7 X past

259 30 1
                                    

"Yeouido Park?"

Beomgyu mengangguk mendengar Soobin menyebut ulang nama lokasi tempat mereka berada sekarang.

Sebenarnya, Beomgyu tidak tau ingin merekomendasikan tempat apa. Ia hanya melihat-lihat foto-foto liburannya dengan Yeonjun saat musim panas. Sekiranya, ada yang bisa Beomgyu kunjungi bersama Soobin.

Yah, bagaimana ya. Bukannya Beomgyu ingin mengingat kembali Yeonjun sambil membawa orang baru. Ia bersumpah tidak tau harus kemana. Yeonjun adalah satu-satunya orang yang pintar mencari tempat liburan menurut Beomgyu.

"Kalau tidak suka, kita bisa pin-"

"No no." Soobin menoleh pada Beomgyu. Mengalihkan sejenak perhatiannya dari memindai tempat taman tempatnya sekarang berada. "Aku suka kok. Aku sempat terpikirkan pergi ke taman memang, tapi tidak tau taman mana. Makanya aku bertanya padamu kemarin." katanya sambil tersenyum.

Soobin menarik tangan Beomgyu. Mengajaknya beranjak dari sekitaran area parkir mobil Soobin dan mulai menjejaki taman.

"Apa yang terpikirkan olehmu dengan menghabiskan waktu di bawah sinar matahari di sini?" tanya Soobin pada Beomgyu. "Kalau aku, bersepeda."

Beomgyu menoleh spontan. "Ah, aku juga terpikirkan bersepeda sih." Soobin tersenyum. "Dulu, kekasih ku biasa mengajakku bersepeda saat kemari." lanjut Beomgyu pelan yang membuat senyum Soobin agak luntur.

Perubahan ekspresi itu ternyata terlihat oleh Beomgyu. Ia gelagapan karena tak sengaja membawa-bawa mendiang kekasihnya. Mungkin normal bagi orang, tapi tidak bagi Beomgyu untuk kondisi kali ini. Ia tidak enak. Sungguh.

"Eh, maaf. Maksudnya-"

"Tidak apa." Soobin mengembalikan senyumnya yang tadi. "Selera kekasih mu bagus juga. Panas-panas bersepeda. Kk."

"Soobin hyung- juga.."

Puk

"Iya iya. Aku tau." Beomgyu terdiam dengan tepukan Soobin di kepalanya yang menurutnya terlau tiba-tiba. "Ayo, cari tempat sewa sepeda." ajak Soobin.

Keduanya kembali berjalan bersama. Sesuai tujuan yang Soobin katakan. Tapi, keduanya hanya diam. Entah saling menikmati pemandangan atau tenggelam dalam pikiran masing-masing.

Beomgyu yang terpikirkan ketidaksengajaannya membawa sang mendiang kekasih dan Soobin yang entah mengapa merasa agak kesal karena Beomgyu bercerita tentang kekasihnya.

Well, Soobin tidak marah dengan Beomgyu. Ia maklum, Beomgyu sangat sayang pada kekasihnya yang sudah bersamanya cukup lama. Kehilangan yang terkasih pasti begitu menyakitkan. Wajar kalau ada banyak hal di hidup Beomgyu sekarang yang mengingatkannya pada sang kekasih.

Mungkin sebut saja Soobin cemburu.

Iya. Perasaan kesal yang Soobin rasakan sekarang, bisa dikategorikan sebagai rasa cemburu.

Mungkin Seokjin akan menertawakannya jika ia tau. Soobin telah menunjukkan tanda bahwa ia menyukai Beomgyu. Lucu sekali.

"Hyung, sepedanya tinggal satu."

Suara Beomgyu membuyarkan pikiran Soobin. Ia tak sadar bahwa ia sudah berhenti melangkah bersama dengan Beomgyu dan berdiri di dekat tempat sewa sepeda.

Soobin menatap arah yang Beomgyu tatap juga. Benar. Hanya tinggal satu sepeda. Ada seseorang yang baru saja menjauh dari sana dengan mengendarai sebuah sepeda.

"Ada tempat sewa sepeda lain gak ya?" tanya Soobin seraya mengedarkan pandangannya.

Beomgyu menggeleng tidak tau. Ia biasanya sepedaan dengan sepeda Yeonjun.

•Love Song• [𝑐.𝑠𝑏//𝑐.𝑏𝑔] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang