Setelah sarapan, Miranda istirahat 20 menit sambil menonton TV. Kemudian dia mengganti pakaiannya dengan pakaian renang. Sudah lama dia ingin berenang di sini, tapi dia ragu jika harus meminta izin pada Rick.
BYURR
Berenang di musim panas seperti ini adalah hal yang sangat menyegarkan. Setelah satu jam berenang, Miranda mandi dan mengganti pakaiannya lalu kembali dengan laptopnya di sofa ruang TV. Hari ini dia benar-benar produktif berada seharian di rumah. Maksudnya, rumah Rick.
Setelah lehernya lelah, dia pun menyimpan laptopnya di meja dan tiduran di sofa untuk sejenak meregangkan tubuh dan memejamkan mata. Sejenak yang lama.
Sore hari Rick pulang sambil membawa sekotak pizza besar untuk makan malam. Sudah lama sekali dia tidak membeli pizza. Di perjalanan tadi, dia teringat Miranda.
Sesampainya di rumah, Rick melihat Miranda tertidur di sofa. Tidurnya tampak nyenyak dan tenang. Rick menyimpan pizzanya di meja makan lalu masuk ke dalam kamarnya dan membawakan selembar selimut hangat.
Rick menyelimuti Miranda sampai di dadanya. Melihat wajah cantik itu tertidur layaknya seorang putri tidur yang menunggu ciuman cinta sejati dari pangerannya. Seulas senyum menghias wajah Rick.
Miranda bergerak dan Rick seketika melompat dari sana dan berlari tanpa suara menuju meja makan. Miranda menguap dan mengucek matanya.
"Hoaaamm! Berapa lama aku tertidur?" ucapnya sendiri.
Miranda merasa aneh dengan selimut yang menyelimutinya. Seingatnya dia tidak pernah memakai selimut. Dia pun tersadar dengan Rick. Segera dia duduk di sofa dan menebarkab pandangannya ke seluruh ruangan dan melihat Rick di meja makan sedang menikmati pizza.
"Rick, sejak kapan kau pulang?" tanya Miranda.
"Beberapa menit lalu," jawabnya dengan ekspresi datar. "Kemari. Bantu aku menghabiskan pizza ini!"
Miranda bangkit dan duduk di meja makan berhadapan dengan Rick. Dia pun mengambil satu slice pizza, mencocolnya di saus ranch lalu melahapnya dengan lahapan besar layaknya para artis mukbang di YouTube.
"Mmm... enak sekali!!" seru Miranda dengan mulut penuh pizza.
"Bicaralah saat mulutmu sudah kosong," kata Rick lalu mengambil tisu dan mengusap dagu Miranda yang penuh saus dengan tisu.
Mereka saling pandang dan suasana berubah dingin. Rick sama sekali tidak menyadari tindakannya yang refleks. Miranda meraih tisu itu lalu mengusapnya sendiri.
"Malam ini kau harus mulai berkemas. Besok kita akan ke Amerika. Kita harus di sana dua hari sebelum pertandingan dimulai," kata Rick mengalihkan perhatian.
"Oke!" jawab Miranda.
***Keesokan harinya Miranda dan Rick sudah meninggalkan rumah dengan kopernya masing-masing. Nat beserta tim dan para pemain sudah menunggu di bandara untuk penerbangan menuju Amerika.
Nat melambaikan tangan pada Rick dan Miranda. Mereka pun mendekati Nat dan rombongan. Nat menyodorkan tiket pesawatnya pada Rick dan Miranda.
"Ini tiket kalian," kata Nat.
Setelah menunggu selama dua puluh menit, mereka pun mulai memasuki pesawat. Semua pemain dan tim duduk di kursinya masing-masing. Rick sudah menemukan kursinya dan dia duduk bersama Ed, timnya.
"Mmm.. aku dimana?" gumam Miranda sambil mencocokan tiket dengan tempat duduk.
"Miranda!" Thony memanggil. "Kau duduk bersamaku di sini!" tambahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sexy Old Man
Short StoryMiranda adalah seorang jurnalis wanita berusia 29 tahun di sebuah majalah sport di Toronto, Kanada. Impian sebagai seorang penulis buku dia hentikan setelah bertemu Jeff, kekasihnya. Selama dua tahun mereka tinggal bersama, Jeff dengan teganya berse...