Chapter 8

9.2K 782 68
                                    

Momi mau tanya dong, ini part 7 dan 8 di kalian urut gak sususannya? Soalnya di Momi part 7 di bawah part 8 dan gak bisa diubah 🤦

Btw, selamat bertemu dengan si brondong gemes ... 😘😘

***

Vale terpaku menatap deretan harga di setiap menu makanan di restoran itu. Hanya sekadar salad yang Ceysa pesan saja, isi dompetnya sudah tidak mampu. Seketika dia merasa sangat kecil berada di antara mereka yang bahkan tidak membaca menu ketika memesan.

"Mau pesan apa?" tanya Ceysa.

"Aku nggak tau, kamu aja yang pilih," minta Vale dengan senyum kaku. Dia mengembalikan menu pada Ceysa.

Ceysa melihat-lihat sebentar. "Steak di sini enak," ujarnya, menunjuk menu steak di buku itu.

"Ya udah itu boleh," sahut Vale setelah melirik sedikit pada menu itu.

Ceysa menyebutkan pesanan Vale ke pelayan restoran yang menunggu. Dia juga menambahkan orange juice.

"Gemes banget sih Val, makan aja harus Ceysa yang pilihkan," goda Blaire.

Vale hanya terkekeh.

Makan malam berlangsung santai. Dua kabar gembira yang diberikan oleh teman-teman Ceysa mendominasi obrolan. Vale hanya mendengarkan atau bereaksi sewajarnya saja, karena yang mereka obrolkan tidak begitu dia pahami.

"Kamu mau nyobain nggak?" tanya Vale menawarkan sepotong kecil steak miliknya.

"Dikit aja," minta Ceysa.

Vale memotongnya lagi menjadi dua dan menyuapi Ceysa. Hal ini tak luput dari penglihatan empat orang teman Ceysa yang langsung menggoda mereka terang-terangan.

"Mau juga dong Beb, disuapin," sindir Allura, diiringi tawa geli Blaire.

"Jangan rese deh. Gue biasa aja kalau lihat kalian suap-suapan," erang Ceysa.

Vale lagi-lagi hanya terkekeh.

Ceysa mengelap mulutnya. "Mau ke toilet bentar," pamitnya.

Semua mengangguk.

"Mumpung Ceysa ke toilet, kita bahas sekarang aja rencana kasih surprise buat ulang tahunnya Minggu depan," ujar Allura setengah berbisik.

"Ceysa ulang tahun mingu depan?" tanya Vale sedikit terkejut.

"Ya ampun Val, Lo nggak tau Ceysa ulang tahun Minggu depan?" tanya Allura kaget.

Vale menggeleng polos. Dia belum sampai ke tahap memeriksa tanggal lahir Ceysa, karena mereka baru saja dekat.

"Tanggal empat belas bulan sembilan Ceysa ulang tahun," beritahu Blaire. "Gue nggak perlu sebut tahun, kan?" kekehnya.

Vale terkekeh.

"Jadi, kita-kita punya rencana ngasih Ceysa kejutan. Kemaren udah sempet dibahas sih, cuma belum mencapai kesepakatan aja," beritahu Blaire.

"Emang rencananya mau ngapain?" tanya Vale.

"Kalau usul si Jevan kemaren sih kita sewa private yacht gitu, terus rayain ultah Ceysa sambil liburan," beritahu Allura.

"Gue sih yes," ucap Blaire antusias.

"Menurut Lo gimana, Val?" Jevan tak ingin memutuskan sendiri, pendapat Vale tentu lebih utama karena pria itu berstatus kekasih Ceysa sekarang.

"Sewa private yacht?" ulang Vale.

Semua mengangguk.

Vale spontan menghitung harga sewa untuk sebuah kapal pesiar pribadi, itu pasti mahal sekali. "Gue ..."

Sweet Temptation (KOMPLIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang