Lion menatap lembut Illona. Dia meletakan bokongnya di samping sang adik yang menekuk wajah. Lion meraih piring yang dibawa pangeran ketiga. "Kita akan melakukan perjalanan jauh, kemungkinan sampai di desa tepat saat mentari di atas kepala. Selama itu kau akan tak nyaman jika makan di dalam kereta yang bergoyang." ucapnya, memberi pengertian.
"Dengarkan kakak ketiga!" sahut Gion, menyutujui perkataan Lion.
Illona menatap tak bersahabat Gion. Bibirnya menipis, menahan kesal.
Lion mengibaskan tangan kirinya pada pangeran ketiga. Gion yang mengerti isyarat itu, memilih mengalah. Gion menjulurkan lidah kearah Illona, meledek sang adik.
"Kau!" geram Illona, matanya melotot tak terima.
Gion mengangkat pundak. Dia mengabaikan makian Illona dan melangkah menuju batu yang tak jauh. Manik coklat itu memperhatikan Illona yang tampak enggan memakan makanannya. Apa wanita keras kepala itu adalah adiknya? Perasaan Airin tak memiliki sifat seperti Illona. Dari mana adiknya mendapatkan sifat itu? Ah! Mungkin Damian. Gion mengibaskan tangan. Dari manapun sifat itu, Illona tetaplah adiknya. Salah satu wanita yang begitu dihormati dan dicintainya. Gion mengulum senyum, menatap wajah Illona yang tampak bercahaya diterpa sinar lembut mentari. Gion menyenderkan punggungnya pada tubuh pohon yang berdiri kokoh di belakang.
"Apa kakak sudah bertemu Luis?" tanya Illona di sela-sela kunyahan.
Lion mengangguk. Tangannya mengelus kepala Illona, sayang.
"Di mana? Apa dia sudah makan?"
Lion tertegun. Apa wanita di hadapannya baru saja mengkhawatirkan seseorang? Apa dia tak salah? Illona mengkhawatirkan Luis? Ya, bagaimanapun pria sialan itu adalah suami Illona. Sudah seharusnya, bukan? Jika Illona mengkhawatirkan pria itu?
"Kak!" panggil Illona saat Lion tak menjawab pertanyaannya.
"Kenapa?"
Illona mendengus. "Tadi aku bertanya. Di mana kau melihat Luis? Apa dia sudah makan?"
Lion menghentikan gerakan tangannya. "Ah, itu! Aku tak sengaja berpapasan dengannya saat sedang mengawasi kuda. Dia sedang makan bersama dengan ketiga jendral, tidak jauh dari tempatmu mandi."
Illona menghela nafas lega. Matanya memicing, memperhatikan wajah pria di sampingnya. "Apa yang sedang kau pikirkan?"
"Aku? Memikirkan apa? Tidak ada." Lion menampilkan gigi-giginya, tampak kikuk di bawah tatapan sang adik.
"Apa kau merindukan putri Diana?" Illona masih mengamati Lion saat wajah pria itu berubah merah. "Apa kau sedang malu?" tanyanya, menebak.
Lion memalingkan wajah. Apa adik perempuannya sepolos itu? Dia menoleh, melemparkan tatapan perotes. "Bisakah kau tidak berkata sesuatu hal yang sensitif?"
Illona mencebik. "Memangnya hal seperti apa yang menurutmu sensitif?" Dia bertanya, memberi jeda. "Aku hanya menebak," sambungnya saat sang kakak tak menjawab.
Lion mendorong pipi Illona agar tak terus menatap kearahnya. "Habiskan makanmu!"
Illona mendengus. Di mana salahnya? Wajar bukan jika dia bertanya seperti itu? Diana adalah tunangan sang kakak, tak lama lagi akan menjadi kakak iparnya. Illona menunduk, menatap gandum yang tinggal separu.
Hening!
Mereka berdua terdiam, sibuk dengan pikiran masing-masing. Illona yang sedang berpikir tentang keadaan sang ibu, tampak melamun memakan makanannya. Sedangkan Lion? Pria itu malah sedang memikirkan Illona. Bagaimana hubungan yang terjalin di antara Illona dan Luis? Apa mereka sama-sama memiliki perasaan romantis? Atau hanya Illona saja? Tetapi melihat perlakuan Raja Demoones pada sang adik, dia rasa Illona bukan korban cinta bertepuk sebelah tangan.
"Hai?" sapa seseorang yang baru datang.
Illona melirik sekilas Harrison yang duduk di sisi kanannya, tampak tak berminat membalas sapaan itu. Dia kembali melanjutkan kunyahannya yang terjeda.
"Apa yang kau lakukan di sini?" tanya Lion keberatan. Manik coklatnya bertubrukan dengan manik biru yang menyorot jenaka.
"Memangnya kenapa?" Harrison beralih menatap wajah Illona dari samping.
"Kau mengganggu," jawab Lion sekenanya.
Harrison mencubit pipi Illona, membuat wanita itu menoleh. "Mengganggu seperti apa? Kulihat kalian sedang tidak berbincang."
"Kakak!" rajuk Illona. Pipinya mengembang karena gandum yang berada di dalam.
"Apa?" tanya Harrison polos.
KAMU SEDANG MEMBACA
Putri Illona (tamat)
FantasyPernah baca cerita receh gak? Yang alurnya lambat, terus puncak kisah berada di tengah menuju end? ••• Cerita sudah tamat! KISAH MASIH BERLANJUT!!! ^^^^ Blur : Putri Illona, adalah putri dari Kerajaan Demoones. Parasnya yang sering dikaitkan dengan...