5 X thanks

287 35 2
                                    

Drrt drrt

Beomgyu yang baru selesai mengeringkan rambutnya, menoleh pada ponselnya yang ada di meja rias. Ia menaruh hair dryer yang sudah mati ke dalam laci.

Ada nama Taehyung di layar ponselnya. Sebelah alis Beomgyu terangkat. Tumben menelpon. Biasanya Taehyung akan menghubunginya lewat chat. Eum, itu kalau tidak sedang urgent sih.

"Halo. Ada apa, hyung?" tanya Beomgyu saat sambungan telepon mereka terhubung.

"Beomgyu! Pagiii. Sedang apa?"

Lah, malah tanya balik.

"Baru selesai mandi. Ini mau sarapan. Kenapa?"

"Ah! Pas banget belom sarapan. Ayo ikut hyung!"

"Ke?"

"Sarapan di luar. Daripada liburmu di apart muluk. Kan? Aku udah nunggu di lobby, nih. Hehe. See you, Beomie. Mwaa."

Dan sambungan telepon terputus begitu saja. Beomgyu menatap ponselnya yang sudah mati. Ingin heran dengan sikap Taehyung, tapi itu Taehyung. Memang sudah begitu.

Ya sudah. Karena Taehyung sudah datang, alangkah baiknya kalau Beomgyu bersiap. Kasihan, Taehyung sudah menunggu. Tepatnya, kasihan cacing di pencernaan Beomgyu, sudah demo minta makan.

Memang tak perlu waktu lama untuk bersiap. Karena Taehyung hanya bilang sarapan di luar, outfit Beomgyu cukup santai.

Topi putih, kaus putih lengan pendek yang dipadukannya dengan jaket denim abu, dan celana selutut sewarna jaketnya. Dan ya, pelengkap, sebuah kalung. Cukup modis dilihat. Worth it lah untuk seorang model papan atas. Oh iya, tentu saja masker.

Setelah siap, Beomgyu segera keluar dari apartementnya dan pergi ke lobby. Taehyung benar-benar sudah menunggu di sana. Sibuk dengan jemarinya yang menari-nari di atas ponsel. Pasti sedang mengobrol melalui chat-room. Entah dengan siapa.

Merasa ada yang mendekat, Taehyung pun mengalihkan atensinya.

"Beomgyu! Ya ampun lucu banget sih kamu." gemasnya seraya berdiri dan mencubit kedua pipi Beomgyu.

Tentu erangan kesal Taehyung dapatkan dari Beomgyu.

"Apa sih, hyung. Kayak gak pernah lihat aku style gini aja. Lagian, ini ganteng. Bukan lucu." sahut Beomgyu.

Taehyung menampilkan senyum kotaknya. "To be honest, udah lama sih gak liat kamu dengan style gini. Ganteng dari mana? Lucu gini. Kalau ada Yeonjun, pasti setuju juga tuh."

Bibir Taehyung langsung mengatup. Ia melipat pelan bibirnya ke dalam. Merasa sudah salah bicara. Ekspresi Beomgyu juga langsung menyendu.

"Mianhae, Beomie." ujar Taehyung. Beomgyu hanya mengangguk dengan senyum kecilnya. "Ah, ayo!"

Tangan Beomgyu pun diraih Taehyung. Mereka berjalan ke tempat di mana mobil Taehyung terparkir.

"Hari ini birthday-nya Yoongi hyung. Ingat dia kan? Produser Taehyun dan Kai di album mereka tahun lalu. Dia mengundang beberapa orang termasuk aku ke restoran ayahnya. Aku bebas mengajak siapapun. Jadi, ku ajak kamu karena yakin kamu belum sarapan." oceh Taehyung menjelaskan alasannya mengajak Beomgyu sarapan di luar.

Sekaligus, berusaha mengalihkan topik dari 'Yeonjun'. Taehyung benar-benar merasa tidak enak karena membawa nama Yeonjun lagi. Seharusnya tidak apa, tapi Beomgyu itu sensitif. Ia selalu takut menyebut nama Yeonjun lagi karena Beomgyu pasti akan mendadak sedih.

•Love Song• [𝑐.𝑠𝑏//𝑐.𝑏𝑔] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang