6 X summer

263 35 0
                                    

Hari kesekian dari pendekatan yang Soobin lakukan ke Beomgyu. Ekhem. Maksudnya, hari kesekian mereka menjadi teman.

Day by day rasanya makin berbeda saja. Hati mereka sama-sama merasakan gejolak gila tiap kali mereka berinteraksi. Pertemanan mereka kian ke mari makin manis saja. Sampai-sampai, mau dibilang teman rasanya kurang pas.

Chemistry keduanya yang diagungkan banyak orang dari hasil jepretan kamera, selalu lebih dari ekspektasi mereka. Tiap foto mereka terlihat begitu bagus dan natural. Siapa sangka, di belakang kamera, chemistry mereka pun seperti itu.

Sangat melebihi ekspektasi. Mungkin kalau dilihat lebih jelas lagi, orang bisa mengira mereka sudah resmi menjadi kekasih. Entah bagaimana juga waktu menggiring mereka menjadi sedekat itu.

"Agensi sudah memberimu jadwal libur untuk musim panas. Pemotretan mu hari ini adalah yang terakhir." Taehyung mendudukkan diri di samping Beomgyu setelah memberi anak itu sekaleng soda yang dimintanya tadi. "Sudah punya rencana liburan?"

Beomgyu menoleh. "Memang kalau belum kenapa? Hyung mau ajak liburan?" tanyanya.

Taehyung menggeleng. "Waktu liburan ku tidak sebanyak dirimu. Aku hanya akan pulang ke tempat ibu dan ayahku. Menghabiskan beberapa hari bersama mereka dan kembali ke sini mengurusi urusanmu di agensi."

Kekehan Beomgyu yang awalnya keluar karena menertawakan Taehyung yang liburnya sebentar, perlahan terhenti. Ia membuang atensinya dan kembali meminum sodanya.

Sadar perubahan ekspresi Beomgyu membuat Taehyung memejamkan matanya erat. Ia tidak hati-hati lagi.

"Enak ya, bisa menghabiskan waktu dengan orang tua." lirih Beomgyu.

"Mianhae."

Beomgyu mengernyit bingung. Ia menoleh pada Taehyung lagi. "Kenapa minta maaf? Hyung tidak salah apa-apa. Aku sudah biasa kok. Aku tadi hanya bilang sih, tidak iri juga." ujarnya dan kemudian kembali pada minumannya.

Angin musim panas di sore hari berhembus. Mengacak halus surai keduanya. Taehyung hanya menatap Beomgyu sendu. Tau anak itu baru saja berbohong.

Taehyung tidak tau pasti, seberapa rumit konflik Beomgyu dengan orang tuanya. Setahunya, Yeonjun adalah satu-satunya orang yang tau pasti tentang masalah itu.

Yah, Beomgyu memang bukan  seseorang yang hidup dengan kebahagian di sisi kemewahan dan ketenarannya.

Hidup Beomgyu penuh masalah.

Puk

Tangan Taehyung mendarat di atas kepala Beomgyu. Ia mengusak surainya beberapa kali sambil melempar senyum. Yeonjun bilang, Beomgyu selalu suka di usak surainya. Disayang pelan. Beomgyu suka afeksi simpel seperti itu. Itu cara paling mudah untuk mengatakan pada Beomgyu bahwa semua 'kan baik-baik saja.

Tapi, maaf. Entah sejak kapan, tiap kali seseorang mengusak surainya, yang terlintas di pikiran Beomgyu adalah sosok Soobin.

Iya. Laki-laki itu beberapa kali memberinya afeksi yang sama. Beomgyu selalu nyaman dengan itu. Saat awal-awal, bayangan Yeonjun selalu hadir. Tiap afeksi Soobin sering mengingatkannya pada Yeonjun. Tapi, Beomgyu tau, jika begitu terus ia akan menyakiti Soobin secara tidak langsung.

Oleh karenanya, Beomgyu berusaha menyadarkan diri. Yeonjun ya Yeonjun. Soobin ya Soobin. Tapi Beomgyu rasa, dosis Soobin di otaknya mulai over. Yang Beomgyu takuti sungguh terjadi. Kenangan Yeonjun perlahan, sedikit demi sedikit, tergantikan dengan kenangan barunya dengan yang lain.

"Jja, kalau belum punya rencana, mau ikut dengan ku?" tawar Taehyung.

Beomgyu menoleh. Ia sebenarnya ingin liburan dengan Taehyun dan Kai. Tapi, mereka sudah disibukan latihan untuk comeback akhir summer nanti. Kalau ikut Taehyung, ia takut mengganggu acara keluarga manajernya itu.

•Love Song• [𝑐.𝑠𝑏//𝑐.𝑏𝑔] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang