Di usia kepala tiga, karir Ceysa makin bersinar. Usaha Wedding organizer yang dibangunnya dari nol, kini telah memiliki cabang di mana-mana. Tapi, di balik kesuksesan itu ada kegagalan yang selalu dipertanyakan, yaitu soal percintaannya. Dalam hal ini, Ceysa sangat tidak beruntung.
Ceysa adalah tipe wanita yang sangat sulit untuk jatuh cinta. Sekalinya dia menyukai seorang pria, malah harus berakhir dengan terluka. Sejak saat itu Ceysa tidak mau percaya lagi pada yang namanya cinta.
Ting!
Ceysa melirik ponselnya yang ada di sebelah mouse pad, membuatnya sejenak beristirahat dari kesibukan yang menyita waktu sejak pagi. Ada sebuah notifikasi dari aplikasi dating online, yang memang sedang ditunggu.
Jangan bayangkan Ceysa sudah putus asa sehingga memilih mencari pacar lewat aplikasi kencan, ini bukan yang seperti itu. Aplikasi dating online ini ibarat perantara dalam menemukan teman tidur, hanya sebatas itu. Ya, dia memang gila untuk urusan yang satu ini, tapi membutuhkannya sebagai wanita normal berusia tiga puluh tahun. Bukannya tidak bisa mencari sendiri, tapi kebanyakan pria di luar sana ingin lebih. Sementara dia hanya membutuhkan hubungan satu malam tanpa harus repot-repot berkomitmen atau basa-basi.
"Vale," ucap Ceysa menyebut nama pria yang baru saja mengirimkan ketertarikan pada tawarannya di aplikasi itu.
Tidak bisa dipastikan itu nama yang asli atau hanya samaran, dan Ceysa tidak begitu peduli. Toh, dia juga tidak memakai identitas asli. Tidak ada foto atau hal pribadi apapun yang akan muncul, sehingga semuanya aman.
Ceysa membuka profil pria bernama Vale itu. Akunnya terverifikasi, yang artinya bukan seorang penipu. Tidak ada foto, karena memang aplikasi ini sangat menjaga privasi seseorang. Namun di sana tertera detail ciri-ciri fisiknya, meski berpotensi tidak jujur. Di situ, pria itu hanya menulis kalau dia memiliki kulit yang bersih dan aroma tubuh yang wangi. Tidak ada yang dilebih-lebihkan, tapi justru itu dua hal penting yang Ceysa inginkan.
Dari awal, Ceysa sudah cukup tertarik dengan namanya. Vale, nama yang unik. Lalu profilnya yang sederhana, patut dicoba. Dia pun menekan accept sebagai tanda kalau hubungan mereka bisa dilanjutkan. Selanjutnya tinggal mengirim undangan mengenai waktu dan tempatnya.
Begitu saja.
Ceysa sudah kembali sibuk dengan pekerjaan yang menumpuk. Tidak ada waktu untuk berangan-angan membayangkan seperti apa pria yang akan ditemuinya nanti. Toh, hanya untuk satu malam. Sejauh ini belum ada yang benar-benar membuatnya puas, hingga ingin mengulang malam bersama beberapa pria sebelumnya. Semua hanya untuk satu malam, malah ada yang berakhir sebelum dimulai lantaran prianya menjijikkan.
Tok. Tok. Tok.
"Bu, Pak Fredy dan Ibu Fidya sudah datang," beritahu asisten Ceysa.
Ceysa pun berdiri, langsung ke luar menyambut dua orang tamu penting yang sudah ditunggu-tunggu. Untuk saat ini, hanya pekerjaan yang bisa membuatnya lebih bahagia. Kala mendapat job besar dari calon pengantin, itu merupakan pencapaian yang luar biasa.
***
Setelah mengirimkan chat pada Blaire kalau dia tidak akan pulang malam ini, Ceysa pun memacu mobilnya. Dia ingin me time di tempat perawatan tubuh lebih dulu, melakukan body spa secara menyeluruh. Secara fisik, harus diakui Ceysa sangat terawat.
Ponselnya berbunyi, Blaire yang menelepon. Ceysa pun memasang ear phone ke telinganya, lalu menerima panggilan itu.
"Halo, Bi?" sapanya.
"Cey, emangnya Lo mau ke mana kok nggak pulang?" tanya Blaire.
"Ada kerjaan nih di luar kota," bohong Ceysa. Dia tidak mungkin jujur pada sahabatnya itu, bisa-bisa heboh satu kelurahan kalau mereka semua tahu kebiasaan apa yang dimilikinya selama ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Temptation (KOMPLIT)
RomanceWarning: Area 21+ Bijaklah dalam memilih bacaan yang sesuai dengan usia. Ceysa tidak lagi percaya cinta sejak pernah sangat terluka. Baginya, kebutuhannya pada seorang pria hanya untuk menghangatkan malamnya. Tidak ada komitmen, hanya untuk bersenan...