44. Hee&Naa

335 50 0
                                    

"Bang, gua laper." Ujar Ni-ki lesu. Pemuda itu sudah selonjoran di karpet berbulu milik tuan muda Jay. Di sampingnya ada Jay dan Sunghoon dengan posisi yang sama yaitu selonjoran.

Jake menatap sekilas adik bontot nya itu, "makan jangan curhat!"

Ni-ki mendengus mendengar Jake. Ia berbalik memeluk Jay dari samping "bang masakin dong."

Jay yang sibuk dengan handphone mengalihkan ke arah Ni-ki. Dia terdiam sebentar. "Ayok gua masakin."

Setelah mereka berdua turun dan di susul oleh sunghoon, Jungwon, Sunoo. Tinggallah jake dan Heeseung.

"Lo kenapa bang?" Tanya jake melihat Heeseung hanya terdiam.

"Gua putus."

"Heh yang benar aja lu?" Jungwon yang baru naik lagi langsung kaget. Ia bergegas duduk di depan Heeseung untuk mendengar kelanjutannya.

Heeseung menghela nafasnya. Ia berdiri mengambil jaket dan kunci motornya.

"Bang mau kemana heh?" Tanya Jungwon. Bukannya nge jawab malah kabur.

"Udah biarin aja" kata jake santai

...

Sekarang Heeseung sedang menunggu Nana di depan rumah gadis itu. Ia mulai gelisah mengingat Nana yang tiba-tiba ingin putus dengannya.

"Na." Heeseung langsung meraih tangan gadis itu cepat,

"Aku salah apa? Kenapa tiba-tiba minta putus? Kalo aku salah, aku minta maaf, Naa."

Nana menyengir. Gadis itu jadi tidak tega. Padahal tadi ia hanya iseng saja ingin mengerjai pacar nya itu. Tapi lihat pemuda itu terlihat panik.

"Hehe maaf. Aku bercanda tadi."

Heeseung terdiam. Ia menatap Nana cengo. Apa katanya? Bercanda? Hahaha.

"Aku iseng doang, seung. Sesekali pengen ngerjain kamu gitu hehe."

"Naaa!" Heeseung mengusap kasar wajahnya,

"Sumpah, Na. Pengen aku gigit kamu!"

Heeseung menarik Nana ke dalam dekapnya. Ia memeluk gadis itu erat.

"Jangan bercanda gitu lagi, Na. Kamu gak tau sepanik apa aku tadi."

"Heem." Nana mengangguk kepalanya.

"Naaa." Panggil Heeseung.

"Iya?"

"Boleh gak?"

"Apa?"

Heeseung tersenyum genit. Pemuda itu mengusap bibir Nana dengan jempolnya,

"Ini. Boleh nggak?"

Nana mengangguk membuat Heeseung kegirangan. Pemuda itu mulai mendekat. Mengikis jarak di antara mereka berdua sampai akhirnya suara seseorang memberhentikan kegiatan yang hampir terjadi itu.

"Heh! Mau ngapain kakak gua lu?" Putri yang entah muncul dari mana sekarang sudah berdiri tepat di samping mereka. Gadis itu melipat tangannya di dada menatap ke arah Heeseung dengan galak.

"Gua aduin bapak gua lu ya!" Katanya.

Heeseung langsung menjauh dari Nana. Sedangkan Nana hanya terkekeh melihat ekspresi Heeseung.

Jancok! Ganggu aja nih bocah. Kata Heeseung dalam hati.


Bersambung...

BUCIN || ENHYPEN ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang