14. Unknowing feeling

308 64 7
                                    

Sedih banget gak ada yang Comment Hiksroott...

Baca doang VOTE COMMENT nggak :v

Oh ya guys, kemarin aku upgrade lambangnya Avanthra nih... Cus liat

"Gue gak tau sejak kapan ini dimulai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Gue gak tau sejak kapan ini dimulai. Tapi semua hal tentang dia gak boleh di dapat sama orang lain. Kenapa? Apa gue lagi cemburu?"

-Arseno-

🔹💤🔹

20.17 WIB.

Kini mereka sedang beristirahat dengan santai. Dua bayi besar Avanthra --Erza dan Brandon-- sedang tertidur pulas sejak beberapa jam yang lalu dan belum bangun sampai sekarang. Terlihat jelas raut lelah yang tercetak di wajah tenang mereka berdua. Lelah dan mengantuk sebab telah menyelesaikan war dengan Orion tadi siang yang menguras semua energi nya.

Tak hanya itu, malam sebelumnya mereka semua di suruh latihan oleh sang ketua untuk persiapan war. Sang Lord sendirilah yang turun tangan dalam melatih para pion. Mereka latihan semalaman tanpa ada jeda istirahat sama sekali. Seno benar-benar tidak membiarkan para pion beristirahat semenit pun. cowok itu mengawasi semuanya seraya ikut latihan bersama.

Sementara Rigel, Rafly, dan juga Natta yang sibuk dengan handphone mereka masing-masing. Mereka bertiga duduk bersandar di sofa ruang tamu dengan nyaman. Natta dengan stylus pen nya melukis di dalam tablet kesayangannya, tak lupa headset yang terpasang di telinganya. Ada juga Rigel yang sedang scrolling tiktok, dan Rafly yang asik-asiknya membaca novel online. Ditemani dengan secangkir kopi untuk memulihkan energi mereka.

Sementara dua pimpinan Avanthra, Lord Seno dan wakilnya Markes, juga sedang menyeduh kopi di dapur untuk mereka sebagai teman untuk makan ayam goreng yang mereka pesan beberapa saat yang lalu yang sebentar lagi sampai.

Tuk tuk tuk...

"Permisi, ini ada orderan, atas nama Arseno" Tutur seseorang dibalik pintu apartemen. Terdengar suara berat seseorang yang berdiri di balik pintu apartemen. laki-laki paruh baya berjaket hijau itu kini mengetuk pintu beberapa kali seraya tangan kanan yang menjinjing dua kotak ayam goreng.

Rafly memperhatikan sekitar, karena sebab nggak ada orang lainnya, akhirnya Rafly terpaksa beranjak dari duduknya. Dua bocah --Erza dan Brandon-- sedang tertidur di sofa, ia tak tega membangunkannya karena mereka terlihat lelah. Natta yang sepertinya tidak bisa diganggu itu sulit untuk di tegur. Rigel apa lagi, mengharapkan sesuatu darinya sama saja dengan menunggu ayam jantan bertelur. Lama! Jadi akhirnya, Rafly sendiri yang turun.

Ia membuka pintu apartemen Seno dengan malas. Rafly lantas mengambil plastik itu dari tangan cowok itu. Dan kembali menutup pintu setelah mengucapkan kata 'makasih pak'.

"Guys, nih orderan kalian. Udah nyampe" Tuturnya meletakkan tumpukan ayam goreng itu diatas meja.

Arseno yang berada di dapur menyahut, "bagi-bagi!"

ARSENO (Comback)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang