"Sulit buat lelehin hati yang membatu. Lebih sulit daripada tumpukan salju. Kak, gue minta maaf atas nama mereka..."
🔹💤🔹
Starla merasa bosan. Sudah dua hari ia berada di apartemen Kenzo dan tidak kemana-mana. Ia bingung, disini tidak ada apa-apa kecuali tumpukan buku ensiklopedia berbagai macam jenis tumbuhan dan hewan. Dan juga tentu saja tumpukan permen yupi di kulkas cowok itu. Mudah-mudahan dia tidak marah saat tau permennya hilang lima bungkus.
Sejak malam itu, Starla sama sekali tidak diizinkan oleh cowok itu untuk keluar. Karena katanya, ia takut kalau bokapnya masih saja mencari keberadaan nya. Saat ini Starla masih dalam bahaya, maka lebih baik baginya untuk duduk diam saja di dalam rumah.
Ia duduk di sofa ruang tamu, menonton siaran televisi yang semakin hari semakin tidak berfaedah. Entah apa yang di siarkan oleh chanel-chanel televisi di Indonesia, tidak seperti beberapa tahun yang lalu, tidak banyak lagi film yang mendidik.
Karena tidak sesuai dengan minatnya, Starla langsung mematikan televisi itu dan beranjak dari ruang keluarga. Ketimbang berada di luar sendirian lebih baik ia kembali ke kamar Seno dan menonton beberapa film aksi di sana. Setidaknya itu sedikit lebih menghibur dirinya dari rasa sepi ditinggal Kenzo sekolah.
Starla terduduk di atas kasur di kamar Kenzo. Cukup lama ia bengong disana sambil memikirkan kegiatan apa yang harus ia lakukan. Starla mendongak menatap jam dinding yang di pasang di tembok kamar Kenzo. Jam sudah menunjukkan pukul empat sore, itu tandanya Kenzo akan pulang sebentar lagi. Starla mulai berfikir lagi, apa yang akan ia lakukan sekarang.
"Apa gue masak aja ya?" Tanyanya pada diri sendiri.
Setelah menimbang beberapa kali, memikirkan dirinya tidak mau jadi seseorang yang tidak berguna saat numpang di rumah orang, Starla pun memilih untuk memasak saja. Toh setidaknya ia tidak terlalu merepotkan Kenzo saat cowok itu pulang sekolah nanti. Lagi pula ia tidak punya kegiatan, jadi bisalah memasak setidaknya dua macam masakan. Kasihan cowok itu jika pulang sekolah harus memasak lagi.
Starla beranjak dari duduknya. Ia hendak keluar dari kamar dan menuju ke dapur. Namun saat ia menapakkan kakinya diatas karpet. Starla meringis kesakitan karena kakinya menginjak sesuatu yang sangat tajam.
"Ishh! Itu apaan?" Tanya nya.
Starla berjongkok untuk mengambil benda yang ia injak barusan. Ternyata sebuah cincin. Tapi yang membuat Starla heran karena ia seperti pernah melihat motif cincin itu. Itu seperti.... Kalajengking! Ya benar kalajengking.
Motif di cincin itu mirip sekali dengan kalung yang di kenakan oleh Kenzo, yang katanya adalah kalung budak yang di berikan oleh Arseno dan para pion Avanthra. Ah, entahlah sebegitu kerasnya mereka sampai menandai Kenzo dengan kalung itu. Sungguh tidak punya hati.
"Starla... Lo ngapain jongkok di situ?" Panggil Kenzo hingga membuat Starla terkejut
Starla langsung beranjak dari jongkok nya ia kemudian menyerahkan cincin itu kepada Kenzo.
"O-oh, Kenzo... Gue nemu ini, tadi ke injek" Kata Starla. "Itu cincin apa, Ken?"
Kenzo diam sejenak memperhatikan benda itu, lalu sesaat kemudian, ia bergeming, cowok itu menambil cincin yang ada di tangan Starla. Dan meletakkannya ke dalam saku celananya. .
"B-Bukan apa-apa, kok!. Cuma cincin biasa yang gue beli minggu lalu" Ungkapnya seraya tersenyum.
Starla memicing, ada sesuatu yang aneh dengan gerak-gerik cowk ini. Ia memperhatikan wajah Kenzo lebih lamat lagi, mencari sebuah celah, mungkin saja ada kebohongan yang tersirat disana. Sebab tata ucapan Kenzo terdengar agak gugup.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARSENO (Comback)
Teen FictionKisah tentang ketua geng motor dengan identitas ganda. Follow dulu sebelum baca! 🔹🏁🔹 Avanthra, salah satu dari tiga geng motor terbesar yang ada di Nusantara. Dengan tujuh pion utama yang siap merataka...