•
"seperti nada ke nada,hari hari yang dibuat olehmu itu selalu indah eric"
•jgn lupa vote!
•
•
•
•
•
enjoy!Angin berhembus di setiap jalan, menelusuri setiap pohon yang berbaris rapih,membawa helaian daun mati untuk menemani hembusan demi hembusan.
di tengah sejuknya angin pagi, eric mengayuh sepeda nya menelusuri kota dengan damai, tersenyum setiap menghirup udara segar yang menerpa wajahnya yang indah itu, rambut coklat yang terkibas ke belakang membuat sang pemilik rambut semakin nyaman dilihatnya.
eric kini sedang menuju toko buku favoritnya.selain untuk belajar dia juga bisa membaca komik komik disana.
sudah sampai tujuan, ia langsung memakirkan sepedanya di depan toko buku.berjalan masuk ke toko itu ia tersenyum tat kala mencium aroma buku nan kayu yang enak untuk di hirup katanya, tak lupa ia jga menyapa sang penjaga toko dengan ramah.
menelusuri rak per rak untuk mencari buku yang ingin dia baca eric mengalihkan matanya ke arah seorang wanita yang tidak asing di depannya.
"dara?"
"loh eric?"
kedua insan itu kini sedang berdiri di antara rak buku, saling menatap tak percaya mereka bertemu disini, dara mengalihkan pandangannya, malu.
sementara eric masih menatapnya,
menghampiri gadis berhoodie pink dengan celana jeans itu, eric kini menyamakan langkahnya dengan dara."dara sendiri kesini?"
"iyaa,eric juga?"
eric hnya menganggukan kepalanya sambil tersenyum, lalu kduanya berjalan menuju kasir untuk izin meminjam buku.keluar bersama , eric berjalan menuju sepedanya dan membawanya ke hadapan dara,
"dara mau bareng ga?" tawar eric
"ngga, dara naik bus aja ric "
"yakin?yauda eric tngguin"
"eh gausah"
"gapapa"
20 menit berlalu, bus yang di tunggu tak kunjung datang,dara yang dari tadi menengok ke kanan dan kiri ke arah jalan dan eric yang geleng geleng kepala.
"masi mau nungguin bus?"
"iya"
"mau nunggu brapa lama lagi? ayo bareng aja"
dara yang terlihat sedang berfikir lama, akhirnya menganggukan kepalanya sambil berjalan ke arah eric.
"loh ric gaada boncengan nya di belakang"
"emang siapa bilang di belakang? dara duduk disini"
eric menepuk nepuk jok kecil di depanya, ternyata boncengannya itu di depan,bukan di belakang.
"ini sepeda bekas ayah dulu suka bocengin eric disini, udah yu cepetan panas nih"
dara mengangguk ngangguk sambil menyembunyikan senyumnya, lalu duduk menyamping di depan sambil berpegangan di stang sepeda eric.
"udah?"
"iya udah"
eric mulai mengayuh sepedanya perlahan , menikmati setiap jalan bersama wanita yang tak lama dia sukai itu, dara.
Iya eric suka dengan dara, dan dia harap sebaliknya seperti itu. melihat dara tersenyum di sepanjang jalan membuat jantung eric kini sedang di serbu oleh ribuan kupu kupu.
apa ini?
tidak mungkin cinta bukan?
"seperti melodi kau ini menghanyutkan tanpa menyadarkan"
-lee eric-𝐓𝐁𝐂
𝐬𝐨𝐫𝐫𝐲 𝐛𝐠𝐭 𝐠𝐲𝐬 𝐚𝐤𝐮 𝐣𝐫𝐚𝐧𝐠 𝐮𝐩 𝐡𝐞𝐡𝐞
𝐛𝐭𝐰 𝐤𝐢𝐫𝐚 𝐤𝐢𝐫𝐚 𝐬𝐞𝐩𝐞𝐝𝐚 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐝𝐢 𝐩𝐚𝐤𝐞 𝐞𝐫𝐢𝐜 𝐤𝐲𝐚𝐤 𝐠𝐧𝐢 𝐲𝐚.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY PERFECT BROTHER {jenric}-[COMPLECETED]
Teen Fiction"Tuhan akankah mungkin? kita di pertemukan kembali?"