanKai slight Jongin x Soojung. Sehun x Soojung. Jongin x Jennie. 

Note: This's Boys love story. Man x Man. Cerita yang menampilkan hubungan sesama pria! Don't like, don't read! Just feel free to leave this story! Remake from SN fanfic 'Classical Romance'.

Warning: Rating M for save. Mature content. Offensive Language. Hard Yaoi. Out of Carachter. No children allowed! Typo! Bottom! Jongin. Male pregnant for Jongin. Hate to Love. Enemy to Love.

.
.
.

-Previous-

Sehun menyisir helaian surai hitamnya menggunakan jemari tangan, mengalihkan wajah memandang nanar sisi tempat tidur sembari berusaha menormalkan deru nafas pasca meraih klimaks.

Sehun kini dipenuhi pikiran negatif, dijejali perasaan tak nyaman, takut. Apakah Jongin benar-benar tidak menerima ingin menerimanya? Bila memang tidak menerima Sehun, mengapa Jongin tak berusaha menolak diawal? Tak menolak sentuhannya, hingga memberi harapan besar pada Sehun hingga memancing intuisi lelaki itu seakan Jongin menerima dirinya.

'Ternyata sama.'

Jongin masih menyimpan benci kepadanya atas segala tindakan yang dia lakukan. Semula Sehun memang telah menabur luka, terlalu berambisi menghancurkan hidup Jongin serta merenggut semua yang telah diambil ayah Jongin- Yunho.

Pada akhirnya Sehun memang telah berhasil, berhasil mendapatkan semua yang dia inginkan namun tidak pada orientasi ideologinya. Sehun tak pernah mengira jika dia sekarang terjebak.

Laksana bumerang, kini Sehun begitu menginginkan Jongin. Menginginkan pria tan itu tapi Sehun terus berpikir jika Jongin hanya menerima Chanyeol. Jongin hanya menginginkan sepupu jauhnya itu menempati ruang hati Jongin yang ingin Sehun isi.

'Kau... Apa kau tidak ingin mengandung anakku lagi, Jongin?'

'Jika kau membenciku, kenapa dari awal kau tidak menolaknya?'

'Apa jika aku mengutarakan perasaanku, kau juga akan menolaknya?'

'Sial!!'

Sehun membatin dalam hati. Duduk di pinggir ranjang sembari menundukkan kepalanya. Mencengkram helaian surai hitamnya.

__________________________

'Kau... tidak ingin mengandung anakku lagi, Jongin?'

'Jika kau membenciku, kenapa dari awal kau tidak menolaknya?'

'Apa jika aku mengutarakan perasaanku, kau juga akan menolaknya?'

Diantara hembusan nafas mengalun, tangan kanan Jongin bergerak mengarah ke meja sisi tempat tidur. "Ko..." Menelan saliva dengan cepat, Jongin kembali melanjutkan perkataannya, "Kondom... ada dilaci nomor dua."

Sehun tercenung.

Walau nampak bersusah payah berkata karena pergerakan nafas yang memburu, Sehun masih bisa menangkap perkataan Jongin. Meski teguh ingin mengeyahkan perkataan Jongin yang dia anggap delusi, Sehun tetap meyakini bila apa yang dia dengar adalah nyata.

Benarkah masih ada kesempatan baginya untuk menempati hati Jongin?

"Uhh... Nnn..."

Tersandar akan suara rintihan Jongin, Sehun dengan spontanitas lekas meraih laci nomor dua mengeluarkan satu pack kondom. Libido yang semula padam kembali berkobar, membakar rasionalitasnya. Tutup kotak kondom Sehun robek, mengeluarkan satu strip panjang kondom berbentuk sashet dari dalam kotak, kemudian mengigiti plastik kondom itu. Sehun mengenakan kondom tipis bak silikon elastis pada batang penisnya.