12 X you

200 21 0
                                    

Cekrek

"Terimakasih!"

Beomgyu mengambil kembali kameranya dari seseorang yang tadi baru saja membantunya mengambil gambarnya dengan Soobin. Ia melihat hasil foto tadi, sangat bagus. Bukan hanya karena pemandangan yang jadi latar fotonya, tapi juga karena ada Soobin di foto bersamanya.

Ternyata benar kata orang-orang, kalau diperhatikan, seorang Choi Beomgyu sangat cocok berdiri bersisian dengan Choi Soobin. Sudah seperti goal couple yang dielu-elukan publik.

"Sudah? Mau kemana lagi?" tanya Soobin seraya mendekati Beomgyu.

Yang ditanya masih asik melihat foto-foto di kamera yang kini terkalung di lehernya. Tersenyum manis menatapi foto-fotonya dengan Soobin. Tak menghiraukan pertanyaan Soobin sama sekali.

Soobin dengan sabar menunggu Beomgyu menggagasnya. Ia mengambil kembali tas selempang mereka yang tadi dipinggirkan saat mengambil foto. Lantas, berjalan mendekati Beomgyu yang- yah, masih dengan kameranya.

Angin dingin yang berhembus, membuat Soobin meringis. Meski dengan coat tebalnya, rasa dingin dari alam masih bisa terasa. Soobin lalu mengambil kedua sarung tangan Beomgyu yang tadi dilepas si pengguna dan memasangkannya satu-satu pada tangan Beomgyu.

"Ah, ada yang blur. Pasti pas anginnya bertiup tadi." komentar Beomgyu pada sebuah foto yang muncul di layar preview kameranya. Ia membiarkan Soobin mengurusnya.

Ck. Big baby indeed.

"Ya sudah. Besok foto lagi. Yang hari ini udah banyak kan?" Beomgyu mengangguk.

Kekasih Soobin itu menoleh pada Soobin yang baru saja selesai membenahi syal rajut Beomgyu.

Cup

"Tidak mau ke mana-mana lagi. Pulang aja. Hehe."

Satu kecupan di pipi dan jawaban dari Beomgyu yang mampu membuat tawa kecil Soobin keluar. Yang lebih tua mengusak surai Beomgyu sebelum kemudian memasangkan tudung hoodie yang Beomgyu pakai di balik coat-nya.

Mengalungkan kamera Beomgyu dengan benar, lalu mengambil alih tangan Beomgyu untuk digandengnya. Satu tangan Beomgyu dimasukkan ke saku coat Soobin dan satu lainnya Soobin gandeng. Gambarannya, Soobin berada diposisi di mana sebelah lengannya melingkari pinggang Beomgyu.

Kedua langkah mereka berjalan beriringan. Menyusuri jalanan bersalju menuju jalan keluar dari kawasan taman tempat mereka berada. Bersama dengan obrolan-obrolan kecil yang menyertai, mereka menikmati sisa sore yang sudah dingin.

Kini mereka hanya ingin kembali ke hotel. Lagi dan lagi menghabiskan waktu berdua, berbagi kehangatan bukan hanya dari sentuhan antar kulit. Mereka makan malam bersama. Minum minuman hangat bersama dengan beberapa topik perbincangan mengisi malam.

Soobin adalah pendengar yang baik. Mampu berpendapat dengan baik pula. Laki-laki itu selalu bisa menciptakan malam yang penuh kenyamanan untuk Beomgyu. Sejauh hubungan mereka, hal itulah yang paling Beomgyu perhatikan. Malamnya, kini tak ia habiskan untuk bersedih atau merenung. Beomgyu menemukan rumah yang bisa ia inapi saat malam.

Dan itu adalah apa yang tidak bisa Beomgyu temukan dari mendiang kekasihnya, Yeonjun.

Meski Yeonjun pendengar baik juga, tapi Yeonjun terkadang secara tersirat menuntut ingin didengar. Menghabiskan malam bersama, hanya saat Yeonjun tidak banyak tugas dari kampusnya. Sejak kuliah, Yeonjun banyak menargetkan hal-hal untuk berakhir perfect.

Sampai sekarang pun, Beomgyu masih belum dapat jawabannya.

· · • • • ✤ • • • · ·

•Love Song• [𝑐.𝑠𝑏//𝑐.𝑏𝑔] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang