11. Bintang dan matahari

344 74 6
                                    

Hai, maaf nih kalo up nya agak lamaan, soalnya lagi sibuk hehe.

WAJIB VOTE & COMMENT dulu Ya gaes ya, kalo gak Voment, nanti dosa loh. Haha...

Udah? Nahhh kalo gitu baru kita cusss ke bab 11... Happy Reading...


"Apa pun alasannya, lo tetap bintang kecil di hati gue"

--Kenzo Neondra--

🔹💤🔹

"Udah gue duga lo disini". Ucap Kenzo alias Arseno saat membuka pintu rooftop yang tidak terkunci.

Starla yang sedang termenung di tepian rooftop menoleh ke arah sumber suara. Cewek itu menatap matanya dengan sedikit menyiratkan rasa lelah dibalik senyum cerah nya menyambut kedatangan Seno. Adakalanya saat cewek itu menyembunyikan lelahnya seperti ini.

"Tumben dateng pagi?" Tutur cewek itu seraya menepuk semen di sampingnya. Mengisyaratkan kepada pria itu untuk duduk di sana.

Arseno perlahan duduk di samping Starla dan turut serta mengayunkan kakinya yang menjuntai di sisi gedung, matanya ikut menatap matahari yang perlahan mulai naik ke permukaan. Mendengar celutukan Starla, ia menyunggingkan sebuah senyuman manis yang hampir menelan seluruh matanya.

"Ngejaga lo biar gak lompat dari lantai 6"

Mendengar itu Starla tergelak.

"Lo pikir gue gila apa? Segalau-galaunya gue yang jarang galau, palingan kalo parah juga bakalan jambak rambut lo HAHAHA!" Ungkapan Starla random.

"Haha. Garing" Datar Seno.

Starla yang mendapatkan jawaban yang tak sesuai dengan harapannya mengerucutkan bibirnya. Cewek itu membuang mukanya mengahadap ke sebelah kiri. Ia menghela napas sesaat dan kembali lagi menatap Seno yang ada di sampingnya.

"Perasaan tempat ini bukan sembarang tempat, lo tau dari mana gue disini?" Tanya Starla sedikit jutek diakhir kalimatnya.

Arseno lalu menunjuk ke bawah dengan dagunya. "Keliatan dari bawah, kaki lo ngejuntai kayak kaki setan"

"kok lo bisa liat? Gue kan ceritanya lagi sembunyi sambil nikmatin vitamin D" Tutur Starla agak kecewa.

"Ya Karena gue gak buta. Lagian Vitamin D apaan? Mataharinya baru segitu." Jelas Seno menunjuk matahari yang bahkan belum keluar lebih dari setengah itu. "Kalo lo ilang pun, dimanapun lo sembunyi, pasti gue cari sampe ketemu"

"Eiih... So sweet banget lo, kalo spek caper kayak Freya and the geng pasti udah mlyt."

"Mlyt?" Beo Seno dengan sebuah tanda tanya besar di sebelah kanan kepalanya yang membuat kepalanya teleng ke arah sana.

"Meleyot bin Melting bin Meleleh bin Mencair bin Meninggoy"

"Meninggoy? Aneh-aneh aja lo, memperkosa bahasa tau gak." Seno berekspresi aneh. Memang anak anak jaman now makin kreatif aja.

Wajah kaget terlihat jelas di depannya. Starla yang menatapnya dengan bingung menggaruk kepalanya yang sebenarnya tidak gatal.

"Memperkosa bahasa? Enak aja! Gak usah aneh-aneh ya!" Rempong Starla protes.

ARSENO (Comback)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang