31. Hujan di Avanthra

218 37 17
                                    

Haiii semuanya apa kabar, aku up lagi nih hehehe... Duoble update? Tentu saja aku kan baik. Toakkkk...

Aku gak minta banyak, cuma minta vote sama comment nya ya... Kalo kalian baik boleh di share ke temen-temennya... Hehe

Happy Reading...

"Bertujuh kita adalah satu dan Avanthra akan selalu sama karena konstelasi tidak akan pernah kehilangan bintangnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Bertujuh kita adalah satu dan Avanthra akan selalu sama karena konstelasi tidak akan pernah kehilangan bintangnya."

🔹💤🔹

"Senang nya dalam hati oy!
Kalau beristri duaa~~~
Senangnya, senangnya
Tra llala llala~~ AZZEEKK!"

"Anak anjing lo pada! Sambungin kek!". Decak Rigel karena tak dihiraukan oleh teman-temannya.

"Apaan sih stres" Cibir Natta.

Tidak seperti biasanya, untuk pertama kalinya Starla berjalan dengan anggota Avanthra. Meskipun ada Arseno yang ia tahu sebagai sahabatnya, Kenzo, itu tak menjamin cowok-cowok jangkung ini tidak akan mengusik dirinya. Starla selalu saja takut jikalau tiba-tiba mereka mendorong Starla dan Kenzo di lapangan depan hingga terjatuh.

Mengharapkan Erza sepertinya Starla terlalu tidak enak hati. Karena sibuk mencari Freya beberapa hari terakhir, cowok itu selalu pulang dalam suasana hati yang dilanda kekecewaan. Entah dia bertemu dengan Freya lalu diusir, atau bahkan tidak sama sekali.

Dengan perasaan yang was-was ia selalu menoleh kearah Kenzo yang sedari tadi memasang muka masam. Cowok itu sama sekali tidak punya niat melawan saat Markes meninju ninju lengannya. Cowok itu hanya terdiam.

Starla menghela napasnya, memang nggak ada yang bagus jika berhubungan dengan anggota geng motor seperti ini. Ia selalu merasa dalam bahaya. Tapi, ini semua juga kesalahan nya. Jika saja waktu itu mereka nggak ngomongin soal Arseno mungkin hal buruk seperti yang sudah sering terjadi tidak akan terjadi pada Kenzo.

"Woi! Lo bedua ngapain diem aja?! Emang ya cocok lo berdua, sama sama blo'on!" Gelak Rigel menggema keseluruh halaman depan.

"Ngomong bego! Dari tadi dieeem aja lo pada" Markes menatap kedua mangsanya itu dengan tatapan aneh, kemudian ia mendekati Kenzo dan mencolek bahunya. " Eh kacamata! Lo pernah ngapain aja sama ni cewe?" Tanya Markes mesum.

"Maksud lo?" Tanya cowok itu dengan tatapan tak suka.

"Halah! Sok bego lagi! Jujur aja gak usah takut! Lo pernah grepe-grepe kan sama ni cewe? Yakali udah tinggal bareng tapi belum perbah begituan. Emangnya lo gak nafsu? HAHAHAHA"

Sontak ia langsung dihadiahi dengan tatapan tajam oleh Kenzo.

"Woi Markes! Ini masih di sekolah, gak usah kenceng napa ngomong nya!" Tegur Rafly. Bukannya apa, ia cuma nggak mau berurusan sama guru BK. Bikin Kapok!

"Kayak nggak ada topik lain buat dibahas lo!" Cibir Brandon.

Markes yang merasa tidak terima di tambah lagi ciut usai melihat mata sang lord yang seakan akan membunuhnya saat itu juga langsung menampar bagian depan topi milik adek kelasnya itu dengan keras sehingga pemiliknya ikut menatapnya dengan tatapan tak suka.

ARSENO (Comback)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang