flashback"kami menyarankan agar ananda eric melakukan tranplantasi sum sum tulang , agar tingkat kesembuhan ananda eric pasca kemoterapi dosis tinggi meningkat , kami akan berusaha mencari pendonor yang cocok untuk ananda , dan kalau di perbolehkan , mungkin saudara kandung nya sendiri boleh ikut kami untuk pemeriksaan lebih lanjut , karena kemungkinan sel sumsum tulang yang paling cocok adalah dari saudara kandung sendiri . pak .. bu .."
"baik dok , terimakasih"
"baik , kami permisi dulu"
jeno mengalihkan pandangannya kepada ibu dan ayah , lalu tersenyum meyakinkan. ini peluang untuk eric sembuh , dan jeno harus melakukannya. jeno tidak mau saudara nya harus menghabiskan waktu yang lama di tempat yang berbau obat obatan ini.
"eric harus sembuh , yah..bu.. izinin jeno ya?"
"apa ga terlalu beresiko nak?"
"insyaallah ngga bu.."
ayah dan ibu menyetujui jeno , akan tetapi hati ibu seakan tidak setuju atas keputusan jeno , entahlah mungkin itu hanya kekhawatiran berlebih. Kini jeno , ayah dan ibu memasuki kamar eric , dilihatnya eric yang sedang terbaring pasca menjalani kemoterapi sedaritadi. Tidak lupa dgn kondisi kulit yang pucat , rambut yang menipis , dan lemak pipi yang kini sudah terkikis.
"ric , abang mau minta izin sama kamu ya "
"izin apa?"
"transplantasi sum sum tulang untuk kamu"
"perizinan di tolak , orang lain sahaja !"
ucap eric dengan nada bak komandan tentara. jeno , ibu dan ayah tertawa melihatnya .
"makin cepat makin bagus , izinin ya?"
"tidak"
"eric... biar kita bisa jalan jalan ke Dufan lagi kyk waktu itu"
"perizinan di terima."
lantas jeno tertawa melihatnya , hanya di sogok Dufan? hahahaha , jeno mengacak ngacak rambut eric gemas.
"baik ! Laksanakan!"
>>>>>>>>>>
operasi transplantasi sedang berlangsung , ayah dan ibu tidak berhenti berdoa di luar ruangan , agar hasil yang di inginkan berjalan dengan lancar , 5 jam berlalu , ayah dan ibu terkejut ketika perawat membawa lari ranjang yang di tempati jeno. reflek ayah menyuruh ibu menunggu di depan ruang operasi dan ayah menyusul jeno , tapi sia sia karena perawat tidak memperbolehkan ayah menyusul dan melihat jeno.
kemudian di susuli dokter yang keluar dari ruang operasi , dan langsung di sodori beberapa pertanyaan dari ayah dan ibu.
"ini ada apa dok? anak saya kenapa?"
"ananda eric baik baik saja , akan tetapi ——-"
"tetapi???" saut ibu.
"saat selesai menjalani transplantasi sumsum tulang , denyut jantung ananda jeno melemah dan mengakibatkan pendarahan pada sum sum tulang nya , itu terjadi begitu saja. Kami masih berusaha untuk mengatasinya." tegas sang dokter dan kembali berjalan terburu buru menyusul jeno.
dan tak lama kemudian juga , eric keluar dari ruang operasi , alhasil ibu ikut eric dan ayah akan memastikan kondisi jeno.
2 jam berlalu , dan ayah masih mendapatkan kalau jeno belum sadarkan diri sampai saat ini. dan dokter bilang jeno koma. dunia ayah seakan hancur pada saat itu. entah kenapa dia berfikir bahwa dunia tidak adil kepadanya , bahkan ibu pun tidak tau harus bereaksi bagaimana , rasanya jika boleh memilih,ayah yang harusnya menggantikan jeno. Siapa yang tega melihat anaknya menderita dgn cara seperti ini?
koma yang di alami jeno berlanjut sampai 2 bulan lamanya. Eric yang terdiam dan terus menyalahkan dirinya sendiri pasca operasi dua bulan lalu. Eric hanya bisa menatap sang kakak lewat kaca, eric mengacak acak rambutnya.
"jen bangun , kenapa sekarang abg yang tidur"
ibu yang melihatnya menangis lagi , segera membawa eric ke ruangannya. Dan ayah yang lelah , sesak , sakit. semuanya menjadi satu. Melihat anaknya seperti ini ia sangat hancur. kembali melihat jeno , ayah mendapati perawat yang ada di dalam sepertinya sedang merasakan panik , itu membuat ayah semakin tidak karuan. 'Ada apa ini ? ' ucap ayah tak henti kepda sang perawat , dan perawat tak mengubrisnya. Sibuk memanggil dokter kini dokter yang dicari datang. ayah merasakan sesak. Sesak sekali. Ia tidak mau terjadi apa apa lagi.
perawat menyuruh ayah untuk keluar , agar tidak terganggu dan demi kebaikan ayah juga sebenarnya , ayah tidak bisa melihat jeno sekarang, semuanya. semuanya di tutupi oleh horden berwarna hijau itu. Dan sejam kemudian dokter keluar ruangan dengan raut muka yang bisa di bilang sangat tidak mengenakan."ada apa dok? Anak saya kenapa?!"
"detak jantung pasien tiba tiba lemah , dan —"
dokter menjeda kata kata nya sembari mengambil nafas berat.
"dan sempat berhenti , kita terus melakukan yang terbaik tapi.. tidak berhasil di karenakan jantung pasien sangat lemah"dokter menunduk , merasa sangat bersalah kepada ayah. dan ayah?
"kenapa bisa dok?"
"KENAPA BISA?!"ayah menarik kerah baju sang dokter dengan air mata yang tak kunjung berhenti , bertepatan dengan itu ibu datang. Dan serentak memisahkan ayah dan sang dokter
"KENAPA GA BISA SELAMATKAN ANAK SAYA DOK?! DIA MASIH BERHAK HIDUP!"
bagai di sambar petir , ibu jatuh. jatuh kedalam lubang yang sangat dalam. Mendapati kata seperti itu seakan dunia ibu terhenti. 'Jeno? .... ini ga mungkin'
Ibu terjatuh , gelap semuanya , gelap. Suara teriakan ayah yang terdengar di telinga ibu kini memudar , sakit. Ibu merasakan sakit yang amat pedih. Bahkan jika di bandingkan tombak yang menembus dada ibu , ini lebih sakit.anak tertuanya. anak yang sering di bilang mempunyai duplikat wajah dengannya , kini sudah meninggalkan dia , dan yang lain untuk selamanya. ibu bahkan tidak bisa memikirkan bagaimana reaksi eric..
di hari ini ibu dan ayah merasakan hari tersakit di dunianya. Tat kala bagian dari separuh jiwanya telah pergi.
Jeno.
"Tugasku selesai , apa yang terjadi denganku itu tidak penting. Yang penting untukku adalah , kau bisa menjalani hari hari mu tanpa rasa sakit eric. Itu harapanku dan juga mimpiku. jaga ibu dan ayah ,buat mereka bahagia. maaf jika aku berbohong soal kondisiku saat itu. ragaku memang sudah tidak ada , tapi jiwaku akan selalu di sisi mu eric, terimakasih sudah menjadi bagian dan cahaya di hidupku.tetap bahagia ya , komandanku!"
-Lee jeno
bersambung..
TBC
makasi buat yang udah setia nunggu cerita aku up yaa!! sekali lagi aku minta maaf !!🥰
Jangan lupa Vote ya!!
KAMU SEDANG MEMBACA
MY PERFECT BROTHER {jenric}-[COMPLECETED]
Teen Fiction"Tuhan akankah mungkin? kita di pertemukan kembali?"