ARSENO (Comback)

04. Antara lo, gue, dan kita

Sebelum baca VOTE dulu YGY...

Happy reading😄

🔹💤🔹

Keesokan harinya saat bel pulang berbunyi, seperti biasanya, Starla menjadi satu-satunya orang yang piket kelas setiap harinya. Bukannya tidak ada jadwal, tapi, terlalu banyak pemalas yang berada di dalam kelas nya. Dan yah, setiap hari kecuali hari libur, Starla akan cosplay jadi cleaning service saat jam pulang sekolah.

"Gue bantuin ya?" Pinta Ken mengambil alih sapu lantai yang ada di tangan Starla.

"Gak perlu, Ken, gue bisa kok sendiri. Biasanya juga begini" Ucapnya mengambil kembali sapu itu dengan senyuman.

Kenzo yang menatap kesal kearah Starla seketika berdecih membuat muka. Ia menarik paksa sapu itu dan berkata. "Gue mau bantuin, bukan karena gue kasian sama lo. Tapi gue mau cepet selesai, gue masih ada perlu sama lo"

"Cih giliran ada maunya baik lo ama gue, mau ngapain?"

"Ntar aja, nanti juga lo tau"

"Yeehhh ni bocah, yaudah lo sapu dulu, gue mau ambil air di wastafel depan"

Setelah mendapat sahutan berupa dehaman dari Kenzo, Starla langsung keluar dari kelas mereka dan menampung air dari keran wastafel ke dalam ember yang ia bawa dari dalam kelas.

Sembari menunggu airnya penuh, ia mengeluarkan sebuah kotak perhiasan yang ia dapatkan dari Kenzo kemarin siang dari dalam kantong rok nya. Starla menatap benda itu dengan tersenyum manis, senang sekali rasanya mendapatkan hadiah untuk pertama kalinya. Ia pun langsung memakai nya.

Saat itu Kenzo tidak berpesan apa pun kecuali ia bilang bahwa ia membeli perhiasan itu untuk Starla jual. Tapi, setelah ia pikir-pikir lagi, ini adalah hadiah pertamanya. Seumur hidup Starla hanya menerima satu hadiah ini saja. Dan Starla berjanji untuk tidak akan menjualnya meskipun ia harus mati kelaparan.

Karena terbawa suasana, tanpa sadar airnya sudah penuh dan menumpahi sedikit ujung roknya. Dengan reflek ia menjauhkan diri dari air yang mengalir di tangannya itu.

"Eh, eh! Basah lagi". Decaknya.

Namun, saat berjalan mundur ia malah menabrak Kenzo yang sedang menyapu pasir keluar dari dalam kelas. Karena is terlalu fokus juga, akhirnya ia terkejut dengan reflek menahan tubuh Starla yang hampir tersungkur ke depan.

"Hati-hati" Starla hanya tercengir dan mengatakan maaf. Kenzo menatap malas kearah cewek itu, namun, matanya malah salfok kearah benda berkilau yang tergantung di leher gadis itu. "Kalungnya... lo pake?"

"Iya nih, soalnya cantik banget hehe. Kan sayang kalo cuma disimpen  Makasih skali lagi lho. Love you... Hehe". Cengir Starla kemudian memberikan finger heart setelah berdiri seperti semula.

Kenzo tersenyum tipis. " Too. Awas kalo lo ilangin, besoknya kepala lo yang Ilang"

"Gabakal hehee." Starla mengangkat dua jarinya.

"Eh, itu bukannya si Markes?" Tunjuk Kenzo kearah cowok yang sedang berdiri di lapangan sambil membawa boneka jamur yang lucu banget.

"Eh iya, ngapain tuh?" Tiba-tiba jiwa kepo kedua remaja itu meronta-ronta, dari lantai dua atas gedung, mereka memantau gelagat kedua orang yang ada di bawah itu.

Tak lama kemudian Starla terkikik, ia menampar keras punggung Kenzo. "Ditolak kayaknya, kasian banget. Ck ck ck..."

"Markes, sama Izhary Luciana?" Gumamnya pelan-pelan, namun masih terdengar oleh Starla.