4 X string

331 35 0
                                    

"Banyak yang menyukai chemistry mu dan Beomgyu. Tawaran agar kalian melakukan photoshoot bersama lagi juga bertambah. Tidak menutup kemungkinan jika acara fashion week mengundang kalian berdua. Bukan sekedar karena kalian model terkenal, tapi karena mereka ingin melihat chemistry kalian."

"Intinya?"

Seokjin berdecak. "Ya kamu mau tidak kalau harus jadi partner dia lagi? Brands yang mengundang kalian bukan kaleng-kaleng, kalau mau tau."

Soobin mengangguk. "Mau mau saja."

Jawaban Soobin membuat Seokjin terdiam sejenak. Menghentikan kegiatan memotong daging di piringnya. Menatap Soobin yang masih fokus pada makan siangnya.

Tatapan yang penuh arti dan- membuat Soobin risih. Tiap kali bahasannya begini, Seokjin selalu begitu.

"Tumben, Soobin-ssi. Aku ingat seseorang pernah bilang bahwa ia lebih suka jadwal photoshoot sendiri daripada dengan partner." kata Seokjin sedikit menyindir.

Soobin menggulirkan matanya jengah.

"Memang apa salahnya? Kau sendiri yang banyak mengharap agar aku bisa menjadi partner model nomor satu seantero South Korea ini." kesalnya.

Lawan bicara Soobin hanya mengendikkan bahu dengan kekehan kecil yang keluar dari bibirnya.

"Beomgyu. Dia menarik, kan?"

Nah, Soobin sudah menebak arah pembicaraan Seokjin.

"Taehyung bilang, Beomgyu merasa nyaman jika kamu di samping dia. Taehyung paham kapan Beomgyu merasa nyaman dengan seseorang. Beomgyu pasti akan segera pergi dari sisi seseorang dan memilih bersama Taehyung seharian jika tidak nyaman dengan orang itu. Tapi, dari dua hari photoshoot dengan brand ternama beberapa waktu lalu, Beomgyu terlihat nyaman di sisimu." cerita Seokjin santai sambil melanjutkan kegiatannya.

"Dia sudah punya kekasih."

"Mendiang kekasih."

"Hyung."

Seokjin menjeda acara makannya. Pun Soobin karena Seokjin terus mengajaknya bicara dengan Beomgyu sebagai topik mereka.

Mereka saling bertatapan. Perbincangan santai mereka kini berubah jadi serius.

"Bin, Taehyung percaya kamu bisa ajak Beomgyu keluar dari kesedihannya karena kepergian kekasihnya. Dia mungkin terlihat baik-baik saja setelah sebulan lebih menyendiri. Tapi, Taehyung tau, Beomgyu sering tiba-tiba melamun dan berkata merindukan kekasihnya.

Kau juga perlu untuk keluar dari masa lalu mu. Sadarlah, tidak semua orang sebrengsek mantanmu. Bukankah sosok Beomgyu terlihat begitu rapuh di matamu? Tidak kah dirimu ingin merengkuhnya dan melindunginya?"

Sudahlah. Soobin tidak nafsu makan.

"Tidak bisakah kita biarkan semua berjalan saja?" tanya Soobin balik.

Ia memang tidak bisa mengelak semua perkataan Seokjin. Seokjin benar Beomgyu cukup menarik di matanya. Seokjin benar Beomgyu terlihat rapuh. Tapi, Soobin tak punya keinginan merangkul dan melindungi Beomgyu.

Atau mungkin belum?

"Okay. Kita lihat bagaimana ini akan berjalan, Choi Soobin."

· · • • • ✤ • • • · ·

Terkutuklah Seokjin dan semua perkataannya hari itu. Karena sekarang, Soobin tak bisa berinteraksi dengan Beomgyu seperti biasanya. Ia terus terpikir perkataan Seokjin acap kali bersitatap dengan Beomgyu.

Hari ini, Soobin kembali mendapat jadwal yang mempertemukannya dengan sosok Choi Beomgyu. Anak itu sudah lebih ceria. Gugupnya tak lagi berlebihan seperti saat pertama Soobin melihat Beomgyu. Sepertinya, Beomgyu sudah mulai kembali terbiasa.

•Love Song• [𝑐.𝑠𝑏//𝑐.𝑏𝑔] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang