•stay here•

1.1K 83 5
                                    





enjoy





3 bulan berlalu

Eric masih setia berbaring di ruangan putih nan dingin ini , di temani oleh sang kakak lee jeno. sunyi, hanya suara mesin apheresis yang berkerja , pendeteksi jantung dan lainnya. kali ini jeno sedang duduk di sofa sambil bermain ponselnya ia menunggu ibu yang katanya ingin membeli buah di luar serta bekal untuk malam nanti.

merasa bosan dengan ponselnya jeno menatap eric sendu.

"Sampai kapan lu mau tidur terus ric? gue nyerah , gue mau nikmatin momen momen SMA gue sma lu lagi"

tak mau melepaskan tatapannya , mata jeno berkaca kaca menatap sang adik yang kini tak kunjung sadar semenjak kejadian 3 bulan yang lalu. betapa beratnya menjalani hari tanpa eric jeno kini sadar bahwa 50% hidupnya adalah eric , eric , eric dan eric.

hanyut dalam lamunan jeno tersadar tatkala mendengar ketukan pintu dari luar, Mungkin Ibu sudah selesai belanja buahnya.

berjalan menghampiri pintu , dan membukannya jeno terkejut tatkala yang datang adalah dara. membawa bunga dan sekantung nasi goreng dara tersenyum kearah jeno.

"misi kak jeno dara dateng lagi nih buat jenguk eric"

jeno tersenyum melihat dara yang sangat semangat untuk menemui sang pangeran yang di sukainya , menurut jeno mereka adalah sepasang putri dan pangeran kecil yang saling jatuh cinta. walaupun belum resmi pacaran tentu jeno sangat bahagia tatkala ternyata eric sudah menemukan cintanya.

jeno bisa tahu karena sera. waktu itu sera melihat mreka berboncengan sepeda sehabis dari perpustakaan kota. sera pikir mereka memang sedang jatuh cinta dan sera benar karena dara menceritakan smua rasa nya kepada sera.

"oiya , masuk dara"

membukakan pintu untuk dara , kini perempuan berhoodie baby blue itu agak sedikit lari untuk menemui eric. jeno yang melihatnya hanya tertawa kecil melihatnya. gemas jeno gemas melihat dara.

"ericcc dara dateng lagii, eric kapan bangun dara kangen.." kata dara sambil menatap sendu eric yang masih setia berbaring di atas ranjang.

"Oiya dara bawain bunga buat eric, bunga nya cantik yaa" kata dara sambil menunjukkan bunga ke eric , dan langsung menekuk senyumannya tatkala menyadari bahwa eric takan melihatnya.

"Eric dara kalo di sekolah sepi gaada eric, dara kesel di gangguin guanterus"

jeno yang melihatnya dari sofa sedari tadi hanya bisa tersenyum melihat dara yang cerewet kepada eric "apakah eric ngga pusing? kalau dia sadar lalu melihat dara yang sedari tadi berceloteh sendiri seperti ini?"

"Kak jeno ini nasi goreng dari mama dara buat mama kak jeno sma kak jenonya, oiya ini bunga nya taruh dimana kak?"

"Panggil gue jeno aja, kan gue seumuran sama eric"

"gaenak sih sebenernya tapi yaudah deh"

lagi lagi jeno tersenyum melihat dara , godd jangan sampai jeno jatuh hati kepada putri kecil ini kesian pangeran tidur yang terbaring disana yang selalu menunggu kehadiran putrinya.

"iya makasi ya dar nasgornya , bunganya taruh aja di meja samping sofa nanti sama ibu di rapihin kok"

"Okeyy, oiya anw kak jen- eh jeno udh dari kapan disini?"

"baru kemarin sih, emng kenapa?"

"Dara mau juga dong jagain eric , selagi dara bisa bantu kenapa ngga? Hehe"

"Haha emang kuat begadang?"

"Kuat dong apasi yg dara gabisa"

"Iyadeh terserah, ntar lu izin aja ke ibu sma mama lo"

"Siap kak jen- eh jenoo"

ucap dara sambil hormat ke jeno , dan di balas tawa an dari sang kakak Lee jeno.














" eric, gue harap lo selalu disini , ayo kita buat momen momen berharga lagi, gue kangen lo eric cepet sembuh ya"
~Lee jeno

MY PERFECT BROTHER {jenric}-[COMPLECETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang